Langkahkan kakimu, sejauh engkau sanggup melangkah, terus..terus..dan terus...ukir jejak-jejak asa dan harapan, untuk menemuiNya di kelak nanti^^

Senin, 01 Oktober 2012

"""

Jika hari ini mendung, tetaplah tersenyum, meski gerimis mulai menghiasi, karena tak akan sepanjang zaman, yakinlah karena esok lagi pasti akan ada udara yang lebih segar,langit yang lebih cerah dan pelangi yang lebih indah^^

Selasa, 18 September 2012

Harbun#1

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbQnbIiHoCZcV4gpUK1E5RyMcKfqF2nYAKnK9tXY0jaRfDtqW5cbB8LxLK8pvNHfMoxrUHATpM79wAkpdw1Nfqc02bQEBaiScv-D2UuCknkroYH66v0qjCxrzPu2tqoEJp8t4cWeaCEFw/s1600/Photo0443.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbQnbIiHoCZcV4gpUK1E5RyMcKfqF2nYAKnK9tXY0jaRfDtqW5cbB8LxLK8pvNHfMoxrUHATpM79wAkpdw1Nfqc02bQEBaiScv-D2UuCknkroYH66v0qjCxrzPu2tqoEJp8t4cWeaCEFw/s320/Photo0443.jpg" width="320" /></a></div>
Beberapa bulan ni mulai berjibaku dengan ranah baru, suasana baru, aktifitas baru. Membersamai mutiara-muti

ara kecil itu. Saat aku memutuskan untuk mengambil dunia lain dari dunia yang aku geluti 5 tahun 2 bulan silam. Duani yang saat ini mengalihkan segala perhatian, kesabaran dan segalanya dariku. Anak-anak, ya Bersama mereka aku disini, menjadi sangat luar biasa harus PD atas segala kebutaanku tentang dunia anak-anak, khususnya pendidikan anak-anak. Berat, memang awalnya aku menerima dan memtuskan untuk berada bersama mereka disini, tapi atas segala pertimbangan, dengan sadar aku memilih untuk berada membersamai mereka disini. SDIT Harapan Bunda, sebuah sekolah di tengah kota purwokerto agak sedikit ke dalam gang sehingga memang sangat tidak tampak dari jejeran kota sebenarnya:)sebuah bangunan dengan status mengontrak, dengan segala yang dimilikinya disana, ustadz/ah yang luar biasa, bapak-bapak k3, ibu catering, tim BU dan admin, visi dan misi sekolah yang luar biasa, aktifitasnya, dan sejuta hal yang ada di dalamnya. 
Tak lain dan tak bukan adalah yang menjadikan aku memilihnya adalah karena visi besar itu, bersama Al-Qur'an, mencetak generasi Qurani, 6 tahun 6 juz, luar biasa bukan?sedang aku, saat ini masih saja terbata-bata di dalam Al-Qalam juz 29, sedang  juz 30 An-Nass-Al-Naba, entah masihkah bisa aku ingat dengan baik Astaghfirullah.....Hingga suatu saat ketika orientasi kelas, saat jadwal tes tahfidz, aku masuk sebuah ruangan, seorang ustadzah sedang mengetes, seorang murid yang Allah anugerahkan "keistimewaannya," atas segala keterbatasan yang mungkin tak sama dengan kita yang Allah anugerahkan atas segala kenormalan kita, dia membaca 2, 3, 4 bahkan mungkin sampai 5 ayat setiap suratnya, meskipun lagi-lagi tak ingat ayat berikutnya, tapi bagiku, saat itu sungguh malu, segala "keistimewaaanya" dia saja bersemangat dan mudah menghafal ayat-ayat itu, seharusnya aku bisa melebihinya..semangatnya, dan keseriusannya. Di ruangan lain, siswa kelas 3 dengan lancar mereka muroja'ah beberapa surat di juz 29, rasanya malu, umur hampir seperempat abad, tapi sungguh hanya sedikit yang sudah dihafal. Apalagi ketika melihat mereka semua siswa disana, setiap aktifitasnya, saat berlari, sepak bola, dan lainnya, ketika mendengar murotal yang diputarkan, otomatis mulut mereka komat-kamit mengikuti. Allah, semoga ada kesempatan untuk aku memperbaik semuanya dan mengejar segala ketertinggalan ini, untuk selalu mudah dekat dengan Al-Qur'an^^

___mengharap indahnyapelangi__

Allah..petang ini aku berharap munculnya pelangi di antara gerimis dan mendung yang sih berganti. Menikmati indahnya, menghapus abu yang menutupi nikmatMu... Rabbi, lagi aku terjebak dalam kekotoran diri, kesempitan hati, dan kelemahan pikir, karena dzikir yang tak banyak terukir dalam hati, atau tak terucap pada lisan...ridho dan ikhlas atas segala garis yang Kau tuliskan dalam lembar hidup hambaMu ini, adalah menjadi kunci agar tetap tegar berdiri, dan kokoh, menebar cintaMu di bumi ini, bertahan dalam barisan-barisan penegak risalahMu, maka mengeluh menjadi ciri saat hati dalam ketidak ridhoan atas keputusanMu. Lemah, jatuh, dan hilang dalam lingkaran kebaikan, menjadi ciri bahwa bukan Engkau yang menjadi tujuan. Allah...aku tak ingin ada pada titik itu lagi, maka saat niat itu tak lagi murni, saat hamasah itu bukan lagi untuk menebar asmaMu, maka bimbinglah langkah dan hati ini untuk terus menari, berkarya, membangun tangga menuju keridhoanMu, maka bersihkan diri ini, sapa dan kembalikan hati ini pada kelapangan untuk meraih keberkahanMu.. rabbi, tak jarang sempit hati itu selalu menggoda untuk melemahkan segala potensi yang Kau karuniakan, lapangkan atas setiap sempitnya, terangkan atas segala gelap yang menyelimuti, tumbuhkanlah yakin, takut dan harap atas segala yang menjadi asa, untuk selalu semuanya dalam bingkai jalanMu. Allah, tak ridho itu, mungkin karena aku tak banyak mengenalMu, jadikan aku yang pandai mengambil setiap hikmah dalam setiap detik dan hela nafas, menjadikan setiap nikmat itu, semakin pun aku mengenalMu, mencintaiMu,selalu mengharapkan bertemu denganMu.

##

Pernah aku mengenalnya dalam waktu yang tidak sebentar, lengkap bukan hanya kenal nama, namun aku merasa sangat mengenalnya, sungguh aku merasa dekat, bukan hanya hitungan jam, hari, atau bulan, tapi tahun, ceritamasa kecil, remaja, hingga ahri-hari yng kami lewati saat itu, pun menjadi penghias kebersamaan kita....tapi kini ketika aku tak besama lagi, ternyata aku baru menyadari bahwa aku sesungguhnya tidak mengenalnya sedikitpun,bahkan saat dia jatuh, aku takbisa menjadi yang pertama yang membangunkannya, saat dia bersedih aku tak bisa mengusap tetesan air matanya... sungguh aku baru menyadari, sebenarnya aku memang belum mengenalnya, hingga aku tak mampu menerima segala hal tentang dirinya, "apa adanya dia", padahal mungkinpun aku tak lebih berarti dan tak lebih baik darinya.....

Selasa, 22 Mei 2012

pun#pun


Pun asa, masih terus menjalar menembus batas-batas yang menghalangi atas keinginan diri. Maka rasa berdamailah dengan hati, menjadi penguat diri, atas setiap jatuh yang mencoba menggoyahkan harapan.
Ada batas yang harus menjadi diri mengerti bahwa tidak semua ingin harus menjadi. Pun ada luas yang menjadi diri harus tinggi mencita-citakan.
Pun waktu, biarlah menjawab setiap asa yang tergantung. Bukan untuk siap atas pilihan kita,tapi mempersiapkan diri atas setiap pilihan terbaikNya. 



_____KEEP ISTIQOMAH SHOLIHAH^^

Selasa, 01 Mei 2012

Dalam Keindahan TarbiyahNya

Hari ini seolah angin membisikkan aku dengan sejuta pengharapan yang tiada terkira, pagi itu aku berhenti sejenak di persinggahan iman, menemui saudari selingkaran pekanan. Dengan keikhlasan yang sangat tulus, penuh semangat dan penuh kasih sayang, dengan lembut dia meyakinkan aku untuk terus kuat menembus batas-batas itu, menggali segala yang telah Allah karuniakan yang belum teroptimalkan hingga detik ini. Pun ketika merasa tidak mampu, sebenarnya hanya belum tergali dalam saja, pasti semuanya butuh proses untuk bisa menjadi sebuah cita-cita mulia. Kesempatan banyak, tinggal ikhtiar menjadi jalan untuk kita selanjutnya. Sepanjang jalan HR. boenyamin, Ovist hingga ke seberang Tanjung sana aku terus terbawa pada sebuah asa, bahwa aku bisa mengejarnya. Kembali mengukir jejak-jejak sejarah yang dulu pernah aku lewati, kembali menjadi pemenang dan menabur kemanfaatan itu. Seolah angin terus berbisik..KAMU BISA, PASTI BISA^^

Siang itu, lalu sore, bercengkrama bersama mereka para pencari jejak sejarah. Berubah menjadi abu, haru biru, rasanya suram, namun aku yakin pasti ada jalan keluar. Sungguh, seolah Optimisme pagi itu, tertelan bersama setiap keluh yang tercecer tak beraturan itu. Lantas siapakah yang salah???Bukan, bukan mereka, tapi  mungkin aku, dan kita yang tengah lebih dulu bermain dalam laga. Rasanya, setiap detik itu menjadi satu deretan yang membawa pada sudut ruang yang harus diperioritaskan.

Malam ini, lalu aku membawa sederet kata bersama dia dalam sebuah diskusi panjang tentang miniatur kehidupan ini. menjadi kata sepakat untuk segera memperbaiki, pun angin malam ternyata masih setia bersamaku, membisikkan kembali angan-angan yang sedari pagi bahkan sejak dulu sedang terus membisiki. menata kembali asa-asa itu, merajut kembali bersama keyakinan, bahwa kita semua mampu. 

