Langkahkan kakimu, sejauh engkau sanggup melangkah, terus..terus..dan terus...ukir jejak-jejak asa dan harapan, untuk menemuiNya di kelak nanti^^

Selasa, 28 Mei 2013

Ayah...

Aku merindunya dalam setiap tetes getah bening yang keluar dari batasnya
Aku merindunya dalam setiap jeda yang membawa pada angan di masa itu
Aku merindunya dalam setiap sujud panjang di pangkuanNya
Aku merindunya dalam hening bersama lantunan do'a penuh pengharapan
Aku merindunya dalam setiap rasa yang tak mampu diungkapkan
Aku merindunya dalam setiap harapan yang penuh kesabaran
Aku merindunya dalam setiap detik kebahagian bahkan kesedihan
Aku merindunya dalam setiap, setiap rasa rindu yang membuncah membisikan keinginan untuk menikmati kebersamaaan itu..kebersamaan yang genap 9 tahun ini sudah terpisahkan oleh jarak yang tak mungkin kita bersamakan...Ayah, maka setiap jeda itu ingin selalu aku memanggilmu, bersamamu dalam setiap kisah yang aku alami....merindumu, adalah yang terberat disaat aku harus bersama kebijakan dalam memutuskan impian-impian besar itu...tapi Allah lebih mencintaimu, dan mencintai aku untuk berdiri lebih kokoh, bersandar lebih kuat, dalam bayanganmu sebagai pahlawan masa kecilku dan dalam kehidupanku...

*25 Mei 2005
saat harus mengeja hidup tanpa pahlawan masa kecilku,pahlawan dalam hidupku...

Selasa, 07 Mei 2013

angkot

Ntah kapan terakhir saya naik angkot di kota yang sudah akan genap 7 tahun saya jajah ini. Saya emang sangat, paling malas sekali ketika harus berususan dengan yang namanya angkot di kota ini, dikarenakan jumlahnya yang begitu sangat sedikit, sehingga harus menunggu berjam-jam, dan karena dengan rute angkotnya yang kadang berputar-putar di tambah sering terjadinya angkot-angkot yana tidak melewati sesuai jalurnya, akibat keanehan yang terjadi, yaitu dengan bisa bongkar pasangnya identitas sang angkot. Makanya, sejak saya jadi mahasiswa baru sampe sekarang sudah jadi alumni kampus unsoed, saya tidak pernah mau berurusan dengan namannya angkot. Alhasil ketika ada mahasiswa baru yang bertanya jalur angkot, maka akan dengan tegas saya mengangkat tangan dan menyerah:).

Akhirnya, karena si Pandu mogok di siang itu, maka kosekuensinya adalah harus pulang dengan berangkot ria, tapi ntah kenapa hari ini saya menjadi begitu sangat exciting ketika menyadari diri bahwa harus pulang dengan naik angkot. Mungkin, ini adalah efek bertahun-tahunnya saya tidak pernah naik angkot lagi,he..he...Dengan, begitu sangat bingung dan seperti orang baru di kota ini, saya pun mulai mencari-cari tempat dimana saya harus menunggu angkot yang bisa mengantarkan ke daerah kaki gunung slamet itu, dan mulai memutar-mutar sisa-sisa memori zaman mahasiswa, akhirnya saya memutuskan untuk naik angkot depan Sriratu (salah satu tepat yang dulu pernah saya naiki angkotnya dan berhasil sampaike kost). Dan setelah saya naik, dengan modal bertanya dulu sama si bapak-bapak sopir yang sedang berkerumun, jreng...jerang....tahukah sodara-sodara, ternyata dari tempat itu, angkotnya berjalan ke perempatan dekat sekolah saya, gubrak*com, saya nampak merasa sangat bodoh sekali, karena tidak menyadari itu angkotnya ternyata lewat situ padahal saya juga tiaphari lewat perempatan itu, tapi kenapa saya tidak pernah nemu itu angkot ya...(masih heran sampai sekarang, dan menandakan saya begitu saat cuek selama ini kalau lagi nyupir motor sendiri).

Akhirnya, saya begitu menikmati perjalanan sore, bersama beberapa baris surat ke 73 yang harus saya selesaikan pekan ini. Sambil komat-kamit menikmati perjalanan, dan masih dengan hati yang terus juga berkata-kata, tuh kan ternya selama bertahun-tahun saya tidak naik angkot ternyata kebiasaan para supir membawa angkotnya tidak pada jalur yang sesuai masih berlaku, karena sore itu pun sama, angkotnya lewat jalan yang saya yakin ini bukan jalurnya, dan saya agak yakin juga, sepertinya memang ini angkot seharusnya tidak lewat perempatan sekolah juga (agak membela diri karena kebodohan yang dirsakan^^V)

Akhirnya sampai di pertigaan jalan kampus, sebenernya ini ni juga bagian yang tidak aku suka, jalan kaki lewat pertigaan ini dan sepanjang jalan menuju kekost adalah berarti aku harus menyiapkan energi ekstra atas segala kemungkinan yang terjadi, dan ternyata jreng..jreng...terjadi sodara..sodara..dan ini bagian yang sangat begitu paling tidak aku harapkan:(*menjadi spechless aja rasanya berjalan di sore itu dan saya merasa sedang berjalan tapi kayak melayang (hantu kalee yak), ntah kecepatan berapa saya jalan tiba-tiba sudah sampai di kost dengan masih sangat begitu shock:(



*Allah mah sesuai prasangka hambaNya, Neng..jadi jangan bermain-main dengan prasangka:(


Rabu, 01 Mei 2013

****


Betapapun mengingkari ini sulit, tapi setidaknya belajar untuk lebih ikhlas itu adalah satu hal yang bisa meringankan setiap resahyang tak kunjung datang di pengharapan.....Ada masa yang telah jauh dipersiapkan untuk kita lebih siap, menerima, memahami, bahkan lebih berkah menghiasi..ya sekuat apa rasa ingin terus mendobrak hati, maka sekuat itu pun seharusnya kelapangan mengiringi...maka kita memang biasa,tapi kita punya yang luar biasa untuk kita sandarkan atas setiap kekuatan yang ingin kita dapatkan:)


Rasa teruslah berdamai dengan hati, hingga layak itu datang menjemputnya....

Kamis, 28 Maret 2013

T.T

Tiba-tiba tadi sore merasa rindu aja dengan suasana sore Purwokerto, 30 menit mengelilingi Jalan Kampus, H. R. Boenyamin, Gor Satria, Karangwangkal, mampir sebentar di warung gorengan favorit, menikmati sore yang sedikit mendung dan menyisakan dingin karena hujan yang telah mengguyurnya. dan Huft....akhirnya sampai rumah berhasil meleleh juga ni getah bening:(

sampai hampir isya Ga berhenti-berhenti, astaghfirullah, Rabb......dan cukup lantunan "Muasyari Rasyid", akhirnya bisa sedikit membendung lelehan-lelehan ini...:)Maka, biarlah Alllah saja sholihah....^^berpasrah di antara rintik-rintikyang kembali membahasahi sore ini, melantun do'a pada setiap harap yang terlitas dalam bisikan hati...