Alhamdulillah...Akhirnya MM (Mister Mendoan) Launching juga^^
Mari Mencicipi^^
Langkahkan kakimu, sejauh engkau sanggup melangkah, terus..terus..dan terus...ukir jejak-jejak asa dan harapan, untuk menemuiNya di kelak nanti^^
Senin, 23 Januari 2012
Sabtu, 21 Januari 2012
TaHu oh TaHu
Dimulai pencarian dari daerah kaliputih, karena ada satu rumah bertuliskan "JUAL TAHU", setelah tanya-tanya sang penjual, ternyata tahu yang kita cari tidak diproduksi. sebelum pamit, kita tanya tempat penjual tahu yang kita cari, dapatlah tuch alamat "KARANG NANAS", setelah dapat rute mulai kembali beraksi. Perempatan terminal baru belok kanan, belok kiri, cuma dengan modal itu kamipun berangkat. Tak tahunya kan ada dua perempatan tuch, setelah dan sebelum terminal, akhirnya kita ambil belokan perempatan sebelum terminal, ambil kanan, dan belok kiri. Tapi nda nemu Karang Nanas, nemunya, Hos Cokroaminoto. lalu berhentilah, bertanya pada seorang bapak becak, tanya "bapak yang jualan tahu dimana", tanpa tahu itu karangnanas atau bukan, kita cuma tanya tukang tahu. Si bapak menunjukan jalan, perempatan lurus ngidul, ada gang masuk, pokoknya itu yang jualan orang tasik (tuing...tambah bingung aja, karena qta pada ga ngerti arah, kidul, kaler, kulon, wetannya). Perjalanan dilanjutkan dan untuk memastikan berhenti lagi di toko bangunan deket perempatan, lalu akhirnya dapat dech alamatnya, dengan klu tahu orang tasik. nyampe di sebuah rumah bata setengah bilik, di pinggiran sungai, sebelum masuk kami pastikan dulu bertanya ke tetangganya, ternyata benar itu tukang tahu yang kami cari^^, ni tukang tahu kretif banget yang pikirku, bikin pabrik dekat sungai, jelas pasti limbahnya langsung di buang ke sungai, huft..indonesia2, kretifnya kadang berlebihan merugikan aset negara:(pastilah tuch para penghuni sungai tercemar air sisa olahan tahunya, sayang banget....
Tiba di rumah itu, muncul seorang gadis perempuan, teman saya langsung bertanya "Maaf mba bla..bla..bla (sebagian teks lupa karena pake bahasa jawa^^v), jelaslah si ade langsung kabur, karena ga ngerti, kemudian muncul dech bareng sang bapak. Si dia tepok jidat, lupa kalau si anak kan bapaknya orang tasik, pastilah ga ngerti harusnya tadi yang bertanyakan si aku, pasti dia ga bakalan kabur begitu:)
Setelah berbincang ternyata, tahu yang kami cari juga nda di produksi disini, adanya cuma tahu tasik yang warnanya putih, bukan tahu kopong yang bisa diisi sayuran itu seperti yang kami cari. Waduh..ni yang salah petunjuk arah si bapak kaliputih, atau si petualangnya yang salah (kita maksudnya). Maaf bapak ini desa Karang Nanas bukan?oh bukan Mba, ini mah daerah teluk, Karang Nanas masih sebelah sana, kalau tahu yang mba cari sepertinya ada di Karang Nanas...Waduh salah lagi, dan ternyata yang salah adalah si pencari, karena tadi tnya tukang becak bukan tanya daerah Karang Nanas, tapi tanya rumah tukang tahu^^v
Perjalanan dilanjutkan, saatnya mencari desa Karang Nanas, dengan bekal rute yang tadi dikasih si bapak tahu tasik itu...ingat tahu tasik tadi aku jadi terpikir, bisa-bisa ni purwokerto besok dipadati orang sunda semua, habisnya dari kemarin, ketemu tukang jok orang ciamis, tukang tahu tadi dari tasik, pas belanja di pasar pernah ketemu juga pedagangnya dari sunda, belum ni teman2 kampus banyak juga dari sunda. Lama-lama Pwt dijajah orang sunda dah rupanya:)
Setelah, tanya sana-sini sampailah di desa Karang Nanas, tepatnya tukang tahu yang kita cari itu ada di Gang Tahu, begitu alamatnya, medannya cukup lumayan, belok-belok, lewat beberapa tanjakan, turunan dan jembatan. Kalau dipikir, cuma 25 tahu harus perjalanan sejauh ini,berat di ongkoslah kayaknya...tapi demi tahu kualitas terbaik, gapapalah...
Bayangannya, dikasih nama gang tahu itu karena disana emang pemukiman tukang tahu, eh jebule,cuma ada 1 tukang tahu disana. Akhirnya nemu tahu yang kami cari, tapi......tapi.....sayang tak cocok di ongkos dan harga juga ukurannya:( Ya sudah, menyerah untuk hari ini, besok kita jelajahi saja pasar wage untuk menemukan tukang tahu yang cocok dengan selera rasa dan harga:)
Di perjalanan pulang, nemu ibu2 naik becak, bawa wadah-wadah persis penjual tukang tahu, niatnya tuch si ibu mau kita ikutin, biar nemu dimana rumahnya siapa tahu berjodoh sama tahunya, tapi sudahlah katanya temanku, Itu mah pekerjaan yang konyol, mbok dikira kita tukang intai bisa-bisa qta malah bukan nemu tahunya tapi dikeroyok warganya (emang tampang kita seserem apa si Ukh????>.<)
Pencarian hari ini selesai kita lanjutkan besok pagi...tetap semangat^^tahu oh tahu....ternyata tak mudah menemukanmu...
#tapitakapajaditahudaerah-daerahpesisisanpwt#
curhat GAzebo
Di awali pagi konsolidasi tim 7, alhamdulillah akhirnya lengkap setelah 30 menit menunggu dari waktu yang seharusnya, lagi-lagi telat, mungkin besok kesepakatan harus 1 jam sebelum pelaksanaan, jadi tak ada lagi kata menunggu, yang cukup menghabiskan waktu. Ntah apa yang tengah menari di pikirku pagi ini, jika aku coba ingat bincang inspirasi pagi ini, sepertinya tak ada yang nyangkut satupun di pikiran ini, kehilangan konsentrasi sangat, PAYAH....benar-benar terhijab sampai hati dan akal, bukan hanya menghijab diri. Berakhir di pertanyaan kapan bisa bertemu tim 4 pun aku tak mendengar, jelaslah ketika yang di balik hijab pun kesal, karena sudah menghabiskan banyak energi untuk memaparkan, ternyata yang berada di balik hijabnya terhijab. Setelah mencoba mengONkan diri, kesimpulannyaadalah sepertinya stabilitas negara akan tergoncang kembali di bulan depan...fuih....lagi, harus berada dalam ketidakpastian..T.T
Baru akan menghabiskan sepiring mie telur pok..pok...pok...hampir saja aku tersedak, sms masuk menandakan pesanan sudah harus sampai di kampus MAKSI "Manajemen akuntansi" kompleks FeKon "Fakultas ekonomi" (seumur di Unsoed baru tahu ada singkatan ini), langsung kocar-kacir nyari tu Lumpia B*M, Ek**a P***s, titipan ibu hamil di pojok Barat sana. Demi menghilangkan efek ngiler karena ngidamnya seorang Bumil, lumpia yang masih mentah pun berhasil dibeli dan akhirnya dititipkan...aarrggg..lega rasanya 1 misi terlewati..