Dalam kesahduan malam ini pun, membawa aku pada sebuah cerita tentang masa satu bulan kemudian, yang akan menjadikannya pada sebuah fase yang berbeda, merajut rangkaian kemulian yang Allah berikan kesempatan untuk kita. maka pagi, siang, sore, hingga malam ini menjadi satu bait lagu kehidupan, tentang asa, kesal, haru, bahagia, untuk menjadi yang paling mulia dihadapanNya,insyaAllah....

Allah, TarbiyahMu sungguh Indah, tak pernah sedetikpun ingin aku sia-siakan....dan sampai saat ini, aku ingin kembali menikmati, indahnya berkorban untuk sebuah kenikmatan berjuang di jalanMu..Allah... Allah...Allah...

Selasa, 10 April 2012

Tarbiyah Menyejarah#



“Sesuatu itu baru bisa berarti ketika kita sudah kehilangan”
Hari ini kembali berpetualang bersama tim “Zakat Consultant”, mengunjungi ta’lim ibu-ibu di sebuah perumahan di kota Satria ini. Menyusuri jalannya, kembali mengingatkan aku pada suatu petang bersama saudari tercinta, mengunjungi sebuah rumah saudari kami untuk “mencharger komitmen”, pasca melewati moment “Tarbiyah menyejarah” itu. aku bersamanya, berboncengan, menerjang hujan, menaklukan jalan yang berliku dan turun  menanjak. Romantis rasanya sore itu, hingga tersasar di bawah derasnya hujan. Ah..mengingat masa itu, masihkah ia ingat, sedang aku disini merasa tiba-tiba merindukannya, saudarikuJ hingga berkali-kali kami berdua berkunjung meneguhkan komitmen itu, dan memulai petualangan seru, ban bocor, soto klaten, hujan deras, iltizam, sejarah, huft^^banyak yang aku kenang bersamamu saudariku. Hingga kini, tak pernah aku merasa kehilangan saat tak tampak wajahmu di dalam lingkaran iman itu, tiba2 hari ini aku merasa sangat merindukanmu. Semoga Allah menyampaikan rindu itu kepadamuJ
Kembali ke cerita hari ini, sampailah di sebuah rumah, ceritanya ta’lim ibu-ibu perumahan, tapi lebih tepat disebut “ta’lim posyandu”Jmaklum setiap satu umahat bawa satu anak, dari yang sudah pintar berjalan sampai yang masih dalam gendongan, jadi sedikit ramai^^ dimulailah perkenalan, oleh komandan kami lalu beliau bercerita banyak hal tentang PKPU dan kehidupan dalam kebaikan. Mungkin aku pernah bahkan sering mendengar beliau cerita ini, tapi rasanya siang ini bersama rasa yang berbeda. Getah beningku mencoba menerobos pertahanan dinding-dinding pertahanan. Tubuhku mulai merinding, ah seperti biasa saat pemberontakan ini, selalu seperti ini yang aku rasakan. Ntah seperti ada rasa enggan untuk aku tidak kembali bertemu dalam aktifitas ini. Berkunjung dari rumah ke rumah, menawarkan sekedar yang kami punya, tabung peduli, kartu zakat dan infak bulanan, kaum dhuafa, relawan, bencana dan lainnya.  Ya Rabbi, ini akan aku rindukan esok, belum pun aku benar-benar meninggalkan. Sepertinya, cinta akan zonaku selama ini mulai tumbuh, meski di dalam sana ada yang terus memberontak meminta keadilan atas kontribusi yang berharap bisa diberikan lebih.
Disini, aku memnag hanya belajar, tertatih dan terus belajar, meski aku tahu begitu lambatnya aku. Bekerja bersama sekian target, mempertahankan diri selalu dalam kondisi terbaik dan ceria, berkeinginan tinggi dan terbuka bersama yang ditemui, sebetulnya cukup itu yang harus menjadi modalku. Tapi, saat ini rasanya aku selalu belum sanggup untuk meneruskannya. Hingga pun siang ini di penghujung siang ini, aku layangkan sebuah amplop cokelat ke sebuah tempat yang pun itu tak asing lagi bagiku, di sudut lain dunia pendidikan. Berharap aku bisa lebih mengoptimalkan potensi, mengikhtiarkan kontribusi seoptimal mungkin. Ya Rabb, bukan aku tal bersyukur atas yang ada sekarang, tapi aku ingin memberi manfaat yang semoga lebih bisa lebih baik daripada saat ini.
Menanti, semogapun bukan hanya untuk dicoba tapiuntuk menjadi ladang amal yang sesungguhnya esok^^menunggu, esok menjadi kenangan yang akan kembali menjadi penyemangat dan semoga selalu menjadi peneguh komitmen ini, layaknya siang ini, yang emudian mengingatkan kembali pada setiap fase tarbiyah menyejarah itu, fase kembali meneguhkan komitmen itu. Tarbiyah Menyejarah___7 Ramadhan 1432 H__. Bersama setiap rintik hujan dan aliran getah bening yang menetes seiramaJ

Rabu, 04 April 2012

Jejak yang kurindui


Bahkan aku tak tahu hedak kemana langkah ini kemudian terhenti, hanya berharap mampu terbang bersama sayap yang kokoh, membangun istana syurga disana....

Sepi, yang terus menjalar, hingga relung-relung jiwa ini, ah siapa yang peduli...hingga layak itu menjadi nilai terbaik dari yang dapat bijak menilainya.

Rindu, tentu aku merindui,sesosok yang tersenyum dan membuka lebar tangannya, menyambut hangat, memberikan pudak, dan menghapus rintik yang kadang bercucuran tak berhenti ini..

Dalam diam itu, aku terus berharap, jejak-jejak itu akan segera sampai, membawa asa dan harap ini, membangun keindahan bersama kemualian itu. Menabur benih-benih, bersama berazam untuk sampai di gerbang syurga dan memasukinya bersama...

Hingga kapan aku tak tahu, berharap dalam kelayakan tertinggi kami disampaikan. Membina, mengingatkan, memberi, melapangkan setiap sempit yang meliku di depan sana. Duhai Rabb, sampaikan kami pada titik kemulian ini di duniaMu, merasakan keindahan bersama ketaatan kepadaMu..

Jejak yang kurindui, biarlah rindu ini semakin menjadi, menjadikan kita mendekat pada yang Maha pemilik setiap hati ini, biarlah saat terbaik itu mempertemukan titik, menuju pintu keberkahan, menuai kemulian dalam ketaatan padaNya^^



#siapapun engkau, adalah yang sedang merindupun padaNya..aamiin...

Selasa, 03 April 2012

cuit-cuit-syalala#

Bukan, bukan mimpi yang sekedar lewat menghiasi tidurmu, ini kenyataan, tapi masih  bisa jadi kemungkinan. Jangan lagi, pernah menjadi sekujur kaku, menangis sesenggukan, sampai kebawa syuro da sepanjang  perjalanan sampai ke kosant. Apalagi sampai jongkok di belakang jemuran, meratap kesalahan yang dulu pernah dilakukan. hua..hua...rasanya malu kalau lagi harus ketemu di jeda itu, maka mari kembali menata diri, yakin hidup ini tak akan pernah tertukar segala sesuatunya. Allah telah menyusun yang terbaik di atas segala kebaikan yang ada. baru mendengar saja hati berdebar kencang, keringat panas dingin, itu baru mungkin, apalagi kalau iya, bisa-bisa pingsan dah nangis sambil gelosoran di lantai, mau begitu?oh NO, cukup ngalamin dah jongkok belakang jemuran, ternyata setelah itu ga kejadian apa yang ditakutkan. So What gitu, kalau Allah sudah berkehendak, mau nangis darah juga ga akan bisa dirubah kali, yang bisa dirubah ntu ya diri kita, memandang seperti apa atas segala kehendakNya...^^semoga dah, kejutan-kejutan kecil ini, bagian dari Allah mengkondisikan atas kemungkinan besarNya:)Allah jaga aku...

Senin, 26 Maret 2012


Mungkin, menangis itu menjadikan kita sangat tampak cengeng, kekanakan dan sama sekali tak dewasa. Tapi, kali ini rasanya tak adil pula jika tangis itu, menandakan ketidaksiapan diri pada ketitik dewasaan itu. Pecah tangispun di pangkuanmu Ibu, maka apakah ini pun bagian aku masih tak layak mengatakan bahwa aku telah ingin belajar berdiri, disana membangun butir-butir syurga itu. 

Ibu, sesak ini semakin aku berpikir, kapankah aku bisa menjadi layak untuk sebuah pengakuan itu?saat haruskah tak pernah aku menangis lagi ketika aku menyampaikan setiap impianku?atau saat lagi aku tak bermanja di pangkuanmu?kapan?saat apa?

Ibu, hanya untuk mencari penguat untuk berbakti padamu lebih. Untuk bisa membangunkan syurga untukmu dan untuk ayah disana, bersama genggaman erat yang akan menuntun aku membangun jalan kesempurnaan, mengumpulkan bekal-bekal untuk menjemput ibu dan ayah di gerbang syurga kelak. 

Ibu, maka ridho Allah, adalah Ridhomu...

Kamis, 22 Maret 2012

nasihat ibu#

Ini kembali melewati fase ujian, maka harus ada sabar...terus mendekatNya, meminta dan mengharap sungguh, belajar berlapang karena setiap jalannya telah Dia siapkan, tinggal kita ikhtiarkan dan berdo'a sekhusuknya, menyerahkan dengan pasrah, dan senantiasa berhusnudzan padaNya..,Allah Maha Segalanya, maka mintalah hanya padaNya....bismillah..

Sabtu, 17 Maret 2012

spirit zamannya


Detik yang pernah terjadi, di hampir 1 tahun silam, rasanya mungkin masih sama, hanya bukan untuk beban melanjutkan, tapi beban mewariskan...Rabb kuatkan pundak-pundak kami.

