Langkahkan kakimu, sejauh engkau sanggup melangkah, terus..terus..dan terus...ukir jejak-jejak asa dan harapan, untuk menemuiNya di kelak nanti^^

Selasa, 06 Desember 2011

Innallaha Ma'ana

Kenapa selalu ada air mata setiap kali aku berada di dalam bangunan kecil itu???

tempat dimana aku memutuskan untuk melewati sebagian episode terindahNya ini bersama mereka kafillah2 perindu syurga itu...

selalu ada rasa bersalah yang menghinggapi setiap aku duduk dan merenungi semua hal yang telah aku lewati disana...

Rabb...
semuanya begitu berbeda, banyak rasa hilang yang ingin kembali aku temukan disana, ada rasa rindu yang amat kuat yang selalu meruntuhkan hati yang berusaha untuk selalu berusaha untuk tegar...

akankah esok pun air mata itu terus mengalir setiap diri ini kembali melangkahkan kaki di dalamnya? ruangan yang saat ini seolah begitu mati, redupnya penerangan semoga bukan menandakan redupnya semangat2 perjuangan itu...

bangunan yang tak pernah tertata rapih itu, yang selalu memberikan setiap sentuhan kekuatan untuk diri ini, tapi saat ini itu tak kurasa lagi.....


Rabb, bangunan itulah yang sellau menjadi saksi atas setiap uraian air mata, kobaran semangat, ataupun luapan atas kekesalan diri ini,,,disanalah hamba menemukan banyak hal yang akhirnya selalu menguatkan diri ini untuk terus memperbaharui setiap semangat untuk terus melewati kerikil2 perjuangan menuju keridhoanMu ini,...ku harap akan ada ruh baru yang akan menjawab atas kerinduan hati ini...


hati ini pun tak akan selalu kuat jika diri ini tak yakin ada Engkau yang selalu menemani hamba disana, Ya Allahu Muqolibul Qulub tetapkanlah hamba pada keistiqomahan di jalanMu, walau ketika harus sendiri pun...biarlah ruangan kecil yang tak pernah tertata rapih itu menjadi saksi atas jatuh bangunnya diri ini melewati setiap episode terindahMu.


ukhti, apakah itu pun pernah kau rasakan saat???
'afwa jika terlalu banyak luka yang tertorehkan selama kita bersama dan bertemu disana...uhibbukifillah

**30 Desember 2009 pukul 19:20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar