Langkahkan kakimu, sejauh engkau sanggup melangkah, terus..terus..dan terus...ukir jejak-jejak asa dan harapan, untuk menemuiNya di kelak nanti^^

Selasa, 28 Mei 2013

Ayah...

Aku merindunya dalam setiap tetes getah bening yang keluar dari batasnya
Aku merindunya dalam setiap jeda yang membawa pada angan di masa itu
Aku merindunya dalam setiap sujud panjang di pangkuanNya
Aku merindunya dalam hening bersama lantunan do'a penuh pengharapan
Aku merindunya dalam setiap rasa yang tak mampu diungkapkan
Aku merindunya dalam setiap harapan yang penuh kesabaran
Aku merindunya dalam setiap detik kebahagian bahkan kesedihan
Aku merindunya dalam setiap, setiap rasa rindu yang membuncah membisikan keinginan untuk menikmati kebersamaaan itu..kebersamaan yang genap 9 tahun ini sudah terpisahkan oleh jarak yang tak mungkin kita bersamakan...Ayah, maka setiap jeda itu ingin selalu aku memanggilmu, bersamamu dalam setiap kisah yang aku alami....merindumu, adalah yang terberat disaat aku harus bersama kebijakan dalam memutuskan impian-impian besar itu...tapi Allah lebih mencintaimu, dan mencintai aku untuk berdiri lebih kokoh, bersandar lebih kuat, dalam bayanganmu sebagai pahlawan masa kecilku dan dalam kehidupanku...

*25 Mei 2005
saat harus mengeja hidup tanpa pahlawan masa kecilku,pahlawan dalam hidupku...

Selasa, 07 Mei 2013

angkot

Ntah kapan terakhir saya naik angkot di kota yang sudah akan genap 7 tahun saya jajah ini. Saya emang sangat, paling malas sekali ketika harus berususan dengan yang namanya angkot di kota ini, dikarenakan jumlahnya yang begitu sangat sedikit, sehingga harus menunggu berjam-jam, dan karena dengan rute angkotnya yang kadang berputar-putar di tambah sering terjadinya angkot-angkot yana tidak melewati sesuai jalurnya, akibat keanehan yang terjadi, yaitu dengan bisa bongkar pasangnya identitas sang angkot. Makanya, sejak saya jadi mahasiswa baru sampe sekarang sudah jadi alumni kampus unsoed, saya tidak pernah mau berurusan dengan namannya angkot. Alhasil ketika ada mahasiswa baru yang bertanya jalur angkot, maka akan dengan tegas saya mengangkat tangan dan menyerah:).

Akhirnya, karena si Pandu mogok di siang itu, maka kosekuensinya adalah harus pulang dengan berangkot ria, tapi ntah kenapa hari ini saya menjadi begitu sangat exciting ketika menyadari diri bahwa harus pulang dengan naik angkot. Mungkin, ini adalah efek bertahun-tahunnya saya tidak pernah naik angkot lagi,he..he...Dengan, begitu sangat bingung dan seperti orang baru di kota ini, saya pun mulai mencari-cari tempat dimana saya harus menunggu angkot yang bisa mengantarkan ke daerah kaki gunung slamet itu, dan mulai memutar-mutar sisa-sisa memori zaman mahasiswa, akhirnya saya memutuskan untuk naik angkot depan Sriratu (salah satu tepat yang dulu pernah saya naiki angkotnya dan berhasil sampaike kost). Dan setelah saya naik, dengan modal bertanya dulu sama si bapak-bapak sopir yang sedang berkerumun, jreng...jerang....tahukah sodara-sodara, ternyata dari tempat itu, angkotnya berjalan ke perempatan dekat sekolah saya, gubrak*com, saya nampak merasa sangat bodoh sekali, karena tidak menyadari itu angkotnya ternyata lewat situ padahal saya juga tiaphari lewat perempatan itu, tapi kenapa saya tidak pernah nemu itu angkot ya...(masih heran sampai sekarang, dan menandakan saya begitu saat cuek selama ini kalau lagi nyupir motor sendiri).