_akhir sejarah di bagian fase yang terembankan_
Bbi 17 Maret 2012_pengukuhan generasi
"menemukan spirit zamannya"

Sabtu, 10 Maret 2012

Curcol Again#


Allah, aku tak tahu kemana kemudian kaki ini harus melangkah berikutnya. Jauh dari kekhusyukan itu mungkin menjadikan aku tak mampu membuka tabir itu, tak cukup memahami, dan menentukan jalan yang telah Engkau bentangkan disana. Allah, mungkin rasa ini bukan karenaMu, masih banyak nafsu yang menghiasi, mungkin karena itu aku takut menentukan kemana aku mangambil arah. Allah, mungkin memang aku belum bisa berhusludzan padaMu, hingga aku masih ragu dan takut menyingkap rahasiaMu esok. Allah, Allah, Allah, ijinkan aku merapat kembali, menemui ketenangan, menepis segala prasangka, mampu  menetapkan pilihan yang terbaik, yakin bahwa Engkau telah menetapkan sebaik-baiknya skenario untukku. Allah, Allah, Allah..bimbinglah langkahku..menuju RidhoMu...

Jumat, 03 Februari 2012

aksi ke 6^^Siti Lorenzo

Akhirnya untuk ke 6 kalinya, di pagi hari setelah hujan, melintas di jalan yang berlubang dan akhirnya GUBRAK...dua orang akhwat pun tak bisa menghindar, tertimpa motor yang sedang ditumpangi...hiks..hiks..memar2 dech, pegal2, huaa.."sebenarnya bisa naik motor ga sich" (comment 1), dan dapat julukan spesialisasi jatuh dari motor (comment 2)...bisa-bisa besok2 kagak ada yang mau lagi tak boncengin....;(........semoga tidak untuk aksi ke 7 kalinya yak...aamiin.

5+1=6

One day five person...peran baru, lingkungan baru, tantangan baru...jika pun aku belum merasa nyaman tapi ini lebih bisa aku nikmati, daripada aku harus pergi ke pulau seberang jauh disana...sungguh hingga detik ini aku belum sanggup meninggalkan kota sejuta kenangan ini...pun mungkin ketika dihitung tak genap 6 angka di belakangnya, saat ini 5 angka masih cukup aku nikmati dengan segala yang baru dalam hidupku. Mungkin ini saatnya, aku berlari kesana kemari,keliling kota satria, di tengah segala ketegangan menemui banyak orang, ah..tapi apa artinya jka hidup tak ada tantangan. ketika harus berpagi hari dengan sayuran dan tahu2  itu, lalu bersiang dengan banyak karakter dan jalanan, lalu pun bermalam masih harus terus dengan aktifitas harian itu, tapi aku cukup puas dengan semuanya, menikmati apa adanya setiap detiknya semoga penuh berkah dan segala hikmahnya. seperti siang ini, bukan hanya selembar data yang aku dapatkan, satu plastik isi jambu biji,telur asin, dan skoteng instan pun mengantarkan kepulangan. kemarin belum lagi bertemu kembali relasi satu provinsi..One day five person, kali 3 bulan 450 berarti, di kali 1 hikmah setiapnya maka 450 hikmah yang harus terkumpul selama itu pula..ya Rabbi, bukan hanya angka 6 di belakangnya itu yang aku kejar, tapi biarlah 5 angka itu+1 hikmah menjadi bekal aku esok..

Curcol#

Mungkin bisa berlega?.....Hanya sementara, mungkin esok akan kembali merasakan, ketika hati tak mampu menjawab kebenaran di atas kebenaran. Bersiap siaga, karena esok mungkin lebih mengejutkan..mungkin esok lebih melelahkan, maka adil itu menjadi harus memposisikan makna dalam keharusan, bukan pada keinginan. Atas diri dalam ketundukan, menerima setiap jalan..gejolak..biarlah menjadi gelombang, seperti ombak menyampaikan nelayan ke seberang tujuan, tak hanya tenang yang akan menenggelamkan. Mungkin lelah, jengah, tapi samudera telah siap menghempas...Bulan, bintang, awan, aku rindu malammu, dan pun siangmu atas matahari, teruslah berganti, maka rinduku ada menjelma..sesekali ijinkan rintik hujan, memberikan pesona khas antara sejuk dan dinginnya yang membalut :)

Mungkin esok

Jika esok, maka hati berlapanglah, meski sesak, tapi tak akan sepanjang zaman
Esok lagi pastiaa udara yang lebih segar, langit yang lebih cerah, pelangi yang lebih indah..^^

Senin, 23 Januari 2012

MM

Alhamdulillah...Akhirnya MM (Mister Mendoan) Launching juga^^



Mari Mencicipi^^

Sabtu, 21 Januari 2012

TaHu oh TaHu

Dimulai pencarian dari daerah kaliputih, karena ada satu rumah bertuliskan "JUAL TAHU", setelah tanya-tanya sang penjual, ternyata tahu yang kita cari tidak diproduksi. sebelum pamit, kita tanya tempat penjual tahu yang kita cari, dapatlah tuch alamat "KARANG NANAS", setelah dapat rute mulai kembali beraksi. Perempatan terminal baru belok kanan, belok kiri, cuma dengan modal itu  kamipun berangkat. Tak tahunya kan ada dua perempatan tuch, setelah dan sebelum terminal, akhirnya kita ambil belokan perempatan sebelum terminal, ambil kanan, dan belok kiri. Tapi nda nemu Karang Nanas, nemunya, Hos Cokroaminoto. lalu berhentilah, bertanya pada seorang bapak becak, tanya "bapak yang jualan tahu dimana", tanpa tahu itu karangnanas atau bukan, kita cuma tanya tukang tahu. Si bapak menunjukan jalan, perempatan lurus ngidul, ada gang masuk, pokoknya itu yang jualan orang tasik (tuing...tambah bingung aja, karena qta pada ga ngerti arah, kidul, kaler, kulon, wetannya). Perjalanan dilanjutkan dan untuk memastikan berhenti lagi di toko bangunan deket perempatan, lalu akhirnya dapat dech alamatnya, dengan klu tahu orang tasik. nyampe di sebuah rumah bata setengah bilik, di pinggiran sungai, sebelum masuk kami pastikan dulu bertanya ke tetangganya, ternyata benar itu tukang tahu yang kami cari^^, ni tukang tahu kretif banget yang pikirku, bikin pabrik dekat sungai, jelas pasti limbahnya langsung di buang ke sungai, huft..indonesia2, kretifnya kadang berlebihan merugikan aset negara:(pastilah tuch para penghuni sungai tercemar air sisa olahan tahunya, sayang banget....
 
Tiba di rumah itu, muncul seorang gadis perempuan, teman saya langsung bertanya "Maaf mba bla..bla..bla (sebagian teks lupa karena pake bahasa jawa^^v), jelaslah si ade langsung kabur, karena ga ngerti, kemudian muncul dech bareng sang bapak. Si dia tepok jidat, lupa kalau si anak kan bapaknya orang tasik, pastilah ga ngerti harusnya tadi yang bertanyakan si aku, pasti dia ga bakalan kabur begitu:)

Setelah berbincang ternyata, tahu yang kami cari juga nda di produksi disini, adanya cuma tahu tasik yang warnanya putih, bukan tahu kopong yang bisa diisi sayuran itu seperti yang kami cari.  Waduh..ni yang salah petunjuk arah si bapak kaliputih, atau si petualangnya yang salah (kita maksudnya). Maaf bapak ini desa Karang Nanas bukan?oh bukan Mba, ini mah daerah teluk, Karang Nanas masih sebelah sana, kalau tahu yang mba cari sepertinya ada di Karang Nanas...Waduh salah lagi, dan ternyata yang salah adalah si pencari, karena tadi tnya tukang becak bukan tanya daerah Karang Nanas, tapi tanya rumah tukang tahu^^v

Perjalanan dilanjutkan, saatnya mencari desa Karang Nanas, dengan bekal rute yang tadi dikasih si bapak tahu tasik itu...ingat tahu tasik tadi aku jadi terpikir, bisa-bisa ni purwokerto besok dipadati orang sunda semua, habisnya dari kemarin, ketemu tukang jok orang ciamis, tukang tahu tadi dari tasik, pas belanja di pasar pernah ketemu juga pedagangnya dari sunda, belum ni teman2 kampus banyak juga dari sunda. Lama-lama Pwt dijajah orang sunda dah rupanya:)

Setelah, tanya sana-sini sampailah di desa Karang Nanas, tepatnya tukang tahu yang kita cari itu ada di Gang Tahu, begitu alamatnya, medannya cukup lumayan, belok-belok, lewat beberapa tanjakan, turunan dan jembatan. Kalau dipikir, cuma 25 tahu harus perjalanan sejauh ini,berat di ongkoslah kayaknya...tapi demi tahu kualitas terbaik, gapapalah...

Bayangannya, dikasih nama gang tahu itu karena disana emang pemukiman tukang tahu, eh jebule,cuma ada 1 tukang tahu disana. Akhirnya nemu tahu yang kami cari, tapi......tapi.....sayang tak cocok di ongkos dan harga juga ukurannya:( Ya sudah, menyerah untuk hari ini, besok kita jelajahi saja pasar wage untuk menemukan tukang tahu yang cocok dengan selera rasa dan harga:)

Di perjalanan pulang, nemu ibu2 naik becak, bawa wadah-wadah persis penjual tukang tahu, niatnya tuch si ibu mau kita ikutin, biar nemu dimana rumahnya siapa tahu berjodoh sama tahunya, tapi sudahlah katanya temanku, Itu mah pekerjaan yang konyol, mbok dikira kita tukang intai bisa-bisa qta malah bukan nemu tahunya tapi dikeroyok warganya (emang tampang kita seserem apa si Ukh????>.<)

Pencarian hari ini selesai kita lanjutkan besok pagi...tetap semangat^^tahu oh tahu....ternyata tak mudah menemukanmu...



#tapitakapajaditahudaerah-daerahpesisisanpwt#

curhat GAzebo

Di awali pagi konsolidasi tim 7, alhamdulillah akhirnya lengkap setelah 30 menit menunggu dari waktu yang seharusnya, lagi-lagi telat, mungkin besok kesepakatan harus 1 jam sebelum pelaksanaan, jadi tak ada lagi kata menunggu, yang cukup menghabiskan waktu.   Ntah apa yang tengah menari di pikirku pagi ini, jika aku coba ingat bincang inspirasi pagi ini, sepertinya tak ada yang nyangkut satupun di pikiran ini, kehilangan konsentrasi sangat, PAYAH....benar-benar terhijab sampai hati dan akal, bukan hanya menghijab diri. Berakhir di pertanyaan kapan bisa bertemu tim 4 pun aku tak mendengar, jelaslah ketika yang di balik hijab pun kesal, karena sudah menghabiskan banyak energi untuk memaparkan, ternyata yang berada di balik hijabnya terhijab. Setelah mencoba mengONkan diri, kesimpulannyaadalah sepertinya stabilitas negara  akan tergoncang kembali di bulan depan...fuih....lagi, harus berada dalam ketidakpastian..T.T

Baru akan menghabiskan sepiring mie telur pok..pok...pok...hampir saja aku tersedak, sms masuk menandakan pesanan sudah harus sampai di kampus MAKSI "Manajemen akuntansi" kompleks FeKon "Fakultas ekonomi" (seumur di Unsoed baru tahu ada singkatan ini), langsung kocar-kacir nyari tu Lumpia B*M, Ek**a P***s, titipan ibu hamil di pojok Barat sana. Demi menghilangkan efek ngiler karena ngidamnya seorang Bumil, lumpia yang masih mentah pun berhasil dibeli dan akhirnya dititipkan...aarrggg..lega rasanya 1 misi terlewati..

Sampai di petang, saat asing harus melangkahkan kaki di acara istimewa tahun ini "Musdal*b", bukan cuma asing karena tempatnya yang sedikit asing, tapi karena juga merasa asing diantara para ideolog peradaban itu, disini aku menangkap 3 kondisi air mata dari orang-orang yang selama ini tak pernah aku menemui mereka dalam kondisi begitu,

Akhwat itu, aku mengealnya sosok yang tangguh, ah...ternyata, ada kelembutan di balik ketangguhannya. benar kata seorang adik, Kader itu manusia, punya sisi tak selalu sepakat dengan suatu keadaan. Malam ini pun sama, sisi manusianya muncul, saat tak ada lagi impian yang tersisa diantara sekian asa yang pernah kecewa. Huft...saat dia berkata "aku ingin mengakhiri semuanya", maka aku hanya bisa menawarinya, mau golok atau tali???^^v...sampai akhirnya tetes2nya pun tak terbendung, huft baru kali ini aku membuat dia menangis, ternyata semelankolisnya aku, malam ini aku temukan lagi yang paling melankolis di sosok seorang akhwat haroki itu^^

Di sisi yang berbeda, aku menangkap, air mata itu jatuh dari seorang yang tengah di pundaknya bertambah bebannya, karena amanah sampai di malam ini, menghantarkan ia pada sebuah janji setia, untuk mengawal 2 tahun ke depan masa depan dakwah di wajihah ini. Mungkin itu adalah rasa, ungkapan hati yang tengah berusaha ridho akan takdir yang sampai padanya. Semoga menjadi pemberat amal kebaikan untukmu saudaraku...

Akhir acara, saat menahan rasa tidak nyaman karena terjebak di atas batas aktivitas yang wajar, menahan ketidaknyamanan di tempat asing ini. Ada sosok yang tengah memerah matanya, hampir tetesnya tak terbendung, ntah aku tak mengerti mengapa demikian sebab sedari tadi aku tak memperhatikan, karena sedang resah dengan ketidaknyamanan ini. Yang jelas, baru kali ini pun aku melihatnya demikian, semoga bukan karena sedang bingung bagaimana cara mengganti sewa gedung asing ini^^v, tapi karena keharuan akhirnya pemegang taurist ini telah Allah kirimkan:)

Sewajarnya, hari ini aku belajar, maka ada banyak cara Allah memberikan pelajaran, ada banyak cara Allah mengenalkan, mungkin agar kita mengerti dan memahami, setiap kita punya cara masing-masing mengungkapkan keresahan hatinya, mengekspresikan perasaannya...

Jumat, 20 Januari 2012

BoDoH ini namanya...!!!

jika untuk bertemu hari esok saja kau takut, bagaimana kau akan siap ketika harus sampai di hari kelak...
abu, hitam, kelam, tak tahu apakah besok akan putih, merah, biru atau hijau..
aaahhh...hanya sedetik saja, meski lapangnya harus sepanjang zaman...

warna esok itu, adalah yang kau lukiskan hari ini, jadi mengapa harus takut jika ada warna pelangi yang bisa kau pilih, mejikuhibiniu mungkin masih ingat ejaan ke masa kecilmu, indah bukan?

kadang aku ingin kembali ke jagad yang dulu, sampai tak harus aku sampai di belahan ini...jika boleh mengulang, aku ingin berdiri di paling indah negeri ini,

atau mari kita berlari saja, mengejar layang-layang indah itu, lalu berhenti saat tak kencang lagi angin meniupkan sayapnya, atau saat tak kuat benang-benang itu menarik lebih tinggi lagi..,mungkin dia berhenti di pulau impian....

  tapi jelas ini hanya khayalan, hanya bukti ketidaksyukuran...BODOH!!!! 



mungkin dezafu?

"Sepertinya aku pernah terjatuh disini?"
"...ah tapi kayaknya ini cuma mimpi"
"Nggak, aku ingat, aku pernah jatuh disini, dan sakitnya pun masih sama, dalam posisi sama, tersungkur karena tak ku tengok hati-hati:"
"...ah..tuch kan ngayal lagi, atau mungkin dezafu ya?"
"...tidak aku yakin tidak, aku pernah merasakan ini, persis tak berbeda"
Plak..plak...plak...."Ha..ha....benar aku sedang tak bermimpi, ini nyata, aku terjatuh lagi...."
"konyolnya aku, tak belajar dari masa lampau"
" fuih.... tuch kan sepertinya syetan tengah menertawakanku lagi,
huft bodohnya aku....bodoh sebodoh bodohnya....ayo segera bangkit, kenapa masih diam, sudah tahu  kau sedang terjatuh"
"bodoh sekali sudah tahu benar jatuh masih saja menganggap mimpi, apalagi dezafu...Ayo bangkit, lari...mungkin saja masih bisa mengejar mereka, meski mereka sudah hampir sampai finish sepertinya "



Fastaqim kamaa Umirta..keep hamasah sholihah,
#kecewa itu karena hati mengjinkan diri untuk kecewa....^^so keep smile

Kamis, 19 Januari 2012


Ridho

Ridho itu ada karena mampu mengenali Dia yang Maha Memutuskan,

Ridho itu ada karena hati yang yakin dan dekat denganNya..

Ridho itu, rasanya tak sanggup aku mengejanya lagi, sedang diri belum mampu

Rabbana, malu aku padaMu, kadang hanya ingat ketika dalam kondisi sulitku, hanya ingat saat aku banyak ingin dariMu...

Rabbana, Faghfirly...ajari aku mengeja itu kembali, bersama dekapMu, hingga ketika saat itu aku benar-benar lapang atas segala keputusan terbaikMu, hingga saat itu aku bersama kelapangan dan kemenangan karena nikmatNya dalam pelukanMu...

Hati, ajari diri untuk mengerti bahwa ruhmu adalah Dia, hati ajari diri, tegurlah diri, ingatkan diri, bahwa keringmu karena jauh dariNya.....

Hujan, ajari hati untuk belajar mengeja setiap riak air yang jatuh dari langitNya
Hujan, ajari aku menari karena akan aku sambut pelangi setelah kau guyur bumi ini...




#jauhkanhambadarirasagundahiniyaRabbana#








Selasa, 17 Januari 2012

*HUJAN#

Selalu ada cerita bersama mereka...

Kali ini tentang hujan...langit yang gelap, bukan hanya karena menjelang petang, tapi karena mendung yang sejak siang menghias di awan. Dar..der...dor...gledek dan kilat terus menyambar, angin berhembus bersama derasnya air, sedang aku terduduk dalam ruang gelap menunggu mereka...lembar demi lembar aku baca, dalam hati penuh harap, Allah selamatkan perjalanan mereka, mudahkan mereka untuk sampai di majelis sore ini...sempat aku tawarkan untuk di cancel pagi hari, tapi mereka tetap menolak...Laa Haula wala Kuwwata Ilaabillah...Allah lindungi mereka..

Dalam cemasku, seorang adik mengajaku untuk berpindah di lain ruang, suasana yang cukup mencekam, aku pun mengikutinya dari belakang, gadis itu teman 1 kost dari salah satu diantara mereka yang kutunggu...30 menit berlalu, akhirnya mereka datang, dalam kondisi basah kuyup, tapi wajah-wajah mereka tetap tersenyum..aku bangga, aku terharu...Nduk, kalian selalu membuatku iri....jadi teringat saat dulu semester akhir, sama persis bersama seorang saudari selingkaranku harus menerjang hujan karena ada majelis sore itu, saat itu yang menjadi motivasi adalah sebuah tausiyah seorang al-akh: "Akhi/Ukhti....baru hujan air antum udah nyerah, milih menarik selimut di kosant daripada harus datang ke kaian, coba lihat anak-anak palestina, hujannya peluru, batu, tapi mereka terus maju, tidak pernah pantang menyerah, padahal taruhan mereka adalah nyawa. karena Allah yang menjadi tujuan maka mereka ringan dan berani untuk terus berjuang. Hujan esok, lusa, tahun depan bahkan saat rizal yang berbeda, semogapun ada cerita yang sama^^.

Majelispun dimulai, Taqorrub Ilallahu menu sore ini, disambung dengan diskusi. Rabbi, aku semakin tersenyum saat aku menyadari bahwa mereka lagi-lagi membuatku iri, Nduk....semoga kalian menjadi mujahidah-mujahidah yang tangguh. Bahwa pedih, sakit, lelah, jika Qt niatkan untuk Allah, maka jangan pernah takut Dia tidak menolong Qt, insyaAllah^^akhwati....dari lingkaran ini kita kembali menebar cinta untuk umat ini, lingkaran ini adalah ruh perjuangan kita, terminal kita untuk senantiasa semakin mendekatkan kita pada Rabb kita...insyaAllah....