Sampai di petang, saat asing harus melangkahkan kaki di acara istimewa tahun ini "Musdal*b", bukan cuma asing karena tempatnya yang sedikit asing, tapi karena juga merasa asing diantara para ideolog peradaban itu, disini aku menangkap 3 kondisi air mata dari orang-orang yang selama ini tak pernah aku menemui mereka dalam kondisi begitu,
Akhwat itu, aku mengealnya sosok yang tangguh, ah...ternyata, ada kelembutan di balik ketangguhannya. benar kata seorang adik, Kader itu manusia, punya sisi tak selalu sepakat dengan suatu keadaan. Malam ini pun sama, sisi manusianya muncul, saat tak ada lagi impian yang tersisa diantara sekian asa yang pernah kecewa. Huft...saat dia berkata "aku ingin mengakhiri semuanya", maka aku hanya bisa menawarinya, mau golok atau tali???^^v...sampai akhirnya tetes2nya pun tak terbendung, huft baru kali ini aku membuat dia menangis, ternyata semelankolisnya aku, malam ini aku temukan lagi yang paling melankolis di sosok seorang akhwat haroki itu^^
Di sisi yang berbeda, aku menangkap, air mata itu jatuh dari seorang yang tengah di pundaknya bertambah bebannya, karena amanah sampai di malam ini, menghantarkan ia pada sebuah janji setia, untuk mengawal 2 tahun ke depan masa depan dakwah di wajihah ini. Mungkin itu adalah rasa, ungkapan hati yang tengah berusaha ridho akan takdir yang sampai padanya. Semoga menjadi pemberat amal kebaikan untukmu saudaraku...
Akhir acara, saat menahan rasa tidak nyaman karena terjebak di atas batas aktivitas yang wajar, menahan ketidaknyamanan di tempat asing ini. Ada sosok yang tengah memerah matanya, hampir tetesnya tak terbendung, ntah aku tak mengerti mengapa demikian sebab sedari tadi aku tak memperhatikan, karena sedang resah dengan ketidaknyamanan ini. Yang jelas, baru kali ini pun aku melihatnya demikian, semoga bukan karena sedang bingung bagaimana cara mengganti sewa gedung asing ini^^v, tapi karena keharuan akhirnya pemegang taurist ini telah Allah kirimkan:)
Sewajarnya, hari ini aku belajar, maka ada banyak cara Allah memberikan pelajaran, ada banyak cara Allah mengenalkan, mungkin agar kita mengerti dan memahami, setiap kita punya cara masing-masing mengungkapkan keresahan hatinya, mengekspresikan perasaannya...
Jumat, 20 Januari 2012
BoDoH ini namanya...!!!
jika untuk bertemu hari esok saja kau takut, bagaimana kau akan siap ketika harus sampai di hari kelak...
abu, hitam, kelam, tak tahu apakah besok akan putih, merah, biru atau hijau..
aaahhh...hanya sedetik saja, meski lapangnya harus sepanjang zaman...
warna esok itu, adalah yang kau lukiskan hari ini, jadi mengapa harus takut jika ada warna pelangi yang bisa kau pilih, mejikuhibiniu mungkin masih ingat ejaan ke masa kecilmu, indah bukan?
kadang aku ingin kembali ke jagad yang dulu, sampai tak harus aku sampai di belahan ini...jika boleh mengulang, aku ingin berdiri di paling indah negeri ini,
atau mari kita berlari saja, mengejar layang-layang indah itu, lalu berhenti saat tak kencang lagi angin meniupkan sayapnya, atau saat tak kuat benang-benang itu menarik lebih tinggi lagi..,mungkin dia berhenti di pulau impian....
tapi jelas ini hanya khayalan, hanya bukti ketidaksyukuran...BODOH!!!!
mungkin dezafu?
"Sepertinya aku pernah terjatuh disini?"
"...ah tapi kayaknya ini cuma mimpi"
"Nggak, aku ingat, aku pernah jatuh disini, dan sakitnya pun masih sama, dalam posisi sama, tersungkur karena tak ku tengok hati-hati:"
"...ah..tuch kan ngayal lagi, atau mungkin dezafu ya?"
"...tidak aku yakin tidak, aku pernah merasakan ini, persis tak berbeda"
Plak..plak...plak...."Ha..ha....benar aku sedang tak bermimpi, ini nyata, aku terjatuh lagi...."
"konyolnya aku, tak belajar dari masa lampau"
" fuih.... tuch kan sepertinya syetan tengah menertawakanku lagi,
huft bodohnya aku....bodoh sebodoh bodohnya....ayo segera bangkit, kenapa masih diam, sudah tahu kau sedang terjatuh"
"bodoh sekali sudah tahu benar jatuh masih saja menganggap mimpi, apalagi dezafu...Ayo bangkit, lari...mungkin saja masih bisa mengejar mereka, meski mereka sudah hampir sampai finish sepertinya "
Fastaqim kamaa Umirta..keep hamasah sholihah,
#kecewa itu karena hati mengjinkan diri untuk kecewa....^^so keep smile
"...ah tapi kayaknya ini cuma mimpi"
"Nggak, aku ingat, aku pernah jatuh disini, dan sakitnya pun masih sama, dalam posisi sama, tersungkur karena tak ku tengok hati-hati:"
"...ah..tuch kan ngayal lagi, atau mungkin dezafu ya?"
"...tidak aku yakin tidak, aku pernah merasakan ini, persis tak berbeda"
Plak..plak...plak...."Ha..ha....benar aku sedang tak bermimpi, ini nyata, aku terjatuh lagi...."
"konyolnya aku, tak belajar dari masa lampau"
" fuih.... tuch kan sepertinya syetan tengah menertawakanku lagi,
huft bodohnya aku....bodoh sebodoh bodohnya....ayo segera bangkit, kenapa masih diam, sudah tahu kau sedang terjatuh"
"bodoh sekali sudah tahu benar jatuh masih saja menganggap mimpi, apalagi dezafu...Ayo bangkit, lari...mungkin saja masih bisa mengejar mereka, meski mereka sudah hampir sampai finish sepertinya "
Fastaqim kamaa Umirta..keep hamasah sholihah,
#kecewa itu karena hati mengjinkan diri untuk kecewa....^^so keep smile
Kamis, 19 Januari 2012
Ridho
Ridho itu ada karena mampu mengenali Dia yang Maha Memutuskan,
Ridho itu ada karena hati yang yakin dan dekat denganNya..