Akhirnya, saya begitu menikmati perjalanan sore, bersama beberapa baris surat ke 73 yang harus saya selesaikan pekan ini. Sambil komat-kamit menikmati perjalanan, dan masih dengan hati yang terus juga berkata-kata, tuh kan ternya selama bertahun-tahun saya tidak naik angkot ternyata kebiasaan para supir membawa angkotnya tidak pada jalur yang sesuai masih berlaku, karena sore itu pun sama, angkotnya lewat jalan yang saya yakin ini bukan jalurnya, dan saya agak yakin juga, sepertinya memang ini angkot seharusnya tidak lewat perempatan sekolah juga (agak membela diri karena kebodohan yang dirsakan^^V)

Akhirnya sampai di pertigaan jalan kampus, sebenernya ini ni juga bagian yang tidak aku suka, jalan kaki lewat pertigaan ini dan sepanjang jalan menuju kekost adalah berarti aku harus menyiapkan energi ekstra atas segala kemungkinan yang terjadi, dan ternyata jreng..jreng...terjadi sodara..sodara..dan ini bagian yang sangat begitu paling tidak aku harapkan:(*menjadi spechless aja rasanya berjalan di sore itu dan saya merasa sedang berjalan tapi kayak melayang (hantu kalee yak), ntah kecepatan berapa saya jalan tiba-tiba sudah sampai di kost dengan masih sangat begitu shock:(



*Allah mah sesuai prasangka hambaNya, Neng..jadi jangan bermain-main dengan prasangka:(


Rabu, 01 Mei 2013

****


Betapapun mengingkari ini sulit, tapi setidaknya belajar untuk lebih ikhlas itu adalah satu hal yang bisa meringankan setiap resahyang tak kunjung datang di pengharapan.....Ada masa yang telah jauh dipersiapkan untuk kita lebih siap, menerima, memahami, bahkan lebih berkah menghiasi..ya sekuat apa rasa ingin terus mendobrak hati, maka sekuat itu pun seharusnya kelapangan mengiringi...maka kita memang biasa,tapi kita punya yang luar biasa untuk kita sandarkan atas setiap kekuatan yang ingin kita dapatkan:)


Rasa teruslah berdamai dengan hati, hingga layak itu datang menjemputnya....

Kamis, 28 Maret 2013

T.T

Tiba-tiba tadi sore merasa rindu aja dengan suasana sore Purwokerto, 30 menit mengelilingi Jalan Kampus, H. R. Boenyamin, Gor Satria, Karangwangkal, mampir sebentar di warung gorengan favorit, menikmati sore yang sedikit mendung dan menyisakan dingin karena hujan yang telah mengguyurnya. dan Huft....akhirnya sampai rumah berhasil meleleh juga ni getah bening:(

sampai hampir isya Ga berhenti-berhenti, astaghfirullah, Rabb......dan cukup lantunan "Muasyari Rasyid", akhirnya bisa sedikit membendung lelehan-lelehan ini...:)Maka, biarlah Alllah saja sholihah....^^berpasrah di antara rintik-rintikyang kembali membahasahi sore ini, melantun do'a pada setiap harap yang terlitas dalam bisikan hati...



tetaplah bertahan dan bersiap siagalah^^

Minggu, 17 Maret 2013

G-a-L-a-U

"Maka tanyakan pada hatimu, sejujur-jujurnya kamu menjawab, dan biarkan  lekat bersama derasnya getah bening yang tak dapat terbendung lagi, terhapus dengan keyakinan pada setiap sujud-sujud terpanjangmu. Bukan untuk dikubur, dimatikan, dicaci, hingga menjadi penghalang atas keridhoan hati, biarlah luntur atau tetap tumbuh menghiasi, hingga akhirnya akan muncul bersama jawaban atas kehendakNya."

Namanya galau itu..!!! tapi tenanglah semua bisa diobati, Galau itu cuma buat anak masa kini yang tak tahu bagaimana harus merawat hati katanya, maka kata Abdullah Ibnu Mas'ud, saat seorang sahabat bertanya padanya, obat apa yang paling mujarab untuk mengobati keresahan hati, maka ada 3 katanya:

1. Dekatlah dengan Al-Qur'an.
2. Mintalah di sepertiga malamnya, atas keresahan-keresahan hatimu.
3. Datangilah majelis ilmu, dimana Asma Allah diagungkan disana.

Nah, mari kita coba obatnya, dijamin dech cucokbanget....So, kalau masih Galau aja, kelaut aja dech. Kalau kata murid-murid saya, aku ga galau, si A ga galau, Si B ga galau, eh kamu galau, dibuang aja dech:)


*semakin bersyukur berada bersama mereka, yang terus senantiasa mengingatkan

gigitan

Dua pekan ini, seorang jagoan saya mengalami hal yang aneh dan lucu. Senin itu saya tidak masuk sekolah karena masih mudik, dan ketika keesokan harinya saya masuk sekolah,alhasil anak-anak langsung menyerbu saya dan mengintrogasi ketidakhadiran saya di hari sebelumnya, layaknya para mahasiswa yang sedang berdemo atas asas ketidakadilan^^.

Dan diantara kerumunan anak-anak pagi itu, mata saya tertuju pada seorang jagoan saya, yang tangannya terlihat tidak normal baik ukuran dan posisinya. Tangannya ditekuk, dan bengkak saat itu. "Mas, kamu kenapa sholeh?", langsung aku pun balik mengintrogasinya, layaknya seorang wartawan infotainment yang ingin begitu tahu seluk belukkejadian yang dilihatnya saat itu:)." Digigit tawon ustadzah", jawabnya dengan sedih. dan kemudian dia menceritakan kejadian detailnya saat itu, dan gelak tawa mewarnai perbincangan kami pagi itu. 

Satu pekan berlalu, dan alhamdulillah jagoanku sudah sembuh. Tepat hari Senin, 4 Maret 2013, hari pertama UTS di sekolah kami. Pagi itu, dengan wajah tampak sedih, ada seorang anak laki-laki masuk dengan tangan yang menutup bagian bibirnya, saat aku tanya, "kenapa mas?", dia jawab, "digigit semut ustadzah", dan tahukah sodara-dodara, anak laki-laki itu adalah jagoanku yang kemarin digigit tawon:(, "Ya ALlah, mas kok yo kamu digigit-gigit hewan terus toh, besok-besok digigit ustadzah Iis nich, becandaan saya pada dia. Alhamdulillah, dua hari berlalu dan gigitan semutnya sudah hilang.

Dan, tahukah sodara-sodara, hari jumat di pekan yang sama, kemudian dia digigit lagi seeko rhewan, yang entah jenisnya apa, karena hanya ada dua titik yang membekas berwarna merah,*sempat kepikiran ular, atau tikus sepertinya, he..he..dan kemudian hari selasa berikutnya, dia pun masuk kelas dengan jidat yang sudah berwarna merah dan sedikit luka yang mengering berwarna hitam, dia menghampir saya, "ustadzah, jidatku digigit tomcat", katanya.

Olah, mas...mas.....kenapa dua pekan ini hewan-hewan itu begitu tertarik padamu:)dan semoga tomcat hean terakhir yang tertarik kepadamu:)



*confidentclass

beranjak dewasa^^


Dan pagi ini bersama sebuah hari yang istimewa di natara sekian memori yang pernah aku lewati bersama bidadari-biadadri kecil itu. 