Setiap hikmah hari ini, adalah milik kalian yang mungkin lewat inilah Allah kuatkan pudak-pundak kita....^^

Barakallahu Fii Umrik, untuk yang Allah pertemukan hari ini dengan hari kelahirannya..semoga usianya Berkah dan Allah tambah sayang padamu Nduk:)...#semogapun berkah dengan keputusan besarmu hari ini..selamat berjuang, mari kembali dari NOL^^


Senin, 16 Januari 2012

BeNcI......................

Jika ternyata kebencian yang tumbuh di akhirnya, kadang aku menyesal kenapa kita pernah dibersamakan

Ingin rasanya kucabik, rangkaian puzzle yang telah terangkai kemarin,

Aku benci...benci..benci...kenapa harus ada KEBENCIAN...

Aarrgggghhhh.....akhirnya hanya mampu untuk meminta kelapangan saat kesulitan membersamai hati ini...

Maka rasa berdamailah dengan hati...

Diantara mendung dan titik air ini pasti akan ada pelangi yang esok akan menghiasi, mengobati hati yang tengah terlukai....^^

Gerobak^^Mendoan...

Setelah hampir 1 bulan ini, jungkir balik (Lebay^^v), nyari resep mendoan..alhamdulillah akhirnya nemu juga resep yang pas^^senangnya..akhirnya Mister Mendoan akan segera launching juga....

Ngomong-ngomong Mister Mendoan, jadi inget pas zaman putih abu-abu, sambil sekolah nyambi jualan jajanan cilok, Risoles ama Nasi kuning, dari mulai 10 biji mpe akhirnya dijinjing tangan kanan-kiri dan sebagian juga masuk di dalam tas sekolah..sampe-sampe seoarang teman waktu itu bilang..wah Teh dah mulai banyak ni jualannya, lama-lama bawa gerobak dagangan juga ni..cuma bisa senyum tapi agak kesel juga sich..tapi cukup bahagia berarti emang ni jualan sukses, dan ada yang ngedo'ain biar tambah sukses...^^

Tapi....5 tahun 2 bulan bakat jualannya terpendam begitu saja, pernah coba-coba juga sich pas kuliah nyambi jualan jilbab&accesories, tapi ga lanjut pas barang udah habis karena modalnya ikutan habis, coba jualan pulsa tapi malah rugi karena ga tega nagih para pelanggan, akhirnya pas mau deposit keteter, jualin jilbab bayi punya temen, tapi lebih sering dibeli sendiri buat kasih kado ke temen yang habis ngelahirin ha..ha..pokokke ga banget dech jiwa dagangnya ternyata NOL Besar:( otomatis off tuch dari yang namanya bisnis-bisnisan...

Beberapa bulan menjelang lulus....alhamdulillah ada tawaran kerjasama dari dua orang saudara seaktifitas di kampus, yang rencananya mau buka usaha Mendoan ekstra sambal, tanpa pikir panjang akhirnya mengiyakan, bukan cuma mau numbuhin lagi jiwa dagangnya, tapi juga buat nambah-nambah sesuap nasi...maklum dah, statusnya akan menjelang fase pengangguran saat itu..:(

Ngublek-ngublek di dapur, bolak-balik pasar , tanya rumus sana-sini, hampir-hampir putus asa dan minder tiap kali nemu tukang mendoan yang rasanya lebih enak dan lebih enak dilihat, dari pada mendoan hasil buatan sendiri, tapi alhamdulillah akhirnya perjalanan panjang itu membuahkan hasil....nemu juga tuch resepnya^^senangnya...Kembali lagi ke commentnya seorang teman dulu, lama-lama bawa gerobak, ya akhirnya sekarang jualan mendoan  pake gerobak, cuma bedanya kalau dulu sebagai penjual, sekarang sebagai pengelola^^Ya Allah semoga lancar dan berkah, bermanfaat untuk dakwah ini....Jadi Muslim Harus Kaya....so Mari berwirausaha:)



Minggu, 15 Januari 2012

45 Menit

45 cukup mengingatkan hati untuk kembali menata diri...Recovery orientasi menjadi harus, dan yang utama dilakukan....Tausiyah diawali renungan Q. S. At-Taubah: 41-42, Allah berfirman yang artinya:

(41) "Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui". 

(42) "Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan  yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak berapa jauh, pastilah mereka mengikuti, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh tersa oleh mereka. Meraka akan bersumpah dengan (nama) ALlah: "Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu". Mereka membinasakan diri mereka sendiri, dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta. 

Jalan ini penuh onak duri, kata nasyidnya Izzis, bahkan mungkin panjang membentang, penuh liku, maka itu tak semua sanggup untuk memilih dan bersama dalam barisan ini, karena HidayahNya pun tentunya, bahkan dulu pun para sahabat, tak semua mau dan sanggup bersama Rasulullah untuk berjalan jauh, berperang memperjuankan kejayaan Dien ini, itu zaman Rosul yang langsung keteladanan terbaik itu bisa dilihat. Apalagi zaman ini, yang sangat tak bisa melihat Rasulullah langsung, maka memang hanya orang-orang pilihan atas hidayahNya saja yang sanggup dan berkomitmen untuk bersama perjalanan panjang ini. Berat itu bagi mereka yang tanpa keimanan yang kuat, bahkan sekalipun telah meniatkan dan sudah menyatakan diri untuk berada di barisan ini, belum tentu kita mampu dengan segala halang rintang perjalanannya ini. Karena setiap likunya akan ada ujian komitmen dan keteguhan atas keyakinan berjalan dalam barisan ini. Maka kunci keringanan itu adalah KEIMANAN QT PADA ALLAH....Ayat ini Allah turunkan adalah peringatan bagi mereka yang kemudian tidak mau ikut berperang, salah satunya yang kita hafal mungkin adalah saat kisahnya, Ka'ab bin Malik, yang tidak ikut berperang, saat itu perang Tabuk, karena lebih memilih untuk menikmati kenikmatan dunia saat itu. Kalau tantangan kita sekarang mungkin bukan dihadapkan peperangan yang semacam itu, yang berat untuk berjalan jauh di tengah teriknya siang padang pasir yang terhampar luas, menunggang kuda dan harus mempertaruhkan nyawa, juga harus meninggalkan istri, anak bahkan harta mereka.

Saat ini mungkin banyak cerita ujian kita sebagai aktifis dakwah, ketika harus syuro jam 6 pagi, saat masih mengantuk berat. Saat harus Muktamar, suksesi pemira, tapi kita dalam kondisi sedang ujian, mengerjakan skripsweet, atau laporan praktikum yang dikejar deadline, belum cucian yang menumpuk, kamar kita yang acak-acakan^^v. Seringkali mungkin keengganan untuk memenuhi panggilan-panggilan dakwah itu menggoda diri kita. Maka akan terlontar dari kita, Akhi/Ukhti, 'afwan ana tidak bisa hadir syuro karena bla...bla..bla..atau mungkin, akhi ana tsiqoh antum yang menjadi Qiyadah, menjadi CapRes, menjadi bla..bla..bla..ana akan sekuat tenaga membantu antum, bantu antum dengan do'a ya akhi karena tugas kuliah dan laporan ana belum kelar, atau yang lebih parah lagi mungkin, Mas/Mba..ana sedang mengejar deadline skripsweet, karena sudah ditanyakan terus dari rumah kapan bisa lulus, ana minta cuti dulu dari Liqo dan Dakwah...(Astaghfirullah)...semoga kita dijauhkan dari toleransi-toleransi atas urusan-urusan pribadi kita. Saat kalimat-kalimat tadzkirah (pengingat) itu diawali tausiyahnya, langsung hati ini, Jleb..Jleb..jleb....tahu aja ni pak Ustadz, penyakitnya kite-kite:)..langsung dech semua kepala kami tertunduk....

Jalan dakwah itu memang berat, panjang membentang, maka jika belum sampai pada tujuan tidak ada kata berhenti, harus terus berkarya....Islam itu mudah, maka dalam beratnya pun Allah telah menjanjikan sesuatu yang luar biasa untuk mereka yang berusaha kuat memenuhinya. Ada 3 hal yang menjadikan kita berat dalam berdakwah 1). Tidak punya orientasi, 2). Wajihah/sarana/ kita dalam berdakwah tidak mampu memberikan para da'inya untuk membangun Frame orientasi dengan baik, dan yang ke 3). karen atidak ada Qudwah dalam dakwah...Maka untuk bisa menjadi ringan setiap urusannya, mari kita tengok beberapa hal kembali, khususnya hal yang mendasar dari diri kita saat kita menyatakan diri untuk bergabung dalam dakwah ini. 1). NIAT/ORIENTASI....sudahkan orientasi kita benar, bahwa kemudian Allah yang menjadi tujuan, bahwa kemudian karya kita bukan untuk dinilai layak oleh makhlukNya, tapi oleh Allah, saat tak dinilai baik maka kita tak lagi bersemangat untuk berdakwah. Maka mari kita bersama menentukan KEJELASAN ORIENTASI kita dalam berdakwah^^2). Memahami kembali Esensi kenapa kita harus bergerak, bukan hanya sekedar kita bergerak menghabiskan energi, tapi kemudian kita faham kenapa kita harus melakukan semua hal dalam jalan dakwah ini. Maka syuro, menjadi salah satu proses penerjemahan sehingga jelas apa yang menjadi tujuan dari visi besar kita ini. Maka syuro menjadi sumber kebijakan agar kita tertata rapih untuk sampai pada cita-cita kita bersama. 3) Jadilah teladan, dakwah itu bukan hanya menyampaikan, tapi bagaimana kita pun mencontohkan, masih ingat sebuah taujih penutup saat temwil "Kita sebagai seorang da'i bagaikan sebuah puncak sebuah gantungan, jika ada simpangan sedikit di atas, maka di bawah akan terjadi penyimpangan yang lebih banyak". maka jangan sampai sedikit simpangan itu yang akan diikuti dan kemudian semakin jauh melenceng. 4). AMAL JAMA'I sesungguhnya amal yang berat ini, akan menjadi ringan jika beban ini tidak hanya dipikul seorang diri, Allah mengingatkan Qt dalam Q. S. At-Taubah: 67, bahwa kemudian seorang laki-laki dan perempuan yang beriman adalah penolong atas sebagian yang lainnya. Maka, mungkin bukan beban -beban itu yang berat tapi karena sempitnya ruang-ruang qt untuk berbagi. Maka, hanya KEIMANAN yang akan menggerakkan diri kita untuk berlapang saling menanggung beban ini, berlapang atas setiap kelebihan, dan kekurangan kita atau saudara-saudara kita. Karena, itulah yang menjadi kunci amal jama'i bisa direalisasikan.