Ridho itu, rasanya tak sanggup aku mengejanya lagi, sedang diri belum mampu
Rabbana, malu aku padaMu, kadang hanya ingat ketika dalam kondisi sulitku, hanya ingat saat aku banyak ingin dariMu...
Rabbana, Faghfirly...ajari aku mengeja itu kembali, bersama dekapMu, hingga ketika saat itu aku benar-benar lapang atas segala keputusan terbaikMu, hingga saat itu aku bersama kelapangan dan kemenangan karena nikmatNya dalam pelukanMu...
Hati, ajari diri untuk mengerti bahwa ruhmu adalah Dia, hati ajari diri, tegurlah diri, ingatkan diri, bahwa keringmu karena jauh dariNya.....
Hujan, ajari hati untuk belajar mengeja setiap riak air yang jatuh dari langitNya
Hujan, ajari aku menari karena akan aku sambut pelangi setelah kau guyur bumi ini...
Ridho itu ada karena hati yang yakin dan dekat denganNya..
Ridho itu, rasanya tak sanggup aku mengejanya lagi, sedang diri belum mampu
Rabbana, malu aku padaMu, kadang hanya ingat ketika dalam kondisi sulitku, hanya ingat saat aku banyak ingin dariMu...
Rabbana, Faghfirly...ajari aku mengeja itu kembali, bersama dekapMu, hingga ketika saat itu aku benar-benar lapang atas segala keputusan terbaikMu, hingga saat itu aku bersama kelapangan dan kemenangan karena nikmatNya dalam pelukanMu...
Hati, ajari diri untuk mengerti bahwa ruhmu adalah Dia, hati ajari diri, tegurlah diri, ingatkan diri, bahwa keringmu karena jauh dariNya.....
Hujan, ajari hati untuk belajar mengeja setiap riak air yang jatuh dari langitNya
Hujan, ajari aku menari karena akan aku sambut pelangi setelah kau guyur bumi ini...
#jauhkanhambadarirasagundahiniyaRabbana#
Selasa, 17 Januari 2012
*HUJAN#
Selalu ada cerita bersama mereka...
Kali ini tentang hujan...langit yang gelap, bukan hanya karena menjelang petang, tapi karena mendung yang sejak siang menghias di awan. Dar..der...dor...gledek dan kilat terus menyambar, angin berhembus bersama derasnya air, sedang aku terduduk dalam ruang gelap menunggu mereka...lembar demi lembar aku baca, dalam hati penuh harap, Allah selamatkan perjalanan mereka, mudahkan mereka untuk sampai di majelis sore ini...sempat aku tawarkan untuk di cancel pagi hari, tapi mereka tetap menolak...Laa Haula wala Kuwwata Ilaabillah...Allah lindungi mereka..
Dalam cemasku, seorang adik mengajaku untuk berpindah di lain ruang, suasana yang cukup mencekam, aku pun mengikutinya dari belakang, gadis itu teman 1 kost dari salah satu diantara mereka yang kutunggu...30 menit berlalu, akhirnya mereka datang, dalam kondisi basah kuyup, tapi wajah-wajah mereka tetap tersenyum..aku bangga, aku terharu...Nduk, kalian selalu membuatku iri....jadi teringat saat dulu semester akhir, sama persis bersama seorang saudari selingkaranku harus menerjang hujan karena ada majelis sore itu, saat itu yang menjadi motivasi adalah sebuah tausiyah seorang al-akh: "Akhi/Ukhti....baru hujan air antum udah nyerah, milih menarik selimut di kosant daripada harus datang ke kaian, coba lihat anak-anak palestina, hujannya peluru, batu, tapi mereka terus maju, tidak pernah pantang menyerah, padahal taruhan mereka adalah nyawa. karena Allah yang menjadi tujuan maka mereka ringan dan berani untuk terus berjuang. Hujan esok, lusa, tahun depan bahkan saat rizal yang berbeda, semogapun ada cerita yang sama^^.
Majelispun dimulai, Taqorrub Ilallahu menu sore ini, disambung dengan diskusi. Rabbi, aku semakin tersenyum saat aku menyadari bahwa mereka lagi-lagi membuatku iri, Nduk....semoga kalian menjadi mujahidah-mujahidah yang tangguh. Bahwa pedih, sakit, lelah, jika Qt niatkan untuk Allah, maka jangan pernah takut Dia tidak menolong Qt, insyaAllah^^akhwati....dari lingkaran ini kita kembali menebar cinta untuk umat ini, lingkaran ini adalah ruh perjuangan kita, terminal kita untuk senantiasa semakin mendekatkan kita pada Rabb kita...insyaAllah....
Setiap hikmah hari ini, adalah milik kalian yang mungkin lewat inilah Allah kuatkan pudak-pundak kita....^^
Barakallahu Fii Umrik, untuk yang Allah pertemukan hari ini dengan hari kelahirannya..semoga usianya Berkah dan Allah tambah sayang padamu Nduk:)...#semogapun berkah dengan keputusan besarmu hari ini..selamat berjuang, mari kembali dari NOL^^
Kali ini tentang hujan...langit yang gelap, bukan hanya karena menjelang petang, tapi karena mendung yang sejak siang menghias di awan. Dar..der...dor...gledek dan kilat terus menyambar, angin berhembus bersama derasnya air, sedang aku terduduk dalam ruang gelap menunggu mereka...lembar demi lembar aku baca, dalam hati penuh harap, Allah selamatkan perjalanan mereka, mudahkan mereka untuk sampai di majelis sore ini...sempat aku tawarkan untuk di cancel pagi hari, tapi mereka tetap menolak...Laa Haula wala Kuwwata Ilaabillah...Allah lindungi mereka..
Dalam cemasku, seorang adik mengajaku untuk berpindah di lain ruang, suasana yang cukup mencekam, aku pun mengikutinya dari belakang, gadis itu teman 1 kost dari salah satu diantara mereka yang kutunggu...30 menit berlalu, akhirnya mereka datang, dalam kondisi basah kuyup, tapi wajah-wajah mereka tetap tersenyum..aku bangga, aku terharu...Nduk, kalian selalu membuatku iri....jadi teringat saat dulu semester akhir, sama persis bersama seorang saudari selingkaranku harus menerjang hujan karena ada majelis sore itu, saat itu yang menjadi motivasi adalah sebuah tausiyah seorang al-akh: "Akhi/Ukhti....baru hujan air antum udah nyerah, milih menarik selimut di kosant daripada harus datang ke kaian, coba lihat anak-anak palestina, hujannya peluru, batu, tapi mereka terus maju, tidak pernah pantang menyerah, padahal taruhan mereka adalah nyawa. karena Allah yang menjadi tujuan maka mereka ringan dan berani untuk terus berjuang. Hujan esok, lusa, tahun depan bahkan saat rizal yang berbeda, semogapun ada cerita yang sama^^.