Tiba-tiba, suatu berita sampai di telinga saya tentang seorang bidadari kecil saya, yang ternyata sudah memasuki fase "dewasa" saat ini, kaget sungguh antara percaya dan tidak, tapi ini nyata sodara-sodara, bidadari kecil itu yang dikaruniakan "keistimewaan" oleh Allah, dan ternyata saat ini dia juga membuat moment istimewa di sekolah kami. Karena faktanya, dia masih kelas satu eSDe dan umur sesungguhnya 8,5 tahun. Maka, terjadi kehebohan disekolah kami, karena ternyata dia sudah seperti kami para pengajar putri, sudah tidak boleh bersalaman, shalatnya wajib 5 waktu, sudah tidak boleh lepas jilbab, de-el-el. Sempat kebingungan juga, bagaimana caranya kami harus membahasakan sekian perbedaan yang sudah seharusnya ada pada diri dia, antara dia dengan teman-teman di kelasnya. Tanpa harus, dia merasa terasing dan teman-temannya mengasingkan. 

Suatu hari, sepulang sekolah, partner kelas saya, mengantar dia pulang, sepanjang perjalanan beliau manfaatkan untuk bisa mencoba berbicara dari hati ke hati bersamanya. inilah singkat cerita yang begitu special:

"Mba Anin, selamat yak, sekarang sudah dewasa, berarti sudah sama dengan ustadzah sekarang:)", dengan wajah yang antusias dia menjawab; "terima kasih ustadzah", kata-kata itu memang selalu menjadi ciri khas dia, ketika dia mendapatkan sebuah kebaikan yang dia terima, dengan gayanya yang khas, dia selalu mengatakan itu:).

"Mba anin, pernah melihat tidak ustadz dan ustadzah bersalaman dan berdekat-dekatan?", dia jawab, "pernah ustadzah:", ustadzah sempat bingung, dan mengulangnya, menegaskan "betul, sungguh?", akhirnya dia menggelengkan kepalanya, sambil tesenyum, "eh, nda ustadzah". Nah, karena mba Anin sekarang sudah sama seperti ustadzah, jadi mba Anin juga tidak boleh bersalaman dan berdekatan dengan ustadz:), ini ustadzah contohkan cara bersalamannya yak," kemudian ustadzah tersebut melipat telapak tangannya di depan dada^^, "okey ustadzah" jawabnya tegas sambil menirukan. 

"Oya, satu lagi, berarti mulai sekarang juga, shalatnya ga boleh bolong, harus 5 waktu dan jilbabnya tidak boleh lepas^^", dengan begitu antusias dia menjawab, "iya ustadzah, kata mama Ida juga begitu", panggilan sayang dia kepada mamanya. 

Tahap satu selesai, alhamdulillah wajah si bidadari tidak sedih, berulang-ulang dia menyampaikan "Terimasih ustadzah", sungguh Nak, Allah karuniakan kamu kepada kami, untuk kami semakin banyak belajar, dan sungguh ketika kita meniatkan semuanya karena Allah, maka semuanya mudah. Dan, ternyata pelajaran mengantarkan bidadari-bidadari kami ke gerbang "dewasa", Allah antarkan lewatmu. Mabruk.

Dan, besok adalah hari pertamanya memulai kebiasaan baru di sekolah, dengan cara bersalaman khas akhwat dan ikhwan "dewasa"^^, ikut berjamaah shalat bersama ustadzah, belajar mengkhusyukan dan menertibkan shalat, semoga kami juga bisa dengan mudah memberikan pemahaman kepada bidadari-bidadari kecil yang lain. Ya Allah, semoga ini menjadi pembelajaran bagi kami yang menyaksikan keistimewaan yang kau telah anugerahkan kepada kami saat ini...aamiin.

*confidentclass

Selasa, 19 Februari 2013

Beda itu.....


Inget sebuah cerita dari seorang sahabat saat SMA dulu,"sekalipun dalam satu rumpun yang sama, maka jika kita perhatikan tidak semua bambu-bambu itu tumbuh sama persis, menjulang lurus, pasti ada yang sedikit bengkok." 


