Langkahkan kakimu, sejauh engkau sanggup melangkah, terus..terus..dan terus...ukir jejak-jejak asa dan harapan, untuk menemuiNya di kelak nanti^^

Sabtu, 31 Desember 2011

"Satriaku...."

Semakin terus mengenali,
semakin terus mencintai,
pun semakin berat meninggalkan

Belahan bumi ini...!!!
Allah..disini Engkau berikan begitu banyak kesempatan untukku belajar dan bersyukur..

Rasanya, belum terbayangkan ketika esok garis itu tak menjodohkan lagi aku denganmu "Satriaku"

huft...kota penuh jejak yang terserak..ntah sampai kapan aku harus mengejamu....Satriaku^^


..diam....

Jika dengan diam, membuatmu semakin ringan dan bisa berlepas diri atas ketidaknyamanan ini..ya apa mau dikata...

lagi-lagi, bertemu pada kondisi yang selalu membingungkan hati,
okey...jika itu semakin membuatmu terlepas dari segala rasa yang selama ini mengganjal karena pradugamu tentangku...ya, biarlah waktu yang mengurai rasa-rasa yang selama ini mungkin menyakitkan, membuat gundah, membuat terus tertekan dan terkekang untuk mengukir impian....

rasanya ingin aku teriaki,
hai...katakan jika kau benci, katakan jika kau selama ini menderita, katakan jika kau tak ingin lagi berdiri disini, bersamaku menguatkan bata-bata yang tengah kita bangun untuk menara indah yang pernah kita impikan itu....

biarkan...biarkan aku tahu, segala rasa yang mungkin selama ini terpendam
biarkan...biarkan aku tahu, bahwa tak lagi aku harus menunggu uluran yang dulu dan selama ini selalu kau tawarkan padaku,
biarkan..biarkan aku tahu, aku harus mulai berjalan, berdiri, kokoh, menguatkan hati, tanpa lagi aku harus menengok, mengharapkan lagi ada yang tengah berdiri bersamaku yang akan aku jadikan tumpuan saat aku lelah...

kau pikir ketika kau mengatakannya, aku akan jatuh, lalu aku pergi dan menghilang bak ditelan bumi, TIDAK...!!! aku tak ingin hanya dengan diammu aku runtuhkan semua asa yang selama ini telah kita bangun bersama......aku masih punya Dia yang selalu setia, yang selalu menopangku lebih kuat darimu, Dia lebih tangguh, Dia selalu ada saat aku dalam kondisi bagaimanapun.....

aarggghhh...benar kata mereka, tak ada yang lebih tangguh dan lebih kuat untuk disandari....Allah aku berserah atas hati yang tak bersih, atas segala kesempitan hati yang dipenuhi banyak prasangka, atas segala rasa yang membuat aku lemah...Allah......aku selalu merindu dekapan eratMu..

ishbiru wa shobiru wa rhobitu..lillah sholihah...Allahu Ghoyatuna


Kamis, 08 Desember 2011

oleh-oleh JR....

Percakapan rosulullah dengan sahabat:

Sahabat: Ya Rosulullah siapakah mukmin yang paling mulia?
Rosul: Yang paling baik akhlaknya
Sahabat: lalu siapakah mukmin yang paling cerdas?
Rosul: yang paling banyak mengingat mati dan mempersiapkan kehidupan setelah matinya....

subhanallah...itukah kita kawan?
mari kita persiapkan, karena tak tahu kapan malaikat menjemput kita...bukan cuma sedia payung sebelum ujan, ternyata harus sediakan bekal sebelum kematian juga perlu qt lakukan^^kalau dulu zaman sahabat, salah satu cara mereka mengingat kematian, adalah dengan membuat mengumpulkan para Fuqoha dalam sebuah majelis, dan mereka bersama disana berdzikrul maut itu yang dilakukan oleh Abdullah bin umar, atau seperti Abu Darda, yang selalu mengunjungi pemakaman untuk berdzikrulmaut. Lalu yang senantiasa mereka persiapkan untuk kematiannya?ternyata mereka mempersiapkan wasiat ya wasiat karena kita tidak pernah tahu kapan dijemput, maka persiapkan wasiat itu sejak awal. jadi ingat cerita almarhumah ustadzah Yoyoh Yusroh, yang senantiasa memperbaharui wasiatnya setiap 3 hari sekali...yo..yo..sudah punyakah kita wasiat itu?mungkin tentang permohonan maaf kita, rasa terimakasih kita, rincian hutang-hutang kita, atau apapun itu yang ingin kita sampaikan ketika kita dijemput kelak....

kalau inget mati, bikin merinding...rasanya inget semua kekurangan diri, sampe-sampe rasanya ga mau ditemukan dengan waktu itu, tapi kematian itu keniscayaan kawan....bahkan yang menjadi dirindukan seharusnya, seperti sahabat-sahabat rosul dulu yang kerinduannya itu mereka tunjukkan dari bagaimana mereka mengingat dan mempersiapkannya itu....semoga kita termasuk dalam bgian hamba-hambaNya yang pun merindukan kematian, karena kerinduan kita untuk bertemu dengan Rabb kita.....

jangan biarkan sedetik kita tidak untuk kebahagian kita di akhirat, mari kita bersama menata kembali tiap jengkal hidp kita untuk senantiasa mengisi setiap detik kita dengan kebaikan dan kebaikan...belajar..belajar..belajar...beramal...beramal...beramal.....Bukan hanya hidup yang harus berkualitas, tapi mati pun  harus berkualitas.....('isy kariiman aw mut syahiidan)..



***materiyangsangatmenohokditengahgersangnyahati

Selasa, 06 Desember 2011

Untuk sepasang malaikat yg tak pernah lelah mencintai Qt

ibu&ayah itu seperti sepasang malaikat,yg melatih Qt dsaat Qt brjln tertatih,merengkuh disaat qt mulai rapuh,memapah dsaat qt mulai lemah dan mmbr dsaat qt mulai khilangan arah.
Rabbi,
jagalah ibu dan ayah kami,smg Engkau berkenan u mmbwtkn istana chaya di syurga u/ kami..

**20 Juli 2009 pukul 22:52

Kue "B"

nich,jd inget trus mpe skrg)

kejdian yg tak bisa aku lupakan,apalagi kalo udah tepat di 18 februari slalu menjdi kenangan indah.

10 thun lalu,tepatnya Milad ke 11,ada kejadian heboh di rumah...mpe skrg smw keluarga ngash judul pengen kue 'B' kalo inget waduh bikin malu eum..

ceritanya seumur2 blm pernah ngerayain milad tuch,paling2 cuma dibuatin nasi kuning ma ibu,ntah terinspirasi dari mana,pas umur k 11 tiba2 pngn kue 'B',tp krna susah bwt minta dgn trus trang,jd cm mendeskripsikan ke org2 yg d rumah...(maklum pas kecil mah pemalu)
'...pokoknya milad tahun ini g mau nasi kuning tapi pengen kue 'B',
awal2 sich mintaƱ baik2,tp karena seisi rmh ga ada yg ngerti apa it kue 'B',Jd kesel sendiri,uring2an+rada2 ngamuk..sampe seisi rumah bingung nyari kue 'B' it kue apa.
'...warnanya cokelat,ada putihnya+ada merahnya dikit' cuma it kata kunci yg bsa terungkap pas marah2.
nah baru tuch pas udah ada kata kuncinya ada yg ngerti juga,dan akhrnya seisi rumah ketawa..maksudnya BLACKFOREST,waduh bilang ath dri tadi,coba kalo langsg bilang ga akan seribut itu,kata org rumah.

kenangan kue 'B',jd geli sendri kalo Ingetnya lgi:-)


*ada be2rapa bagian yg dsensor:-)

***23 September 2009 pukul 8:20

diantara semua kegelisahan qt

Ada rasa yang begitu resah di penghujung amanah ini...seolah ada banyak hal yang tak ingin aku tinggalkan disana, terlalu banyak kenangan yang melekat di hati ini, yang tak mampu aku tinggalkan begitu saja...mungkin karena diri ini tak pernah tahu apakah akan ada lagi episode2 itu yang menanti di depan nanti.