Majelispun dimulai, Taqorrub Ilallahu menu sore ini, disambung dengan diskusi. Rabbi, aku semakin tersenyum saat aku menyadari bahwa mereka lagi-lagi membuatku iri, Nduk....semoga kalian menjadi mujahidah-mujahidah yang tangguh. Bahwa pedih, sakit, lelah, jika Qt niatkan untuk Allah, maka jangan pernah takut Dia tidak menolong Qt, insyaAllah^^akhwati....dari lingkaran ini kita kembali menebar cinta untuk umat ini, lingkaran ini adalah ruh perjuangan kita, terminal kita untuk senantiasa semakin mendekatkan kita pada Rabb kita...insyaAllah....
Setiap hikmah hari ini, adalah milik kalian yang mungkin lewat inilah Allah kuatkan pudak-pundak kita....^^
Barakallahu Fii Umrik, untuk yang Allah pertemukan hari ini dengan hari kelahirannya..semoga usianya Berkah dan Allah tambah sayang padamu Nduk:)...#semogapun berkah dengan keputusan besarmu hari ini..selamat berjuang, mari kembali dari NOL^^
Senin, 16 Januari 2012
BeNcI......................
Jika ternyata kebencian yang tumbuh di akhirnya, kadang aku menyesal kenapa kita pernah dibersamakan
Ingin rasanya kucabik, rangkaian puzzle yang telah terangkai kemarin,
Aku benci...benci..benci...kenapa harus ada KEBENCIAN...
Aarrgggghhhh.....akhirnya hanya mampu untuk meminta kelapangan saat kesulitan membersamai hati ini...
Maka rasa berdamailah dengan hati...
Diantara mendung dan titik air ini pasti akan ada pelangi yang esok akan menghiasi, mengobati hati yang tengah terlukai....^^
Ingin rasanya kucabik, rangkaian puzzle yang telah terangkai kemarin,
Aku benci...benci..benci...kenapa harus ada KEBENCIAN...
Aarrgggghhhh.....akhirnya hanya mampu untuk meminta kelapangan saat kesulitan membersamai hati ini...
Maka rasa berdamailah dengan hati...
Diantara mendung dan titik air ini pasti akan ada pelangi yang esok akan menghiasi, mengobati hati yang tengah terlukai....^^
Gerobak^^Mendoan...
Setelah hampir 1 bulan ini, jungkir balik (Lebay^^v), nyari resep mendoan..alhamdulillah akhirnya nemu juga resep yang pas^^senangnya..akhirnya Mister Mendoan akan segera launching juga....
Ngomong-ngomong Mister Mendoan, jadi inget pas zaman putih abu-abu, sambil sekolah nyambi jualan jajanan cilok, Risoles ama Nasi kuning, dari mulai 10 biji mpe akhirnya dijinjing tangan kanan-kiri dan sebagian juga masuk di dalam tas sekolah..sampe-sampe seoarang teman waktu itu bilang..wah Teh dah mulai banyak ni jualannya, lama-lama bawa gerobak dagangan juga ni..cuma bisa senyum tapi agak kesel juga sich..tapi cukup bahagia berarti emang ni jualan sukses, dan ada yang ngedo'ain biar tambah sukses...^^
Tapi....5 tahun 2 bulan bakat jualannya terpendam begitu saja, pernah coba-coba juga sich pas kuliah nyambi jualan jilbab&accesories, tapi ga lanjut pas barang udah habis karena modalnya ikutan habis, coba jualan pulsa tapi malah rugi karena ga tega nagih para pelanggan, akhirnya pas mau deposit keteter, jualin jilbab bayi punya temen, tapi lebih sering dibeli sendiri buat kasih kado ke temen yang habis ngelahirin ha..ha..pokokke ga banget dech jiwa dagangnya ternyata NOL Besar:( otomatis off tuch dari yang namanya bisnis-bisnisan...
Beberapa bulan menjelang lulus....alhamdulillah ada tawaran kerjasama dari dua orang saudara seaktifitas di kampus, yang rencananya mau buka usaha Mendoan ekstra sambal, tanpa pikir panjang akhirnya mengiyakan, bukan cuma mau numbuhin lagi jiwa dagangnya, tapi juga buat nambah-nambah sesuap nasi...maklum dah, statusnya akan menjelang fase pengangguran saat itu..:(
Ngublek-ngublek di dapur, bolak-balik pasar , tanya rumus sana-sini, hampir-hampir putus asa dan minder tiap kali nemu tukang mendoan yang rasanya lebih enak dan lebih enak dilihat, dari pada mendoan hasil buatan sendiri, tapi alhamdulillah akhirnya perjalanan panjang itu membuahkan hasil....nemu juga tuch resepnya^^senangnya...Kembali lagi ke commentnya seorang teman dulu, lama-lama bawa gerobak, ya akhirnya sekarang jualan mendoan pake gerobak, cuma bedanya kalau dulu sebagai penjual, sekarang sebagai pengelola^^Ya Allah semoga lancar dan berkah, bermanfaat untuk dakwah ini....Jadi Muslim Harus Kaya....so Mari berwirausaha:)
Minggu, 15 Januari 2012
45 Menit
45 cukup mengingatkan hati untuk kembali menata diri...Recovery orientasi menjadi harus, dan yang utama dilakukan....Tausiyah diawali renungan Q. S. At-Taubah: 41-42, Allah berfirman yang artinya:
(41) "Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui".
(42) "Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak berapa jauh, pastilah mereka mengikuti, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh tersa oleh mereka. Meraka akan bersumpah dengan (nama) ALlah: "Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu". Mereka membinasakan diri mereka sendiri, dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.