Maka, bagaimanapun kita bersamanya adalah satu aliran darah dari dua orang menusia yang bernama ayah dan ibu kita, jelas pasti tidak akan semua memiliki kesamaan, sekalipun mereka kembar identik pasti tetap berbeda. Dan, saya pun membuktikan, dua orang saudari saya, mereka kembar identik, segala macam semuanya hampir mirip, dari cara bicara, cara jilbaban, tapi tetap ketika terus diamati pasti ada perbedaannya. 

Kata Allah juga, dalam sebuah firmannya, kira-kira kurang lebih seperti ini, Dan Allah menciptakan kita itu berbeda-beda agar kita saling mengenal. Jadi, bukan sebuah hal yang dianggap ganjil, ketika memang kita menemui sekian perbedaan karakter, pilihan, prinsip dengan sejumlah saudara sedarah yang kita miliki, karena bagaimanapun mereka Allah hadirkan untuk kita, agar kita menjadi semakin mensyukuri, saling melengkapi, saling berbagi, saling mengisi, dan merasakan warna-warni kehidupan dalam romantika sebuah kehidupan yang bernama keluarga. 

Suatu kali mungkin kita pernah merasa iri, kenapa kita dititipkan dalam sebuah keluarga yang notabene seperti yang sedang kita jalani hari ini, kadang ketika meihat keluarga yang lain tampak kadang terlihat lebih bahagia, ya namanya juga rumput tetangga, pasti lebih hijaukan?:)Tapi kita juga akan terus kemudian merasa sangat bersyukur, ketika suatu kali kita melihat sebuah kondisi keluarga yang begitu sangat jauh dari sebuah kebahagaiaan daripada keluarga kita, wah pasti dech, terus komat makit mulut kita merasakan betapa beruntungnya kita beradadiantara mereka saat ini.

Ya, begitulah seperti mungkin saat ini aku, tengah mencoba lebih memahami mereka 3 orang kakakku, yang notabene aku pernah berada dalam posisi sebagai "anak tunggal", karena rentang waktu yang begitu jauh anatara 3 kakak tersayangku dengan si aku yang bungsu ini, yang sedang coba mengingat setiap memori yang hampir tidak banyak aku ingat ketika aku kecil bersama mereka, karena memang saat itu mereka sudah tak kecil lagi sepertiku^^Bahkan kadang aku begitu sangat tidak beruntung, karena aku baru menyadari memiliki mereka saat aku sudah mulai besar, saat aku sudah mulai fase-fase lebih asyik bermain bersama kawan-kawan, kemudian berlanjut pada fase kemudian aku harus berpindah kota karena tuntutan studi dan pekerjaan. 

Dalam sebuah rentang waktu, tempat dan semua hal yang menjadikan kami tak bersama saat ini, memang sesekali aku seperti tak banyak tahu tentang mereka, perasaan mereka, harapan mereka,ya inilah yang terkadang membuat aku begitu sangat merasa iri ketika melihat teman lain yang mungkin saat ini begitu sangat dekat dengan kakak mereka. Namun, dalam jeda lain aku merasa begitu menjadi orang yang sangat beruntung, karena dalam setiap rentang ini, selalu ada sayang, pengorbanan, ketulusan yang mereka perjuangkan untukku. Ketika bukan karena ikhtiar mereka,mungkin rejeki yang Allah hamparkan untukku tidak seluas ini. 

Namun, ternyata bukan alasan ketika tak bersama itu menjadikan kita tak merasa dekat dengan mereka, namun seharusnya setiap rentang ini menjadi semakin kuatnya ungakapan-ungkapan do'a yang terpanjat dalam setiap sujud panjang ini. Maka, biarkan hati yang menjadi dekat saat raga kita tak bisa bersama dengannya. Karena, setiap hati merekapun milik Allah, maka saat kita ingin mengharapkan setiap kebaikan, maka mintalah saja pada Allah, jangan pernahlah bosan memintanNya untuk senantisa dipersatukan dalam ketaatan dan kesholihan. Semoga Allah menjadikan setiap pengorbanan mereka pada kita adalah kelak menjadi tabungan yang mengantarkan mereka pada kenikmatan syurgaNya, mengumpulkan kita diJannahNya. Mungkin setiap perbedaan inilah,semoga tetap menjadi jalan kesholihan kita masing-masing:)Allah, jaga mereka......

