Langkahkan kakimu, sejauh engkau sanggup melangkah, terus..terus..dan terus...ukir jejak-jejak asa dan harapan, untuk menemuiNya di kelak nanti^^

Selasa, 07 Mei 2013

angkot

Ntah kapan terakhir saya naik angkot di kota yang sudah akan genap 7 tahun saya jajah ini. Saya emang sangat, paling malas sekali ketika harus berususan dengan yang namanya angkot di kota ini, dikarenakan jumlahnya yang begitu sangat sedikit, sehingga harus menunggu berjam-jam, dan karena dengan rute angkotnya yang kadang berputar-putar di tambah sering terjadinya angkot-angkot yana tidak melewati sesuai jalurnya, akibat keanehan yang terjadi, yaitu dengan bisa bongkar pasangnya identitas sang angkot. Makanya, sejak saya jadi mahasiswa baru sampe sekarang sudah jadi alumni kampus unsoed, saya tidak pernah mau berurusan dengan namannya angkot. Alhasil ketika ada mahasiswa baru yang bertanya jalur angkot, maka akan dengan tegas saya mengangkat tangan dan menyerah:).

Akhirnya, karena si Pandu mogok di siang itu, maka kosekuensinya adalah harus pulang dengan berangkot ria, tapi ntah kenapa hari ini saya menjadi begitu sangat exciting ketika menyadari diri bahwa harus pulang dengan naik angkot. Mungkin, ini adalah efek bertahun-tahunnya saya tidak pernah naik angkot lagi,he..he...Dengan, begitu sangat bingung dan seperti orang baru di kota ini, saya pun mulai mencari-cari tempat dimana saya harus menunggu angkot yang bisa mengantarkan ke daerah kaki gunung slamet itu, dan mulai memutar-mutar sisa-sisa memori zaman mahasiswa, akhirnya saya memutuskan untuk naik angkot depan Sriratu (salah satu tepat yang dulu pernah saya naiki angkotnya dan berhasil sampaike kost). Dan setelah saya naik, dengan modal bertanya dulu sama si bapak-bapak sopir yang sedang berkerumun, jreng...jerang....tahukah sodara-sodara, ternyata dari tempat itu, angkotnya berjalan ke perempatan dekat sekolah saya, gubrak*com, saya nampak merasa sangat bodoh sekali, karena tidak menyadari itu angkotnya ternyata lewat situ padahal saya juga tiaphari lewat perempatan itu, tapi kenapa saya tidak pernah nemu itu angkot ya...(masih heran sampai sekarang, dan menandakan saya begitu saat cuek selama ini kalau lagi nyupir motor sendiri).

Akhirnya, saya begitu menikmati perjalanan sore, bersama beberapa baris surat ke 73 yang harus saya selesaikan pekan ini. Sambil komat-kamit menikmati perjalanan, dan masih dengan hati yang terus juga berkata-kata, tuh kan ternya selama bertahun-tahun saya tidak naik angkot ternyata kebiasaan para supir membawa angkotnya tidak pada jalur yang sesuai masih berlaku, karena sore itu pun sama, angkotnya lewat jalan yang saya yakin ini bukan jalurnya, dan saya agak yakin juga, sepertinya memang ini angkot seharusnya tidak lewat perempatan sekolah juga (agak membela diri karena kebodohan yang dirsakan^^V)

Akhirnya sampai di pertigaan jalan kampus, sebenernya ini ni juga bagian yang tidak aku suka, jalan kaki lewat pertigaan ini dan sepanjang jalan menuju kekost adalah berarti aku harus menyiapkan energi ekstra atas segala kemungkinan yang terjadi, dan ternyata jreng..jreng...terjadi sodara..sodara..dan ini bagian yang sangat begitu paling tidak aku harapkan:(*menjadi spechless aja rasanya berjalan di sore itu dan saya merasa sedang berjalan tapi kayak melayang (hantu kalee yak), ntah kecepatan berapa saya jalan tiba-tiba sudah sampai di kost dengan masih sangat begitu shock:(



*Allah mah sesuai prasangka hambaNya, Neng..jadi jangan bermain-main dengan prasangka:(


Tidak ada komentar:

Posting Komentar