Jalan ini penuh onak duri, kata nasyidnya Izzis, bahkan mungkin panjang membentang, penuh liku, maka itu tak semua sanggup untuk memilih dan bersama dalam barisan ini, karena HidayahNya pun tentunya, bahkan dulu pun para sahabat, tak semua mau dan sanggup bersama Rasulullah untuk berjalan jauh, berperang memperjuankan kejayaan Dien ini, itu zaman Rosul yang langsung keteladanan terbaik itu bisa dilihat. Apalagi zaman ini, yang sangat tak bisa melihat Rasulullah langsung, maka memang hanya orang-orang pilihan atas hidayahNya saja yang sanggup dan berkomitmen untuk bersama perjalanan panjang ini. Berat itu bagi mereka yang tanpa keimanan yang kuat, bahkan sekalipun telah meniatkan dan sudah menyatakan diri untuk berada di barisan ini, belum tentu kita mampu dengan segala halang rintang perjalanannya ini. Karena setiap likunya akan ada ujian komitmen dan keteguhan atas keyakinan berjalan dalam barisan ini. Maka kunci keringanan itu adalah KEIMANAN QT PADA ALLAH....Ayat ini Allah turunkan adalah peringatan bagi mereka yang kemudian tidak mau ikut berperang, salah satunya yang kita hafal mungkin adalah saat kisahnya, Ka'ab bin Malik, yang tidak ikut berperang, saat itu perang Tabuk, karena lebih memilih untuk menikmati kenikmatan dunia saat itu. Kalau tantangan kita sekarang mungkin bukan dihadapkan peperangan yang semacam itu, yang berat untuk berjalan jauh di tengah teriknya siang padang pasir yang terhampar luas, menunggang kuda dan harus mempertaruhkan nyawa, juga harus meninggalkan istri, anak bahkan harta mereka.
Saat ini mungkin banyak cerita ujian kita sebagai aktifis dakwah, ketika harus syuro jam 6 pagi, saat masih mengantuk berat. Saat harus Muktamar, suksesi pemira, tapi kita dalam kondisi sedang ujian, mengerjakan skripsweet, atau laporan praktikum yang dikejar deadline, belum cucian yang menumpuk, kamar kita yang acak-acakan^^v. Seringkali mungkin keengganan untuk memenuhi panggilan-panggilan dakwah itu menggoda diri kita. Maka akan terlontar dari kita, Akhi/Ukhti, 'afwan ana tidak bisa hadir syuro karena bla...bla..bla..atau mungkin, akhi ana tsiqoh antum yang menjadi Qiyadah, menjadi CapRes, menjadi bla..bla..bla..ana akan sekuat tenaga membantu antum, bantu antum dengan do'a ya akhi karena tugas kuliah dan laporan ana belum kelar, atau yang lebih parah lagi mungkin, Mas/Mba..ana sedang mengejar deadline skripsweet, karena sudah ditanyakan terus dari rumah kapan bisa lulus, ana minta cuti dulu dari Liqo dan Dakwah...(Astaghfirullah)...semoga kita dijauhkan dari toleransi-toleransi atas urusan-urusan pribadi kita. Saat kalimat-kalimat tadzkirah (pengingat) itu diawali tausiyahnya, langsung hati ini, Jleb..Jleb..jleb....tahu aja ni pak Ustadz, penyakitnya kite-kite:)..langsung dech semua kepala kami tertunduk....
Saat ini mungkin banyak cerita ujian kita sebagai aktifis dakwah, ketika harus syuro jam 6 pagi, saat masih mengantuk berat. Saat harus Muktamar, suksesi pemira, tapi kita dalam kondisi sedang ujian, mengerjakan skripsweet, atau laporan praktikum yang dikejar deadline, belum cucian yang menumpuk, kamar kita yang acak-acakan^^v. Seringkali mungkin keengganan untuk memenuhi panggilan-panggilan dakwah itu menggoda diri kita. Maka akan terlontar dari kita, Akhi/Ukhti, 'afwan ana tidak bisa hadir syuro karena bla...bla..bla..atau mungkin, akhi ana tsiqoh antum yang menjadi Qiyadah, menjadi CapRes, menjadi bla..bla..bla..ana akan sekuat tenaga membantu antum, bantu antum dengan do'a ya akhi karena tugas kuliah dan laporan ana belum kelar, atau yang lebih parah lagi mungkin, Mas/Mba..ana sedang mengejar deadline skripsweet, karena sudah ditanyakan terus dari rumah kapan bisa lulus, ana minta cuti dulu dari Liqo dan Dakwah...(Astaghfirullah)...semoga kita dijauhkan dari toleransi-toleransi atas urusan-urusan pribadi kita. Saat kalimat-kalimat tadzkirah (pengingat) itu diawali tausiyahnya, langsung hati ini, Jleb..Jleb..jleb....tahu aja ni pak Ustadz, penyakitnya kite-kite:)..langsung dech semua kepala kami tertunduk....
Jalan dakwah itu memang berat, panjang membentang, maka jika belum sampai pada tujuan tidak ada kata berhenti, harus terus berkarya....Islam itu mudah, maka dalam beratnya pun Allah telah menjanjikan sesuatu yang luar biasa untuk mereka yang berusaha kuat memenuhinya. Ada 3 hal yang menjadikan kita berat dalam berdakwah 1). Tidak punya orientasi, 2). Wajihah/sarana/ kita dalam berdakwah tidak mampu memberikan para da'inya untuk membangun Frame orientasi dengan baik, dan yang ke 3). karen atidak ada Qudwah dalam dakwah...Maka untuk bisa menjadi ringan setiap urusannya, mari kita tengok beberapa hal kembali, khususnya hal yang mendasar dari diri kita saat kita menyatakan diri untuk bergabung dalam dakwah ini. 1). NIAT/ORIENTASI....sudahkan orientasi kita benar, bahwa kemudian Allah yang menjadi tujuan, bahwa kemudian karya kita bukan untuk dinilai layak oleh makhlukNya, tapi oleh Allah, saat tak dinilai baik maka kita tak lagi bersemangat untuk berdakwah. Maka mari kita bersama menentukan KEJELASAN ORIENTASI kita dalam berdakwah^^2). Memahami kembali Esensi kenapa kita harus bergerak, bukan hanya sekedar kita bergerak menghabiskan energi, tapi kemudian kita faham kenapa kita harus melakukan semua hal dalam jalan dakwah ini. Maka syuro, menjadi salah satu proses penerjemahan sehingga jelas apa yang menjadi tujuan dari visi besar kita ini. Maka syuro menjadi sumber kebijakan agar kita tertata rapih untuk sampai pada cita-cita kita bersama. 3) Jadilah teladan, dakwah itu bukan hanya menyampaikan, tapi bagaimana kita pun mencontohkan, masih ingat sebuah taujih penutup saat temwil "Kita sebagai seorang da'i bagaikan sebuah puncak sebuah gantungan, jika ada simpangan sedikit di atas, maka di bawah akan terjadi penyimpangan yang lebih banyak". maka jangan sampai sedikit simpangan itu yang akan diikuti dan kemudian semakin jauh melenceng. 4). AMAL JAMA'I sesungguhnya amal yang berat ini, akan menjadi ringan jika beban ini tidak hanya dipikul seorang diri, Allah mengingatkan Qt dalam Q. S. At-Taubah: 67, bahwa kemudian seorang laki-laki dan perempuan yang beriman adalah penolong atas sebagian yang lainnya. Maka, mungkin bukan beban -beban itu yang berat tapi karena sempitnya ruang-ruang qt untuk berbagi. Maka, hanya KEIMANAN yang akan menggerakkan diri kita untuk berlapang saling menanggung beban ini, berlapang atas setiap kelebihan, dan kekurangan kita atau saudara-saudara kita. Karena, itulah yang menjadi kunci amal jama'i bisa direalisasikan.