Dan, perbedaan janganlah pernah menjadi hambatan, bahwa kita adalah satu bagian yang seharusnya bersama saling mengingatkan, bersama saling menjaga. Ya Allah,jauhkan keluarga kami dari api nerakamu kelak. 

*momentspecial18Februari2013,syukron jazakumullahu khoyr my bro&sis^^

Senin, 11 Februari 2013

Ketika "Ayat-Ayat Cinta" Bertasbih

Bagaimanapun akhirnya, Sebanyak apapun pilihan-pilihan itu ada di hadapan kita, maka tetap akan tertuju pada satu titik yang tertambat di dalam hati kita. Ijinkan hatimu yang memilih, biarlah ia menautkan pada satu pilihan yang menentramkan lagi membawa kesejukan untukmu.

Maka, sekuat apapun kita mencoba untuk memaksakan pada sebuah pilihan yang tak sedang tentram untuk berbagi atas setiap jenuh, gempita hati ini, maka tentu mungkin akan menyiksa diri. Tidak ada yang salah, dan tak ada yang bisa disalahkan, jika pilihan itu terkadang menjadi sebuah kehebohan dunia, karena mungkin apa yang kita pilih bukan yang menjadi tentram bagi hati orang lain.

Tapi, ah biarkan saja, ketika kita yakin bahwa saat hati ini memilih dengan kondisi sesadar-sadarnya diri, dengan kondisi sekuat-kuatnya iman, maka biarkan saja, karena akan ada indah yang harus dilewati, akan ada terjal yang harus sabar untuk berjuang atas sebuah pilihan yang telah kita ambil. Hingga kita bertemu di satu masa, dimana kita akan memetik buah atas pilihan kita saat itu.

Maka, tak pun perlu kita mecaci atas setiap pilihan-pilihan orang lain, karena hati kita dan hatinya tentunya berbeda bukan?:) Maka hati, selalulah bertasbih, memanjatkan do'a kekuatan "Ya Allahu Muqolibul Qulub, Tsabit Qalbi 'Ala Dinik" (Ya Allah yang maha membolak-balikan hati, kuatkan hatiku di dalam agamamu), semoga setipa pilihan kita, adalah pun pilihan yang selalu membawa kita pada kataatan kepadaNya, dalam beribadah kepadaNya, dalam keberkahan dan pun atas pilihan yang Allah bisikan kepada kita dalam setiap sujud panjang kita.....:)

Special for my Lovely Sister....Jazakillah Khoyr atas inspirasinya. "CiChay"

Rabu, 06 Februari 2013

Cinta....


Cinta itu ada karena kita memahami, saat hati menerima, lapang atas setiap hal yang kita temui. Maka hati selalulah kau bersih, biarkan setiap himpit terasa luas, saat sakit terasa sehat, saat tak layak menjadi tetap layak untuk dimengerti.Karena kita ibarat melodi, maka akan menjadi nada yang indah, jika do-re-mi, bersatu saling memadu, tercipta lantunan yang berkesan menyemburatkan hati yang mungkin sedang pilu.

Belajar menyimpan rindu, agar terus belajar untuk mencintai, meskipun memahami itu bagian yang teramat perlu energi untuk terus kita pertahankan. Mereka adalah mutiara, teruslah jaga kilau cahayanya, yang mengkilau memancarkan keindahan, jadikan silaunya sebagai ketentraman untuk siapapun yang memandangnya. Sejuk dipandang, layak ditiru setiap jejaknya, menjadi penuntassejarah, bahwa kemenangan Dien ini adalah bagian panjang yang harus mereka selesaikan, berada di dalamnya memekikkan asma keagunganNya.