Maka, pagi ini menjadi pemicu untuk kembali menata diri, membersihkan hati dan menguatkan segala hal yang semakin mengendur....wallahu'alam bi showab...Allah, masih Kau ingatkan kepada kami, menegur atas setiap kesalahn-kesalahn kami, semoga Engkau membukakan hati kami untuk memahami...



#Tausiyah Pagi_15 Januari 2012


Sabtu, 14 Januari 2012

aku rindu, apakah kaupun bidadariku???

Saat mencari inspirasi bersama rasa kerinduanku kepada mereka, dan saat rasa takut harus kembali kehilangan, menemui sebuah tulisan..sungguh membuat ingin kembali, mengejar mereka kembali, sungguh akan aku dekap erat hingga aku tak harus lagi repot mencari jejak-jejak mereka saat aku, kampus, mereka merindukan kalian semua...


ijin copas ya sholihah, meski aku tak memintanya langsung kepadamu

Hari itu sedikit mendung... Wajahmu, wajahnya, wajah teteh, wajah kita terlihat lelah.. Mungkin.. Hari itu dingin... Pagi, belum juga membereskan semua, baru pun terbangun setengah jam sebelumnya.. haha.. Tapi kaki kita sampai sana juga.. Dengan membawa hati masing2.. Pelan kami mendengar satu per satu... Satu per satu sesak... berat... sakit.. Akhirnya airmata itu tak tertahan juga... Akhirnya mendung itu menjadi titik2 air... Tsiqoh... as saja’ah...tsiqoh...ikhlas.... InsyaAllah ukhti.... insyaAllah... Allah membersamai kita.... Aku-pun membersamaimu.... inginku selamanya... ditulis pada tanggal 16 Oktober 2011

maka aku hanya bisa menjawab ini

Ya Rabbi, jika saja masih ada kesempatan aku ingin mengulangnya..bersama mereka. jika aku tahu,aku tak rela hari itu menjadi yang terakhir....untuk merasakan sesal, kehilangan mereka hari ini....Mizz u sholihah...semoga masih bisa membersamai, dan bersama kelak di JannahNya-insyaAllah^^


dan sepertinya Allah menyampaikan kerinduan ini pada seorang diantara kalian...sebuah pesan masuk di layar Samsung putih itu...14 /01/2012. 23.55

Bismillah
Allah SWT tidak pernah menjanjikan:
"Langit selalu biru, bunga selalu mekar dan mentari sellau bersinar. TApi ketahuilah bahwa Allah SWT selalu memberi pelangi disetiap hujan, senyuma disetiap tetesan air mata, berkah disetiap cobaan dan jawaban disetiap do'a.." Mimpi indah saudariku^^

-----semoga engkaupun adikku tersayang....^^ 

#sungguh aku tak ingin kehilangan lagi..setelah harus melepas kalian bidadariku...

Istimewakan harimu..

hari yang luar biasa, bahkan pekan, bulan dan mungkin akan menjadi rangkaian tahun yang penuh hal-hal luar biasa...sungguh di awal tahun ini, menjadi akhir untuk semua periode perjuangan kampus...menjadi istimewa, karena semua orang menjadi ingin diistimewakan. setiap detik menjadi hari yang mengharu biru, diselingin cerah ceria, bahkan sangat buram..arrgghhh..semua campur aduk ga jelas...tapi semuanya penuh kejutan tantangan, menjadi proses sebuah kematangan, kedewasaan..semoga....

sore tadi, saat di lingkaran itu, semua tertumpah...akhirnya..., mungkin ini namanya proses kedewasaan itu, hampir tiap detik pun selalu gundah hati ini, saat pesan atau panggilan satu persatu masuk di ponselku akhir-akhir ini, selalu membuat hati was-was, dan selalu memaki, kenapa harus disaat-saat ini, tapi kata seorang yang begitu istimewa itu, biarlah mereka sedang meminta haknya untuk kita istimewakan, biarlah akhir ini menjadi  pun lebih istimewa, mengantarkan pada sebuah pengakhiran...

huft...tapi aku tak pernah menyesali, sungguh aku begitu menikmati, meski sesekali aku menyesali...mungkin ada tauris yang dulu tak baik untuk diteladani. sungguh hanya sesak ketika mendengar bla..bla..bla...semua terungkap atas kondisi. Tapi sekali lagi, mungkin ini yang akan menjadi diri lebih berarti....

sore tadi, menjadi awal memahami, jika bukan karena kelapangan hati, mungkin tak akan kuat kaki ini berdiri, maka hati yang ikhlas itu bukan ketika menerima pada saat kita tengah dalam kelapangan, tapi saat kondisi tersulit kita, mampu menerima atas apa yang menjadi kehendak, begitu ummi menyampaikan tausiyahnya dipetang tadi...

maka diri, ini bukan menjadi akhir untuk kau segera berlepas diri, tapi menjadi awal untuk terus membersamai...bersama, Qudwah, do'a, dan semangat yang membara...menjadi HARGA MATI, ketika tak ingin lagi menyesali dan baru menyadari setelah kehilangan semuanya...

konsfirasi, tribulasi, apalah itu biaralah mereka menjadi warna-warni yang menghiasi pelangi di rumah kita ini^^

hari, janganlah biarkan aku berlalu tanpa mampu memaknai setiap detik rangakaian Tarbiyah ini...

Kamis, 12 Januari 2012

"Yang Murah dan bergizi tinggi"..bekal KKN mujahidah Unsoed 08


Bismillahirrahmanirrahim....

Ceritanya ni ade-ade mujahidah 08 Unsoed, mau berjuang ke medan KKN, katanya pada butuh belajar masak, makanan yang bergizi tinggi, murah, mudah ngolahnya, tapi punya nilai ekonomis tinggi.....tercetuslah ide, buat bikin NUGGET TEMPE....^^selamat mencoba



Resep:
Bahan adonan
500 tempe, kukus lalu haluskan
2 sendok tepung terigu
2 telur ayam, dikocok lepas

Bumbu:
5 siung bawang putih
1 sendok merica bubuk (tambahkan sesuai selera)
Pala sedikit
Garam secukupnya, bisa ditambah sedikit gula, agar rasanya sedeikit lebih gurih^^
Bawang bombay, dicincang

Pembalut
2-3 Telur ayam ambil yang putihnya, kocok sebentar
Tepung Bread Crumb

Cara membuat:
1.      Tempe yang telah dihaluskan di campur dengan tepung terigu, bumbu (kecuali bawang bombay), campur rata. Setelah rata masukan telur yang telah di kocok dan bawaang bombay, campur rata.
2.      Setelah adonan tercampur rata, masukan ke dalam loyang (yang telah diolesi minyak), lalu kukus kurang lebih 20 menit. Jangan lupa tutup kukusan diberi lap agar air tidak menetes
3.      Dinginkan lalu potong sesuai selera.
4.       Lalu gulingkan di atas telur putih dan balut dengan tepung bread crumb
5.      Goreng, lalu sajikan bersama saos^^
6.      Selamat menikmati
7.      Jika tidak disajikan semua, bisa disimpan di lemari es agar awet, sebelum disimpan, digoreng sebentar kira-kira 3 detikJ (kalau bahsa teorinya anak THP)



Catatan:
Loyang yang anti lengket tinggal diolesi minyak saja, namun jika tidak anti lengket dialasi plastik yang agak tebal, agar tidak menempel dan meleleh. Bisa juga menggunakan wadah dari melamin, plastik atau kaca yang anti panas dan lengket.
Tepung Bread Crumb, warnanya orange, putih atau campur orange putih, nama lainnya tepung Panho. Bisa diganti dengan tepung Panir, namun kendalanya minyak mudah kotor.

Nie...contoh Tepung Bread Crumb, bisa di beli di TOKO Intisari-Pwt (depan Hero), 9500/1/2 kg^^v...bukan promosi loh.....

1 adonan jadi 40 potong, kira-kira biaya pembuatan dan Bahan Bakar 10.000^^selamat mencoba....sukses ya KKNnya sholihah...keep Struggle...^^Allahu Akbar...

Rabu, 04 Januari 2012

7 Prinsip Dasar Perencanaan Keluarga


Merencanakan keuangan sejak dini wajib dilakukan setiap keluarga. Ini berlaku baik buat pasangan muda maupun pasangan yang sudah menikah lebih dari 20 tahun. Membuat rencana yang baik akan membantu untuk menggunakan dana secara bijak sesuai tingkat keperluannya.

Merencanakan keuangan keluarga tidak harus rumit. Anda boleh saja memiliki perencanaan yang detail dan rapi, namun adakalanya perencanaan yang sederhana juga berhasil.

Berikut 7 prinsip dasar yang perlu Anda pegang dalam membuat perencaaan keluarga:

1. Belanja lebih kecil daripada pendapatan

Ini hukum pertama yang wajib dipatuhi. Sangat sederhana namun sering dilanggar. Jangan pernah membelanjakan lebih besar dari pendapatan Anda. Masalah besar dalam keuangan keluarga dimulai dari melanggar hal ini. Ini terjadi ketika Anda membelanjakan sesuatu yang sebenarnya tidak Anda miliki.

Ketika Anda mulai belanja lebih besar dari pendapatan, membeli barang melebihi kemampuan, maka malapetaka keuangan dimulai. Anda akan mulai membuat lubang yang terus menerus semakin dalam. Dan jauh lebih sulit untuk berusaha keluar dari lubang tersebut daripada mencoba menghindarinya pada kesempatan pertama.

