Langkahkan kakimu, sejauh engkau sanggup melangkah, terus..terus..dan terus...ukir jejak-jejak asa dan harapan, untuk menemuiNya di kelak nanti^^

Selasa, 06 Desember 2011

Berhenti Sejenak di Terminal Keimanan

Karena berbeda antara kamu dan aku sering jadi sengketa

Karena kehormatan diri sering kita tinggikan di atas kebenaran

Karena satu kesalahanmu padaku seolah menghapus sejuta kebaikan yang lalu

Wasiat nabi itu rasanya berat sekali:

”jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara”



Karena saat ikatan melemah

Saat keakraban kita merapuh

Saat salam terasa menyakitkan

Saat kebersamaan serasa siksaan

Saat pemberian bagai bara api

Saat kebaikan justru melukai

Aku tahu, yang rombeng bukan ukhuwah kita

Hanya iman-iman kita yang sedang sakit, atau mengerdil

Mungkin dua-duanya, mungkin kau saja

Tentu terlebih sering, imankulah yang compang-camping



Mungkin lebih baik kita berpisah sementara, sejenak saja

Menjadi kepompong dan menyendiri

Berdiri malam-malam, bersujud dalam-dalam

Bertafakur bersama iman yang menerangi hati

Hingga tiba waktunya menjadi kupu-kupu yang terbang menari

Melantun kebaikan di antara bunga, menebar keindaham pada dunia



Lalu dengan rindu kita kembali ke dalam dekapan ukhuwah

Mengambil cinta dari langit dan menebarkanny ke bumi

Dengan persaudaraan suci, sebening prasangka, selembut nurani,

Sehangat semangat, senikmat berbagi dan sekokoh janji.



Nikmat terindah yang pernah hadir dalam episode hidup ini adalah saat Allah mempertemukan aku bersama kafilah kesholihan ini,mereka yang senantiasa ada untuk meraih ridhoNya, mereka yang senantiasa bergerak memperjuangkan agamaNya, mereka yang senantiasa tak lepas berdzikir mengucapkan asma-asmaNya, mereka yang senantiasa berusaha selalu meraih kecintaan dariNya, Rabb…begitu indah hidup ini…subhanallah dan selalu aku harapkan Engkau bisa terus menjaga hamba ada bersama mereka dalam naungan cintaMu…



Bertemu mereka dalam indahnya lingkaran tarbiyah, menjalin tali ukhuwah yang keeratannya melebihi atas tali persaudaraan karena satu darah, bersama bergerak, berjuang, dengan segala keterbatasan dan kelebihan yang telah Allah karuniakan untuk kita... Ukhuwah ini saudaraku, yang kemudian aku ada bersamamu disini, ukhuwah ini saudaraku yang kemudian mengajarkan kedewasaan kepadaku, ukhuwah ini saudaraku yang kemudian membuat aku terus bertahan dalam segala kesempitan, ukhuwah ini saudaraku yang telah memberikan energi untuk aku terus bergerak walau rasanya diri ini sudah begitu lelah melangkah, ukhuwah inilah saudaraku yang selalu membuatku teringat akan pencipta kita. tak mampu lagi diri ini berkata-kata apapun tentang ukhuwah ini, begitu dalam dan begitu banyak makna yang tak bisa terungkap, cukup hati ini merasakan nikmatnya ukhuwah itu…Rabb….syukurku atas ikatan yang telah kau tautkan ini bersama mereka…



Saudaraku, atas segala keegoisan kita, kekurangan diri kita, keterbatasan diri kita, ukhuwah itu kemudian hadir menyatukan hati-hati ini untuk memperjuangkan kalimat-kalimatNya…ntah tak pernah terbayangkan ketika Allah mencabut kenikmatan ini dari hati kita, melepaskan tautan atas hati-hati kita,mungkin akan begitu keringnya hati ini, akan sepinya diri ini, melewati fase-fase terindahNya tanpa keindahan ukhuwah kita bersama. Semoga Allah senantiasa menghibahkan kuat untuk kita senantiasa menumbuhkan dan memelihara iman ini hingga ukhuwah pun selalu hadir dalam setiap ruang kebersamaan kita di jalanNya….wallahu’alam



Teruntuk sahabat perjuangan ku di bumi Allah

Sebagian dikutip dari : Dalam Dekapan ukhuwah_Salim A. Fillah

**16 Januari 2011 pukul 11:37

Tidak ada komentar:

Posting Komentar