Terus berusaha, belajar memahami, memunculkan kecintaan, bahwa mencintai mereka bagian dari kecintaan diri ini kepadaNya....

Hati, teruslah terpatri, atas akhlak yang sungguh berarti, untuk cermin mereka sang mutiara-mutiara kehidupan ini.....

Minggu, 27 Januari 2013

Bunda^^


Sungguh, sore itu  menjadi waktu sangat special dalam perjalanan 25 tahunku, ditemani rintik hujan di kota Satria, menjadi saksi kejadian heroik, yang tidak akan terlupakan. Tidak pernah membayangkan bahkan merencanakan akan melihat dan menjadi saksi hidup lahirnya seorang bayi mungil dari seorang umahat senior di kota ini. Bukan..bukan hanya sekedar menunggu di luar ruang bersalin dengan harap-harap cemas menanti kabar lahirnya, tapi menyaksikan dari awal detik kelahiran hingga akhirnya lahir, dan semua rangkaian pasca itu. Takjub, takut, sedih, senang, gugup, ah..semua sudah becampur menjadi memori menakjubkan senja itu. Allah, semakin kuat terlintas dalam pikiranku, seperti itukah 25 tahun terdahulu ibundaku melahirkan aku ke dunia ini, subhanallah, sungguh bulir-bulir air mata ini mengalir seiring rintik hujan yang terus membasahi bumi sejak siang saat itu.

Hingga detik ini, semakin terus terbayang rangkaian proses itu semakin ingat perjuangan seorang ibu itu sungguh begitu luar biasa, pengorbanannya, keikhlasannya, tak dapat terbayar oleh apapun. Tapi baginya, sakitnya selama kita berada dalam rahimnya, hingga saat menahan sakit ketika persalinan, hilang begitu saja, saat tahu bahwa kita sudah terlahir dengan sehat dan selamat.  Allah, selama ini kadang begitu mudahnya aku menyia-nyiakan, kadang begitu mudah aku melalaikan, bahkan mungkin tak jarang mengecewakan. Tapi sungguh, sayangnya tak pernah sedikitpun berkurang, bahkan tak pernah sedikitpun ada rasa dendam yang dia simpan.
Senja itu, menjadikan aku semakin memahami bahwa tak akan pernah terganti hingga kapanpun seluruh rangkaian perjuanganmu ibu, tak ingin pun aku terhenti untuk selalu dan semakin mencintaimu, meski saat ini belum bisa membersamaimu, tapi semoga kerinduan ini, dapat terobati lewat setiap do’a dalam setiap sujud panjang ini.

Esok, entah kapan Allah mentakdirkan, Allah aku mengharapkan untuk bisa melewati fase menakjubkan ini kembali, bukan hanya untuk menjadi saksi, tapi menjadi yang disaksikan. Mendapatkan kesempatan perjuangan yang mulia ini, melanjutkan regenerasi umat ini.
Dan semakin begitu takjub kepada mereka yang telah mendahului melewatinya dan yang akan melewatinya, semoga Allah melancarkan semuanya. Teringat pesan seorang ustadz, beliau berpesan Allah SWT berfirman dalam Q. S. An- Nahl: 78, “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalamkeadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, agar kamu bersyukur.” maka berharaplah pada Allah, karena sesungguhnya Allah yang mengeluarkannya, kita (ibu) hanya wasilah, maka insya Allah akan dimudahkan jalannya. Dan itupun yang aku saksikan senja itu, melihat beliau umahat itu, begitu tawakal menahan setiap dahsyatnya rasa sakit yang beliau rasakan, dalam rintihnya terus terucap dzikir, dan luar biasa begitu mudahnya seorang bayi perempuan itu lahir diiringi adzan maghrib jumat itu. Barakallahu....
Allah, Tarbiyah yang luar biasa ini, semoga menjadikan semakin kokoh mengenalMu dan semakin bersyukur atas setiap rangkaian nikmat yang Engkau karuniakan.
Luv u cz Allah ibu......:)ingin terus memelukmu....