Jadi, belanja dengan bijak, jangan melebihi pendapatan. Anda akan hidup lebih bahagia, di rumah dan di tempat kerja.

2. Hindari hutang

Terus terang hutang begitu menggoda. Apa yang tidak bisa Anda beli sekarang dapat dimiliki saat ini juga dengan hutang. Namun perlu diingat, hutang akan membuat Anda sengsara apalagi jika ternyata tidak punya kemampuan mengembalikannya.

Lantas, mungkinkah hidup tanpa berhutang? Tentu saja sangat mungkin. Jika Anda menjalankan prinsip pertama belanja lebih kecil dari pendapatan, maka Anda tidak perlu berhutang. Tahan semua keinginan membeli sesuatu kecuali Anda sudah memiliki kemampuan.

Dengan cara ini Anda akan belajar tertib hanya memiliki sesuatu jika memang sudah memiliki kemampuan. Atau jika Anda sangat mengidamkan sesuatu, tabunglah secara teratur sampai Anda mampu membeli apa yang Anda inginkan tersebut tanpa perlu berhutang.

3. Hidup sederhana

Apakah hidup sederhana itu? Apakah hidup dengan tidak memiliki rumah atau kendaraan? Dalam pandangan saya pribadi, hidup sederhana berarti hidup sesuai kebutuhan. Tidak mesti semua yang Anda inginkan harus dibeli. Hidup sesuai kebutuhan Anda dan bagi kelebihannya kepada orang lain yang membutuhkan. Inilah hidup untuk memberi makna.

Hidup sederhana bisa jadi berbeda-beda untuk tiap keluarga. Jika Anda sangat kaya, maka cukupkan diri dengan satu atau dua kendaraan saja. Tidak harus mengkoleksi seluruh kendaraan yang Anda untuk menunjukkan kemampuan Anda.

Jika Anda hidup dengan keterbatasan keuangan, syukuri apa yang ada dan hiduplah seadanya. Jika Anda tidak punya uang, hiduplah tanpanya. Toh, dunia tidak akan jadi kiamat gara-gara hal itu. Anda tidak harus punya laptop, handphone terbaru, iPad, nonton bioskop atau makan di restoran. Ada banyak cara menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan. Temukan cara untuk menikmati kesenangan bersama keluarga Anda tanpa mengeluarkan biaya.

4. Atur budget dengan sederhana

Ada banyak cara mengatur keuangan. Jika mampu, Anda bisa meminta bantuan konsultan keuangan profesional yang akan mengajarkan cara menata keuangan. Jika rajin mencatat, Anda bisa mengunakan software keuangan keluarga untuk mencatata pengeluaran, pemasukan sekaligus mengatur budget Anda.

Dan jika Anda pusing dengan semua cara di atas, maka ada pengaturan paling sederhana. Pisahkan uang yang Anda miliki ke dalam amplop untuk setiap kebutuhan. Pastikan pengeluaran tidak melebihi jatah setiap amplop. Di akhir bulan, hitung kelebihannya dan tabung. Anda akan terbantu ketika masa sulit tiba.

5. Jadikan tabungan sebagai pengeluaran pertama

Menabung tidak harus besar. Yang paling penting adalah teratur. Dari pendapatan Anda yang selama ini ada, tetapkan nilai tabungan yang wajar. Segera setelah Anda menerima pendapatan, tabung jumlah tadi dalam rekening terpisah. Itulah cara menjadikan tabungan sebagai pengeluaran pertama.

Anda tidak akan lupa menabung dan yang paling penting tidak ada lagi alasan tidak bisa menabung karena kehabisan uang.

6. Bayar tagihan sesegera mungkin

Setiap rumah tangga punya tagihan. Mulai dari listrik, air, telepon, internet dan berbagai tagihan lainnya. Termasuk jika Anda mengontrak rumah, Anda pun harus membayar sewa di muka. Bayarkan secepat mungkin setelah Anda menerima tagihan. Ini akan membuat satu urusan beres dan Anda tidak perlu pusing lagi membayarnya di kemudian hari. Baik karena kehabisan uang atau kelupaan.

7. Sepakat antara suami dan istri

Berbicara perencanaan keuangan keluarga tidak dapat lepas dari peran suami dan istri yang menjalankan rumah tangga. Untuk itu Anda perlu sepakat dengan pasangan bagaimana mengelola keuangan dengan baik.

Dalam setiap pasangan sangat wajar terjadi perbedaan pandangan dan cara melihat sesuatu yang dianggap penting atau tidak. Untuk itu, duduk bersama, bicarakan secara terbuka, dan buat kesepakatan dengan pasangan Anda.

Istri harus mengerti kemampuan keuangan suami dan suami pun harus mengerti kebutuhan rumah tangga yang diatur istrinya.

Jika kedua pasangan bekerja, ada baiknya suami istri saling mengetahui pendapatan masing-masing agar tiada dusta diantara kita. Jika penghasilan suami memadai, maka bisa dibuat kesepakatan suami yang membiayai keluarga sedangkan penghasilan istri baru dipakai jika ada emergency. Namun jika istri mau turut serta membantu pengeluaran keluarga itu pun akan lebih baik. Yang penting terjadi komunikasi dan saling memahami. Suami pun tak perlu merasa rendah diri jika ternyata gaji istri jauh lebih besar.

Tanpa kesepakatan suami istri, akan sulit membuat perencanaan keuangan keluarga yang baik. Jika Anda tidak terbiasa mendiskusikan hal seperti ini dengan pasangan, cobalah sedikit demi sedikit dari sekarang.

Jadi merencanakan keuangan keluarga tidaklah sesulit yang dipikirkan banyak orang. Anda bisa melakukan dengan cepat dan mudah. Dengan demikian, tidak ada alasan untuk tidak memulainya sejak sekarang.

Lakukan dan hiduplah dengan damai bersama keluarga tercinta.

*  Penulis: Muhammad Noer
**copas dari Dinding Tetangga^^teh Rena Lestari Syahidah

Selasa, 03 Januari 2012

Aksi ke 5_Siti Lorenzo..^^v


Pagi itu, gerimis turun membawa suasana lebih sunyi, berusaha mengalahkan semangat pagi kami untuk melakukan aktifitas yang sudah direncanakan beberapa hari sebelumnya, padahal saat-saat yang sudah dinanti sejak lama. Senam akhwat ahad pagi, agenda yang lama dinanti karena memang baru akan dirintis lagi hari itu. Gerimis masih turun hingga 1 jam dari jadwal yang kami agendakan, ya sudah akhirnya gagal dan kita pending pekan berikutnya, semoga bisa terlaksana begitulah perbincangan kami pagi itu. Akhirnya, untuk tetap mengekspresikan semangat pagi itu, kami berjalan ke sebuah pasar kecil dekat dengan kosan untuk mencari sarapan pagi. “ya itung-itung pengganti riyadhoh pekan ini lah ukh, kita jalan-jalan pagi saja yuk sambil mencari sarapan” begitu saran salah satu saudari satu markasku di pagi yang masih gerimis itu. Subhanallah, akhirnya bisa tetap menikmati suasana pagi itu dan mengalahkan kemalasan di pagi hari itu.
Selesai sarapan pagi, kami langsung beraktifitas kembali dengan setumpuk agenda yang sudah disusun untuk hari ini. Pagi itu jam 9 pagi kami mulai keluar dari markas, “Griya Rabbani” nama markas kami saat itu. Aku dan 1 orang saudariku, panggil saja mba dee, begitu panggilan khas aku untuknya, langsung menuju tempat tujuan karena kebetulan kami menghadiri 1 agenda syuro yang sama. Beberapa saat kemudian setelah acara dimulai, sms masuk di HPku, “innalillahi wa innailaihi Rojiun, telah berpulang ke rahmatullah ibunda dari saudari Qt ukhti Bila,semoga Allah menerima amalannya dan memberikan ketabahan untuk keluarga yang ditinggalkan”. Dia adik kelasku di fakultas, saat itu aku langsung berkoordinasi dengan teman-teman yang lain untuk rencana ta’ziahnya, tapi akhirnya kami memutuskan untuk menunda keberangkatan siang itu, selain karena pertimbangan jarak, ketersediaan kendaraan dan juga hanya dua orang akhwat (saudari perempuan) yang bisa berangkat saat itu, maklum kondisinya sedang liburan kuliah, PKL dan KKN.  Tidak lama setelah itu, sms masuk lagi, mengabarkan tentang kondisi seorang adik kami yang sedang KKN di Gombong-Kebumen tepatnya, beliau sakit dan harus di rawat di rumah sakit. Subhanallah, hari duka pikirku saat itu.
Selesai syuro aku segara pulang ke markas, ternyata salah satu saudari kami, panggil saja mba annida, sedang bersiap-siap pergi untuk menengok seorang adik kami yang sedang KKN di Gombong-Kebumen kabarnya dia dirawat di rumah sakit karena tipes dan demam berdarah, sedangkan kodisinya tidak ada yang menemani di RSnya. Kami pun ikut mempersiapkan untuk keberangkatannya. Sambil menunggu jemputan seorang teman untuk mba annida, kami pun makan siang dulu di markas, selesai makan siang tiba-tiba aku terpikir untuk ikut juga menengok kesana sekaligus menengok adik-adik lain yang juga masih satu daerah KKN disana. Sebuah tradisi di organisasi kami (LDF/LDK), setiap periode KKN kami selalu menengok saudara/i kami yang sedang KKN. Aku meminta kesepakatan mba dee dan mba annida untuk diperbolehkan ikut berangkat dan akhirnya mba dee pun memutuskan untuk ikut. Lalu bergegaslah kami pun menyiapkan diri. Tepat pukul 14.00 kami berangkat mengendarai sepeda motor. Karena mendapat kabar bahwa keluarganya baru bisa sampai di Gombong malam hari akhirnya di tengah perjalanan kami meminta 2 orang ikhwan (saudara laki-laki), untuk menyusul kami ke Gombong dan mengawal perjalanan kami kembali lagi ke purwokerto malam nanti. 
Perjalanan terlewati kurang lebih 1,5 jam, tibalah kami di RS yang kami tuju. Selesai shalat ashar dan berbincang sebentar aku dan mba dee langsung berangkat menuju desa adik-adik yang sedang KKN di daerah setempat, sedangkan mba Annida dan Mba fe menemani adik kami di RS. Petualangan sore yang luar biasa, karena tidak faham daerah tersebut akhirnya setiap kali perjalanan berhenti untuk menanyakan desa yang dituju, Alhamdulillah sampai di tempat tujuan masing-masing meskipun sempat salah masuk posko KKN, karena kebetulan ada dua posko yang berdekatan disana^_^. 
Usai shalat maghrib di salah satu posko, kami kembali ke RS dan ternyata 2 orang ikhwan yang kami mintai tolong untuk mengawal pulang sudah datang. Singkat cerita, akhirnya setelah keluarga adik kami datang, kami pun pamit pulang. Sebelum melanjutkan perjalanan kami shalat isya dan makan malam dulu. Tepat pukul 20.00 kami pun melanjutkan perjalanan, cukup dingin udara malam itu, dan sepertinya akan turun hujan karena sudah mulai terasa gerimis turun. Perjalanan malam itu, pengendara motor bisa dihitung jari, banyaknya mobil-mobil besar, jalanan berlubang dan penerangan sangat minim. Hujan mulai turun, maka butuh konsentrasi tinggi untuk mengendarai sepeda motor. Alhamdulillah di tengah dingin dan suasana yang cukup menegangkan (karena bagiku ini perjalanan malam pertama dalam jarak yang cukup jauh), masih bisa mengendarai dengan lancar, dan sesekali harus maen kebut-kebutan untuk menyalip mobil-mobil besar.
Perjalanan hampir mendekati  sebuah rel kereta, tepatnya daerah Sumpiuh di depan ku sebuah truk besar tampaknya sedang mengurangi kecepatannya karena akan melewati rel yang memang disana kondisi relnya tidak begitu baik, arah rel yang sedikit melintang dan berlubang disana-sini. Tepat di belakang kami sebuah truk siap menyalip rupanya, akhirnya aku mulai merapat ke pinggir jalan yang  semula kami berjalan di pertengahan jalan yang lubang-lubangnya relatif lebih sedikit. Tapi ternyata ketika sudah sampai di pinggir dan melewati rel ada sebuah lubang cukup besar disana, akhirnya “Gubrak, Jeduk…”, ban motor yang kami kendarai terselip di lubang tersebut dan akhrinya motor yang kami kendarai jatuh. Saat itu yang aku rasakan hanya sedikit pusing karena sepertinya kepalaku terbentur, alhamdulillah masih sadar dan masih mendengar suara mba dee saat itu, “ de bangun de, tidak apa-apa kan?” tanyanya sambil menepuk badanku, saat itu luar biasa mba dee yang aku bonceng tidak terluka sedikitpun, hanya memar di beberapa bagian. Aku hanya diam karena tidak bisa terbangun saat itu yang aku rasakan hanya sebuah ketidak berdayaan dan dalam hati aku bertanya, “Astaghfirullah, Ya Allah kemana tanganku kok tidak ada”. Akhirnya aku di angkat orang-orang ke posko penjaga rel kereta api. Kemudian ketengok tangan kananku, masih ada alhamdulillah tapi aku tidak bisa merasakan apa-apa saat, sepertinya mati rasa, begitu mungkin bahasa kerennya ya. Cukup panik suasana malam itu semua rombongan kaget, dan langsung berpikir bagaimana caranya membawa aku pulang.
Alhamdulillah akhirnya kami ingat ada seorang saudara kami yang berdomisili dekat lokasi kecelakaan, sehingga kami meminta bantuan beliau untuk membawa kami pulang. Selama menunggu, suasana cukup tegang juga karena ada polisi yang datang, was-was karena khawatir polisi tersebut meminta surat-surat, kebetulan aku belum punya SIM (Huf..!!!jangan dilaporkan yak dan jangan ditiru^_^). Dengan segera salah seorang dari rombongan langsung mengajak beliau-beliau berbincang, untuk mengalihkan perhatian mereka.
Akhirnya yang kami tunggu pun tiba, langsung malam itu aku dibawa ke sebuah instalasi radiologi, cukup jauh jaraknya dari lokasi kecelakaan tapi satu jalur dengan perjalanan pulang. Dengan sigap para perawat disana menanganiku, karena kondisinya sampai saat itu aku masih merasakan sebagian tangan kananku mati rasa akhirnya diputuskan untuk melakukan pemeriksaan dengan rontgen. Kaget dan bingung, pasalnya aku hanya memegang uang tidak lebih dari 30 ribu saat itu, dan yang aku tahu 3 orang mba-mbaku juga kondisinya tidak jauh beda, maklum akhir bulan saat itu=). Tapi sudahlah urusan uang nanti pikirku saat itu, yang penting di periksa dulu. Tepat jam 22.00 aku masuk ruangan rontgen dengan penuh ketegangan. Tidak lebih dari 30 menit sepertinya, akhirnya keluar juga hasil rontgennya. Alhamdulillah, hasilnya menunjukkan tanganku masih baik-baik saja, hanya karena terkilir dan terbentur akibatnya tulang dibagian siku bergeser dan memar, tapi termasuknya masih ringan. Kemudian tanganku dibalut kain cokelat (apa ya bahasa medisnya??^_^). Dokter hanya bilang, “tangannya diistirahatkan dulu ya mba, jangan banyak bergerak dulu, minimal satu bulan”. Sempat shock juga setelah mendengar pesan dokternya, gimana caranya beraktifitas tanpa tangan kanan selama 1 bulan (makan, nyuci, ngerjain skripsi, dan ngerjain aktifitas lainnya, Masya Allah, Tidaaak…) batinku. Hanya bisa diam dan hanya bisa berdo’a, “Ya Allah hamba tidak tahu ini rahmat atau musibah, hamba hanya bisa berbaik sangka padaMu, pasti semuanya ada jalan”. Teman-teman satu rombongan pun terus menghibur, akhirnya hanya bisa tersenyum saat itu, padahal sebenarnya ingin sekali menangis, tapi ternyata air mata ini malu menampakkan rupanya. Dan yang aku tahu sebenarnya teman-teman pun sedang kebingungan, gimana cara untuk bisa mengeluarkan aku dari sini setelah selesai pemeriksaan (berhubung saat itu uang yang kami bawa pas-pasan^_^)
Tepat 00.30 sampailah di markas dengan suasana penuh haru, akhirnya dengan berbagai cara teman-teman bisa juga membayar biaya pemeriksaan, meski hingga kini aku tak tahu gimana mereka akhirnya bisa membayar semua biayanya, semoga terganti dengan yang lebih baik untuk mereka. Aku hanya bisa membayangkan hari-hari berikutnya saat itu, sepertinya akan merepotkan kalian mba-mbaku di markas tercinta^_^, dan ternyata benar mengharukan hari-hari setelah itu, setiap akan makan semuanya ribut mengambil giliran untuk menyuapiku, semua keperluanku berebut mereka kerjakan, setiap malam bergiliran menunggui karena sekali-kali terkadang aku terbangun mengeluh kesakitan, terkadang demam atau sesekali aku mengigau dan yang lain pun bergiliran menengok dan membawakan bingkisan kecil di setiap kedatangannya, bahkan yang tidak berkesempatan menengokpun tak ketinggalan dengan kiriman tausiyahnya lewat pesan singkatnya. Lebih terharu lagi, beritanya tidak hanya tersebar kepada mereka yang berada di kawasan Purwokerto, sampai juga ternyata kepada mereka yang berada di sudut-sudut kota lain, Ciamis, Indramayu, Garut bahkan hingga ke Jakarta. Tak lupa di setiap akhirnya mereka selalu berkata, “hobbinya kecelakaan ya ukh?”^_^
Kejadian hari itu berarti kelima kalinya aku mengalami kecelakaan sepanjang perjuanganku bersama mereka disini. Lagi-lagi di setiap momentnya selalu ada hikmah luar biasa yang aku rasakan, dan selalu hangatnya ukhuwah ini yang menghiasi di setiap momentnya. Saat itu yang mungkin aku rasakan sebuah musibah, tapi ternyata disana pun Engkau mengkaruniakan sebuah rahmatMu ya Allah. Ya Allah aku bersyukur Engkau mengkaruniakan hamba saudara-saudari sebaik mereka kepadaku. Dan aku benar-benar merasakan orang yang paling beruntung bisa bersama mereka dalam lingkaran ukhuwah ini. Tak ada ikatan nasab, darah, tapi ikatan aqidahlah yang menyatukan kami disini. Semoga Engkau membalasnya dengan sebaik-baik balasan kebaikan untuk mereka. Semoga setetes keringat ataupun segores luka yang kami torehkan ini, bisa menjadi bekal untuk kami bertemu denganMu kelak. Uhibukumfillah ikhwah..semoga Allah mempertemukan kita di syurgaNya kelak..aamin. Alhamdulillah saat menulis ini, tangan kananku sudah bisa beraktifitas normal dan atas ijinNya..tidak sampai satu bulan Alhamdulillah atas ikhtiar semuanya, Allah memberikan kesembuhan dengan cepat^_^.





Thank to: Ummi , teteh & Aa di rumah atas do’anya yang tak pernah putus, Mba Annida, Mba dee, Mba fe, Akh Dian, Akh ipung (Teman satu perjalanan malam itu). dr. yenni, dr.  Nessyah, dr Arum (yang telah ikut merawat), ummiku dan saudari2ku di lingkaran kecil syukron atas tausiyah&nasihatnya. Saudara/i satu perjuangan yang tidak bisa disebutkan satu per satu jazakumullahu khoyr atas semua do’a, bantuan dan motivasinya.
Sebuah nasihat dr salah satu sms yang masuk: “pesan untuk para akhwat (saudari perempuan), jika mengendarai motor, hati-hati ya karena biasanya akhwat-akhwat mengendarai motornya seperti Lorenzo^_^” =)


“Tiada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah, dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan member petunjuk kepada hatinya, Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. At-Taghabun:11)




*aRa_Februari 2011








<---------mestinnyakayakbeginikaliyakkalaunaikmotor^^v