Ada rasa takut yang tak pernah bisa hilang ketika kulewati lorong2 putih itu, tempat yang Allah berikan, hadiah atas cita2ku masa SMA dulu, yang disana aku ada harapan orang tuaku untuk bisa melihtku memakai Toga itu. rasa takut yang hingga kini menjadikan ku terus bertanya, akankah harapan mereka aku penuhi dengan segera..

Ada rasa resah yang semakin kuat ketika aku disini sendiri, saat tak lagi aku menemukan tatap mereka, keteduhan ketaatan mereka pada Rabbnya, senyuman mereka yang selalu memberiku motivasi untuk terus memaknai setiap episode terindah ini...ada rasa salah ketika simpul2 ini sesaat terlupakan dalam memoriku ini.

Ada rasa yang selalu tak bersahabat dengan hati ini, ada rasa yang selalu membuatku begitu kecil, terasing...tapi cukup aku titipkan rasa yang tak pasti ini pada Dia yang memilikinya, Dia yang membolak-balikkannya..Rabb, sebaik-baiknya ketenangan adalah milikMu, yang selalu tak pernah bosan dengan setipa keluh diri ini..Rabb ampuni jika terlalu banyak diri ini mengeluh tak mensyukuri nikmatMu...Astagfirullah

**26 Oktober 2009 pukul 12:37

Innallaha Ma'ana

Kenapa selalu ada air mata setiap kali aku berada di dalam bangunan kecil itu???

tempat dimana aku memutuskan untuk melewati sebagian episode terindahNya ini bersama mereka kafillah2 perindu syurga itu...

selalu ada rasa bersalah yang menghinggapi setiap aku duduk dan merenungi semua hal yang telah aku lewati disana...

Rabb...
semuanya begitu berbeda, banyak rasa hilang yang ingin kembali aku temukan disana, ada rasa rindu yang amat kuat yang selalu meruntuhkan hati yang berusaha untuk selalu berusaha untuk tegar...

akankah esok pun air mata itu terus mengalir setiap diri ini kembali melangkahkan kaki di dalamnya? ruangan yang saat ini seolah begitu mati, redupnya penerangan semoga bukan menandakan redupnya semangat2 perjuangan itu...

bangunan yang tak pernah tertata rapih itu, yang selalu memberikan setiap sentuhan kekuatan untuk diri ini, tapi saat ini itu tak kurasa lagi.....


Rabb, bangunan itulah yang sellau menjadi saksi atas setiap uraian air mata, kobaran semangat, ataupun luapan atas kekesalan diri ini,,,disanalah hamba menemukan banyak hal yang akhirnya selalu menguatkan diri ini untuk terus memperbaharui setiap semangat untuk terus melewati kerikil2 perjuangan menuju keridhoanMu ini,...ku harap akan ada ruh baru yang akan menjawab atas kerinduan hati ini...


hati ini pun tak akan selalu kuat jika diri ini tak yakin ada Engkau yang selalu menemani hamba disana, Ya Allahu Muqolibul Qulub tetapkanlah hamba pada keistiqomahan di jalanMu, walau ketika harus sendiri pun...biarlah ruangan kecil yang tak pernah tertata rapih itu menjadi saksi atas jatuh bangunnya diri ini melewati setiap episode terindahMu.


ukhti, apakah itu pun pernah kau rasakan saat???
'afwa jika terlalu banyak luka yang tertorehkan selama kita bersama dan bertemu disana...uhibbukifillah

**30 Desember 2009 pukul 19:20

Berhenti Sejenak di Terminal Keimanan

Karena berbeda antara kamu dan aku sering jadi sengketa

Karena kehormatan diri sering kita tinggikan di atas kebenaran

Karena satu kesalahanmu padaku seolah menghapus sejuta kebaikan yang lalu

Wasiat nabi itu rasanya berat sekali:

”jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara”