Maka, pagi ini menjadi pemicu untuk kembali menata diri, membersihkan hati dan menguatkan segala hal yang semakin mengendur....wallahu'alam bi showab...Allah, masih Kau ingatkan kepada kami, menegur atas setiap kesalahn-kesalahn kami, semoga Engkau membukakan hati kami untuk memahami...
#Tausiyah Pagi_15 Januari 2012
Sabtu, 14 Januari 2012
aku rindu, apakah kaupun bidadariku???
Saat mencari inspirasi bersama rasa kerinduanku kepada mereka, dan saat rasa takut harus kembali kehilangan, menemui sebuah tulisan..sungguh membuat ingin kembali, mengejar mereka kembali, sungguh akan aku dekap erat hingga aku tak harus lagi repot mencari jejak-jejak mereka saat aku, kampus, mereka merindukan kalian semua...
ijin copas ya sholihah, meski aku tak memintanya langsung kepadamu
maka aku hanya bisa menjawab ini
Ya Rabbi, jika saja masih ada kesempatan aku ingin
mengulangnya..bersama mereka. jika aku tahu,aku tak rela hari itu menjadi yang
terakhir....untuk merasakan sesal, kehilangan mereka hari ini....Mizz u
sholihah...semoga masih bisa membersamai, dan bersama kelak di
JannahNya-insyaAllah^^
dan sepertinya Allah menyampaikan kerinduan ini pada seorang diantara kalian...sebuah pesan masuk di layar Samsung putih itu...14 /01/2012. 23.55
Bismillah
Allah SWT tidak pernah menjanjikan:

-----semoga engkaupun adikku tersayang....^^
#sungguh aku tak ingin kehilangan lagi..setelah harus melepas kalian bidadariku...
Istimewakan harimu..
hari yang luar biasa, bahkan pekan, bulan dan mungkin akan menjadi rangkaian tahun yang penuh hal-hal luar biasa...sungguh di awal tahun ini, menjadi akhir untuk semua periode perjuangan kampus...menjadi istimewa, karena semua orang menjadi ingin diistimewakan. setiap detik menjadi hari yang mengharu biru, diselingin cerah ceria, bahkan sangat buram..arrgghhh..semua campur aduk ga jelas...tapi semuanya penuh kejutan tantangan, menjadi proses sebuah kematangan, kedewasaan..semoga....
sore tadi, saat di lingkaran itu, semua tertumpah...akhirnya..., mungkin ini namanya proses kedewasaan itu, hampir tiap detik pun selalu gundah hati ini, saat pesan atau panggilan satu persatu masuk di ponselku akhir-akhir ini, selalu membuat hati was-was, dan selalu memaki, kenapa harus disaat-saat ini, tapi kata seorang yang begitu istimewa itu, biarlah mereka sedang meminta haknya untuk kita istimewakan, biarlah akhir ini menjadi pun lebih istimewa, mengantarkan pada sebuah pengakhiran...
huft...tapi aku tak pernah menyesali, sungguh aku begitu menikmati, meski sesekali aku menyesali...mungkin ada tauris yang dulu tak baik untuk diteladani. sungguh hanya sesak ketika mendengar bla..bla..bla...semua terungkap atas kondisi. Tapi sekali lagi, mungkin ini yang akan menjadi diri lebih berarti....
sore tadi, menjadi awal memahami, jika bukan karena kelapangan hati, mungkin tak akan kuat kaki ini berdiri, maka hati yang ikhlas itu bukan ketika menerima pada saat kita tengah dalam kelapangan, tapi saat kondisi tersulit kita, mampu menerima atas apa yang menjadi kehendak, begitu ummi menyampaikan tausiyahnya dipetang tadi...
maka diri, ini bukan menjadi akhir untuk kau segera berlepas diri, tapi menjadi awal untuk terus membersamai...bersama, Qudwah, do'a, dan semangat yang membara...menjadi HARGA MATI, ketika tak ingin lagi menyesali dan baru menyadari setelah kehilangan semuanya...
konsfirasi, tribulasi, apalah itu biaralah mereka menjadi warna-warni yang menghiasi pelangi di rumah kita ini^^
hari, janganlah biarkan aku berlalu tanpa mampu memaknai setiap detik rangakaian Tarbiyah ini...
sore tadi, saat di lingkaran itu, semua tertumpah...akhirnya..., mungkin ini namanya proses kedewasaan itu, hampir tiap detik pun selalu gundah hati ini, saat pesan atau panggilan satu persatu masuk di ponselku akhir-akhir ini, selalu membuat hati was-was, dan selalu memaki, kenapa harus disaat-saat ini, tapi kata seorang yang begitu istimewa itu, biarlah mereka sedang meminta haknya untuk kita istimewakan, biarlah akhir ini menjadi pun lebih istimewa, mengantarkan pada sebuah pengakhiran...
huft...tapi aku tak pernah menyesali, sungguh aku begitu menikmati, meski sesekali aku menyesali...mungkin ada tauris yang dulu tak baik untuk diteladani. sungguh hanya sesak ketika mendengar bla..bla..bla...semua terungkap atas kondisi. Tapi sekali lagi, mungkin ini yang akan menjadi diri lebih berarti....
sore tadi, menjadi awal memahami, jika bukan karena kelapangan hati, mungkin tak akan kuat kaki ini berdiri, maka hati yang ikhlas itu bukan ketika menerima pada saat kita tengah dalam kelapangan, tapi saat kondisi tersulit kita, mampu menerima atas apa yang menjadi kehendak, begitu ummi menyampaikan tausiyahnya dipetang tadi...
maka diri, ini bukan menjadi akhir untuk kau segera berlepas diri, tapi menjadi awal untuk terus membersamai...bersama, Qudwah, do'a, dan semangat yang membara...menjadi HARGA MATI, ketika tak ingin lagi menyesali dan baru menyadari setelah kehilangan semuanya...
konsfirasi, tribulasi, apalah itu biaralah mereka menjadi warna-warni yang menghiasi pelangi di rumah kita ini^^
hari, janganlah biarkan aku berlalu tanpa mampu memaknai setiap detik rangakaian Tarbiyah ini...
Kamis, 12 Januari 2012
"Yang Murah dan bergizi tinggi"..bekal KKN mujahidah Unsoed 08
Bismillahirrahmanirrahim....