#jumat mubarak, 25januari2013@kota satria

_

Jumat, 11 Januari 2013

S-A-B-A-R^^


Sungguh bersabar itu memang bukan hanya sebatas mengeja 5 huruf S-A-B-A-R. Tapi, rasanya seperti mengarungi 5 abad kehidupan:)*lebay. Ishbir ukhti, ishbir, ishbir.......mungkin mudah, sering di dengar, dan sering diucapkan, dalam setiap himpit yang menyesakkan....namun, kadang sulit diaplikasikan ketika rasa sesak itu terus menyeruak. Tapi, jika kita mau menyadari, siapa pemilik hati ini, jika ketika kita tahu, 5 huruf ini pun firmanNya (....Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranMu....(Q. S. Ali Imron:200)...maka sesungguhnya pasti ada celah untuk lebih merunduk, mencari, menemukan betapa sesungguhnya akan ada kemudahan memahami arti bersabar ini.

Allah,lalu siapa kita yang masih saja sering tak menyadari bahwa Dia tak pernah menyia-nyiakan setiap pinta kita. Wa li'abdii maa sa ala (Dan pasti akan menjadi milik hambaku apapun yang ia minta kepadaKu_Hadist Qudsi).

Maka saat setiap pinta kita belum kita dapati di hadapan, mungkin karena Allah ingin kita semakin memahami arti bersabar, ingin semakin merunduk dalam berlaku, ingin semakin khusyuk dalam bertemu, ingin semakin kita yakin dalam meminta....

Sungguh, tidak ada sedikit pun yang terjadi selain karena kehendakNya,kita hanya perlu lebih sabar menanti setiap pilihan yang Allah pilihkan untuk kita, karena bukan kita siap dengan pilihan kita, tapi haruslah kita siap atas pilihan terbaikNya, untuk apapun itu.....

#semoga Allah hibahkan sabar dalam setiap langkah kita saudariQ,
special for my beloved sister GR Crew"..menanti detik bahwa Buah S_A_B_A_R itu begitu nikmat, dan akan segera kita rasakan...:)insya Allah

Ketika Ibu Masih Saja Berterimakasih Kepada Kita"


Terima kasih ibu kepada kita, adalah sepotong kata penuh makna yang menjembatani jarak zaman yang kian melebar, antara era hidup di dua zamman yang berbeda.

 Terima kasih, sepotong kata yang singkat itu, merupakan akumulasi dari seluruh kerelaannya untuk menghadapi realitas, bahwa pada akhirnya kita dan ibu kita, adalah dua orang yang hidup di beda zaman, beda generasi. Itu takdir usia yang tak bisa kita hindari.

 Terima kasih itu adalah ekspresi paling rumit yang tak mudah kita mengerti. Itu bentuk kepasrahan yang besar kepada jalan hidup yang diberikan Allah kepada setiap ibu. Pada akhirnya, anak-anak yang ia besarkan, cepat atau lambat, perlahan atau pasti, tidak akan bisa semua membersamainya, selamanya.

 Terima kasihnya adalah rasa penerimaannya, bahwa meski akhirnya kita bukan lagi sepenuhnya dalam asuhannya, dan perasaan memilikinya tidak lagi penuh, ia merasa telah cukup mengembil bagiannya dari diri kita. Maka ia selalu berterima kasih.

 Dengan segala rasa bersalah kita, juga haru, saat ibu masih saja berterimakasih kepada kita, mungkin kita masih belum sepenuhnya memasuki alam batinnya yang lebih jauh. Betapa di balik rasa terimakasih ibu, bergumul garis-garis takdirnya yang rumit. Bukan karena sebab apa-apa, tapi karena ia memang seorang ibu.

 Tarbawi_edisi "Ketika Ibu Masih Saja Berterimakasih Kepada Kita"