Karena saat ikatan melemah

Saat keakraban kita merapuh

Saat salam terasa menyakitkan

Saat kebersamaan serasa siksaan

Saat pemberian bagai bara api

Saat kebaikan justru melukai

Aku tahu, yang rombeng bukan ukhuwah kita

Hanya iman-iman kita yang sedang sakit, atau mengerdil

Mungkin dua-duanya, mungkin kau saja

Tentu terlebih sering, imankulah yang compang-camping



Mungkin lebih baik kita berpisah sementara, sejenak saja

Menjadi kepompong dan menyendiri

Berdiri malam-malam, bersujud dalam-dalam

Bertafakur bersama iman yang menerangi hati

Hingga tiba waktunya menjadi kupu-kupu yang terbang menari

Melantun kebaikan di antara bunga, menebar keindaham pada dunia



Lalu dengan rindu kita kembali ke dalam dekapan ukhuwah

Mengambil cinta dari langit dan menebarkanny ke bumi

Dengan persaudaraan suci, sebening prasangka, selembut nurani,

Sehangat semangat, senikmat berbagi dan sekokoh janji.



Nikmat terindah yang pernah hadir dalam episode hidup ini adalah saat Allah mempertemukan aku bersama kafilah kesholihan ini,mereka yang senantiasa ada untuk meraih ridhoNya, mereka yang senantiasa bergerak memperjuangkan agamaNya, mereka yang senantiasa tak lepas berdzikir mengucapkan asma-asmaNya, mereka yang senantiasa berusaha selalu meraih kecintaan dariNya, Rabb…begitu indah hidup ini…subhanallah dan selalu aku harapkan Engkau bisa terus menjaga hamba ada bersama mereka dalam naungan cintaMu…



Bertemu mereka dalam indahnya lingkaran tarbiyah, menjalin tali ukhuwah yang keeratannya melebihi atas tali persaudaraan karena satu darah, bersama bergerak, berjuang, dengan segala keterbatasan dan kelebihan yang telah Allah karuniakan untuk kita... Ukhuwah ini saudaraku, yang kemudian aku ada bersamamu disini, ukhuwah ini saudaraku yang kemudian mengajarkan kedewasaan kepadaku, ukhuwah ini saudaraku yang kemudian membuat aku terus bertahan dalam segala kesempitan, ukhuwah ini saudaraku yang telah memberikan energi untuk aku terus bergerak walau rasanya diri ini sudah begitu lelah melangkah, ukhuwah inilah saudaraku yang selalu membuatku teringat akan pencipta kita. tak mampu lagi diri ini berkata-kata apapun tentang ukhuwah ini, begitu dalam dan begitu banyak makna yang tak bisa terungkap, cukup hati ini merasakan nikmatnya ukhuwah itu…Rabb….syukurku atas ikatan yang telah kau tautkan ini bersama mereka…



Saudaraku, atas segala keegoisan kita, kekurangan diri kita, keterbatasan diri kita, ukhuwah itu kemudian hadir menyatukan hati-hati ini untuk memperjuangkan kalimat-kalimatNya…ntah tak pernah terbayangkan ketika Allah mencabut kenikmatan ini dari hati kita, melepaskan tautan atas hati-hati kita,mungkin akan begitu keringnya hati ini, akan sepinya diri ini, melewati fase-fase terindahNya tanpa keindahan ukhuwah kita bersama. Semoga Allah senantiasa menghibahkan kuat untuk kita senantiasa menumbuhkan dan memelihara iman ini hingga ukhuwah pun selalu hadir dalam setiap ruang kebersamaan kita di jalanNya….wallahu’alam



Teruntuk sahabat perjuangan ku di bumi Allah

Sebagian dikutip dari : Dalam Dekapan ukhuwah_Salim A. Fillah

**16 Januari 2011 pukul 11:37

..........

....lagi....lagi...melepas kembali sayap itu....
seolah seperti sebuah ritual setiap 3 bulan dalam setiap tahunnya...
setiap moment dengan kisah yang berbeda,tapi tetap dalam rasa yang sama...haru biru....sesak di dada dan isak tangis selalu pecah mengiringi....

....lagi...lagi....harus berlapang untuk menjadi yang tertinggal....di malam ini berarti sudah melepas lebih dari 5 saudari tersayang...tapi tetap tak bisa membendung rasa itu...

Ya Rabbi,Engkaulah yang mempertemukan kami disini,Engkau pula yang memisahkan kami disini...maka lapangkanlah hati2 ini untuk terus kuat pada setiap fase2 ini...karena hamba yakin,bukan Engkau ingin memisahkan kami,hanya menukar kami dan memberikan kami kesempatan untuk berjuang di bagian bumi yang lain...dimana pun kami,semoga selalu dalam ridhoMu,dalam nikmatnya dekapan ukhuwah....


**22 Januari 2011 pukul 20:05

Fantasi kerinduan bersama saudariku

Dulu aku pernah bertemu mereka dalam dekap ukhuwah tiada tara

Dulu aku bersama mereka, pernah kami saling mengokohkan diri dalam barisan menuju kesholihan

Dulu aku bersama mereka , pernah bersama berjuang dengan segala keterbatasan diri hanya untuk merakan kenikmatan berproses di jalanNya

Dulu aku bersama mereka, pernah menangis bersama karena merasa tak sanggup memikul beban-beban yang tak mampu kami urai, atau karena tak mampu kami gapai apa yang menjadi harapan

Dulu aku bersama mereka, pernah bersorak gembira saat asa menjadi nyata

Dulu aku bersama mereka , pernah berdiam tak saling menyapa, karena hati lebih percaya pada bisikan syetan

Dulu aku bersama mereka, pernah merasa tertinggal,saat berlomba dalam kebaikan dan memperbaiki diri.

Dan dulu aku pernah merasa kehilangan mereka, karena ku tahu aku tak mampu berdiri kokoh tanpa mereka...

Dan kini, saudariku...semoga ketertinggalan ini bukan tertinggal dari mengejar kebaikan dan keridhoanNya...... ketika ada fase aku merasa sendiri, merasa begitu lemah, ku tahu rapuhnya yang kurasa ini, menjadi bukti bahwa diri ini belum layak berdiri tanpamu yang begitu tangguh dan kokoh, yang menjadi penguat atas langkah-langkah qt dalam mewujudkan cita-cita impian qt bersama.

Saudariku......rasanya masih banyak karya bersama yang ingin diwujudkan, rasanya masih banyak kontribusi bersama yang belum dilakukan, rasanya begitu kurang kenangan bersama yang akan diceritakan, rasanya masih banyak rencana yang belumterlaksana..ah..rasanya terlalu singkat kebersamaan jasad kita ukhti di waktu itu..namun asa initak pernah putus, episode kebersamaan itu selalu terbayang dan akan berlanjut, dengan ceritayng lebih seru dan menegangkan^^

Untaian rabhitoh semoga senantiasa menjadi penguat qt bersama, meski jarak memisahkan kita. Tanpa do’a dari antuna hingga detik ini mungkin tak bisa lagi diri ini kokoh untuk berdiri, meneruskan rangkaian mimpi qt yang belum terwujud, menuju “kampus islami” yang qt dambakan, hingga cita-cita yang lebih dari sekedar dunia....reuni kelak di syurgaNya menjadi cita-cita tertinggi qt. Semoga Allah meridhoi qt bertemu denganNya dan dipertemukanNya di syurga kelak....

Fastaqim, tiil get jannah..trus bersemangat di belahan bumi manapun, jangan lupa do’akan saudarimu ini ya...uhibbukumfillah..

Pwt, 18 mei 2011. 20.33

^jalan sore yang menginspirasi^

memulainya kembali....

Semoga istiqomah menulisnya....kembali belajar menulis, menggali kembali "hobby" yang sempat ditinggalkan bertahun-tahun..hanya mengumpulkan jejak yang terserak^^

terinspirasi dari banyak tulisan kawan-kawan, setelah searching dari blog ke blog 2 malam berturut-turut, dan semakin terpacu untuk memulainya kembali...

semangat menulis....berkarya, menebar manfaat di bumi^^bismillahirrahmanirrahim...

*dengansemangatyangmenggebugebu:)

Mengharap Pelangi

Mengharap pelangi akan menampakkan indahnya, mengganti gerimis dan mendung yang silih berganti...^^