Ceritanya
ni ade-ade mujahidah 08 Unsoed, mau berjuang ke medan KKN, katanya pada butuh
belajar masak, makanan yang bergizi tinggi, murah, mudah ngolahnya, tapi punya
nilai ekonomis tinggi.....tercetuslah ide, buat bikin NUGGET TEMPE....^^selamat
mencoba
Resep:
Bahan adonan
500 tempe, kukus lalu haluskan
2 sendok tepung terigu
2 telur ayam, dikocok lepas
Bumbu:
5 siung bawang putih
1 sendok merica bubuk (tambahkan sesuai
selera)
Pala sedikit
Garam secukupnya, bisa ditambah sedikit
gula, agar rasanya sedeikit lebih gurih^^
Bawang bombay, dicincang
Pembalut
2-3 Telur ayam ambil yang putihnya, kocok
sebentar
Tepung Bread Crumb
Cara membuat:
1.
Tempe yang telah dihaluskan di campur dengan tepung terigu,
bumbu (kecuali bawang bombay), campur rata. Setelah rata masukan telur yang
telah di kocok dan bawaang bombay, campur rata.
2.
Setelah adonan tercampur rata, masukan ke dalam loyang
(yang telah diolesi minyak), lalu kukus kurang lebih 20 menit. Jangan lupa
tutup kukusan diberi lap agar air tidak menetes
3.
Dinginkan lalu potong sesuai selera.
4.
Lalu gulingkan di
atas telur putih dan balut dengan tepung bread crumb
5.
Goreng, lalu sajikan bersama saos^^
6.
Selamat menikmati
7.
Jika tidak disajikan semua, bisa disimpan di lemari es agar
awet, sebelum disimpan, digoreng sebentar kira-kira 3 detikJ (kalau bahsa teorinya
anak THP)
Catatan:
Loyang yang anti lengket tinggal diolesi minyak saja, namun
jika tidak anti lengket dialasi plastik yang agak tebal, agar tidak menempel
dan meleleh. Bisa juga menggunakan wadah dari melamin, plastik atau kaca yang
anti panas dan lengket.

Nie...contoh Tepung Bread Crumb, bisa di beli di TOKO Intisari-Pwt (depan Hero), 9500/1/2 kg^^v...bukan promosi loh.....
1 adonan jadi 40 potong, kira-kira biaya pembuatan dan Bahan Bakar 10.000^^selamat mencoba....sukses ya KKNnya sholihah...keep Struggle...^^Allahu Akbar...
Rabu, 04 Januari 2012
7 Prinsip Dasar Perencanaan Keluarga
Merencanakan keuangan sejak dini wajib dilakukan setiap keluarga. Ini berlaku baik buat pasangan muda maupun pasangan yang sudah menikah lebih dari 20 tahun. Membuat rencana yang baik akan membantu untuk menggunakan dana secara bijak sesuai tingkat keperluannya.
Merencanakan keuangan keluarga tidak harus rumit. Anda boleh saja memiliki perencanaan yang detail dan rapi, namun adakalanya perencanaan yang sederhana juga berhasil.
Berikut 7 prinsip dasar yang perlu Anda pegang dalam membuat perencaaan keluarga:
1. Belanja lebih kecil daripada pendapatan
Ini hukum pertama yang wajib dipatuhi. Sangat sederhana namun sering dilanggar. Jangan pernah membelanjakan lebih besar dari pendapatan Anda. Masalah besar dalam keuangan keluarga dimulai dari melanggar hal ini. Ini terjadi ketika Anda membelanjakan sesuatu yang sebenarnya tidak Anda miliki.
Ketika Anda mulai belanja lebih besar dari pendapatan, membeli barang melebihi kemampuan, maka malapetaka keuangan dimulai. Anda akan mulai membuat lubang yang terus menerus semakin dalam. Dan jauh lebih sulit untuk berusaha keluar dari lubang tersebut daripada mencoba menghindarinya pada kesempatan pertama.
Jadi, belanja dengan bijak, jangan melebihi pendapatan. Anda akan hidup lebih bahagia, di rumah dan di tempat kerja.
2. Hindari hutang
Terus terang hutang begitu menggoda. Apa yang tidak bisa Anda beli sekarang dapat dimiliki saat ini juga dengan hutang. Namun perlu diingat, hutang akan membuat Anda sengsara apalagi jika ternyata tidak punya kemampuan mengembalikannya.
Lantas, mungkinkah hidup tanpa berhutang? Tentu saja sangat mungkin. Jika Anda menjalankan prinsip pertama belanja lebih kecil dari pendapatan, maka Anda tidak perlu berhutang. Tahan semua keinginan membeli sesuatu kecuali Anda sudah memiliki kemampuan.
Dengan cara ini Anda akan belajar tertib hanya memiliki sesuatu jika memang sudah memiliki kemampuan. Atau jika Anda sangat mengidamkan sesuatu, tabunglah secara teratur sampai Anda mampu membeli apa yang Anda inginkan tersebut tanpa perlu berhutang.
3. Hidup sederhana
Apakah hidup sederhana itu? Apakah hidup dengan tidak memiliki rumah atau kendaraan? Dalam pandangan saya pribadi, hidup sederhana berarti hidup sesuai kebutuhan. Tidak mesti semua yang Anda inginkan harus dibeli. Hidup sesuai kebutuhan Anda dan bagi kelebihannya kepada orang lain yang membutuhkan. Inilah hidup untuk memberi makna.
Hidup sederhana bisa jadi berbeda-beda untuk tiap keluarga. Jika Anda sangat kaya, maka cukupkan diri dengan satu atau dua kendaraan saja. Tidak harus mengkoleksi seluruh kendaraan yang Anda untuk menunjukkan kemampuan Anda.
Jika Anda hidup dengan keterbatasan keuangan, syukuri apa yang ada dan hiduplah seadanya. Jika Anda tidak punya uang, hiduplah tanpanya. Toh, dunia tidak akan jadi kiamat gara-gara hal itu. Anda tidak harus punya laptop, handphone terbaru, iPad, nonton bioskop atau makan di restoran. Ada banyak cara menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan. Temukan cara untuk menikmati kesenangan bersama keluarga Anda tanpa mengeluarkan biaya.
4. Atur budget dengan sederhana
Ada banyak cara mengatur keuangan. Jika mampu, Anda bisa meminta bantuan konsultan keuangan profesional yang akan mengajarkan cara menata keuangan. Jika rajin mencatat, Anda bisa mengunakan software keuangan keluarga untuk mencatata pengeluaran, pemasukan sekaligus mengatur budget Anda.
Dan jika Anda pusing dengan semua cara di atas, maka ada pengaturan paling sederhana. Pisahkan uang yang Anda miliki ke dalam amplop untuk setiap kebutuhan. Pastikan pengeluaran tidak melebihi jatah setiap amplop. Di akhir bulan, hitung kelebihannya dan tabung. Anda akan terbantu ketika masa sulit tiba.
5. Jadikan tabungan sebagai pengeluaran pertama
Menabung tidak harus besar. Yang paling penting adalah teratur. Dari pendapatan Anda yang selama ini ada, tetapkan nilai tabungan yang wajar. Segera setelah Anda menerima pendapatan, tabung jumlah tadi dalam rekening terpisah. Itulah cara menjadikan tabungan sebagai pengeluaran pertama.
Anda tidak akan lupa menabung dan yang paling penting tidak ada lagi alasan tidak bisa menabung karena kehabisan uang.
6. Bayar tagihan sesegera mungkin
Setiap rumah tangga punya tagihan. Mulai dari listrik, air, telepon, internet dan berbagai tagihan lainnya. Termasuk jika Anda mengontrak rumah, Anda pun harus membayar sewa di muka. Bayarkan secepat mungkin setelah Anda menerima tagihan. Ini akan membuat satu urusan beres dan Anda tidak perlu pusing lagi membayarnya di kemudian hari. Baik karena kehabisan uang atau kelupaan.
7. Sepakat antara suami dan istri
Berbicara perencanaan keuangan keluarga tidak dapat lepas dari peran suami dan istri yang menjalankan rumah tangga. Untuk itu Anda perlu sepakat dengan pasangan bagaimana mengelola keuangan dengan baik.
Dalam setiap pasangan sangat wajar terjadi perbedaan pandangan dan cara melihat sesuatu yang dianggap penting atau tidak. Untuk itu, duduk bersama, bicarakan secara terbuka, dan buat kesepakatan dengan pasangan Anda.
Istri harus mengerti kemampuan keuangan suami dan suami pun harus mengerti kebutuhan rumah tangga yang diatur istrinya.
Jika kedua pasangan bekerja, ada baiknya suami istri saling mengetahui pendapatan masing-masing agar tiada dusta diantara kita. Jika penghasilan suami memadai, maka bisa dibuat kesepakatan suami yang membiayai keluarga sedangkan penghasilan istri baru dipakai jika ada emergency. Namun jika istri mau turut serta membantu pengeluaran keluarga itu pun akan lebih baik. Yang penting terjadi komunikasi dan saling memahami. Suami pun tak perlu merasa rendah diri jika ternyata gaji istri jauh lebih besar.
Tanpa kesepakatan suami istri, akan sulit membuat perencanaan keuangan keluarga yang baik. Jika Anda tidak terbiasa mendiskusikan hal seperti ini dengan pasangan, cobalah sedikit demi sedikit dari sekarang.
Jadi merencanakan keuangan keluarga tidaklah sesulit yang dipikirkan banyak orang. Anda bisa melakukan dengan cepat dan mudah. Dengan demikian, tidak ada alasan untuk tidak memulainya sejak sekarang.
Lakukan dan hiduplah dengan damai bersama keluarga tercinta.
*
Penulis: Muhammad Noer
**copas dari Dinding Tetangga^^teh Rena Lestari Syahidah
Selasa, 03 Januari 2012
Aksi ke 5_Siti Lorenzo..^^v
Pagi itu,
gerimis turun membawa suasana lebih sunyi, berusaha mengalahkan semangat pagi
kami untuk melakukan aktifitas yang sudah direncanakan beberapa hari
sebelumnya, padahal saat-saat yang sudah dinanti sejak lama. Senam akhwat ahad
pagi, agenda yang lama dinanti karena memang baru akan dirintis lagi hari itu.
Gerimis masih turun hingga 1 jam dari jadwal yang kami agendakan, ya sudah
akhirnya gagal dan kita pending pekan berikutnya, semoga bisa terlaksana
begitulah perbincangan kami pagi itu. Akhirnya, untuk tetap mengekspresikan
semangat pagi itu, kami berjalan ke sebuah pasar kecil dekat dengan kosan untuk
mencari sarapan pagi. “ya itung-itung pengganti riyadhoh pekan ini lah ukh,
kita jalan-jalan pagi saja yuk sambil mencari sarapan” begitu saran salah satu
saudari satu markasku di pagi yang masih gerimis itu. Subhanallah, akhirnya bisa
tetap menikmati suasana pagi itu dan mengalahkan kemalasan di pagi hari itu.
Selesai sarapan
pagi, kami langsung beraktifitas kembali dengan setumpuk agenda yang sudah disusun
untuk hari ini. Pagi itu jam 9 pagi kami mulai keluar dari markas, “Griya
Rabbani” nama markas kami saat itu. Aku dan 1 orang saudariku, panggil saja mba
dee, begitu panggilan khas aku untuknya, langsung menuju tempat tujuan karena
kebetulan kami menghadiri 1 agenda syuro yang sama. Beberapa saat kemudian
setelah acara dimulai, sms masuk di HPku, “innalillahi wa innailaihi Rojiun,
telah berpulang ke rahmatullah ibunda dari saudari Qt ukhti Bila,semoga Allah
menerima amalannya dan memberikan ketabahan untuk keluarga yang ditinggalkan”.
Dia adik kelasku di fakultas, saat itu aku langsung berkoordinasi dengan
teman-teman yang lain untuk rencana ta’ziahnya, tapi akhirnya kami memutuskan
untuk menunda keberangkatan siang itu, selain karena pertimbangan jarak,
ketersediaan kendaraan dan juga hanya dua orang akhwat (saudari perempuan) yang
bisa berangkat saat itu, maklum kondisinya sedang liburan kuliah, PKL dan KKN. Tidak lama setelah itu, sms masuk lagi,
mengabarkan tentang kondisi seorang adik kami yang sedang KKN di
Gombong-Kebumen tepatnya, beliau sakit dan harus di rawat di rumah sakit. Subhanallah,
hari duka pikirku saat itu.
Selesai syuro
aku segara pulang ke markas, ternyata salah satu saudari kami, panggil saja mba
annida, sedang bersiap-siap pergi untuk menengok seorang adik kami yang sedang KKN
di Gombong-Kebumen kabarnya dia dirawat di rumah sakit karena tipes dan demam
berdarah, sedangkan kodisinya tidak ada yang menemani di RSnya. Kami pun ikut
mempersiapkan untuk keberangkatannya. Sambil menunggu jemputan seorang teman
untuk mba annida, kami pun makan siang dulu di markas, selesai makan siang
tiba-tiba aku terpikir untuk ikut juga menengok kesana sekaligus menengok
adik-adik lain yang juga masih satu daerah KKN disana. Sebuah tradisi di organisasi
kami (LDF/LDK), setiap periode KKN kami selalu menengok saudara/i kami yang
sedang KKN. Aku meminta kesepakatan mba dee dan mba annida untuk diperbolehkan
ikut berangkat dan akhirnya mba dee pun memutuskan untuk ikut. Lalu bergegaslah
kami pun menyiapkan diri. Tepat pukul 14.00 kami berangkat mengendarai sepeda
motor. Karena mendapat kabar bahwa keluarganya baru bisa sampai di Gombong
malam hari akhirnya di tengah perjalanan kami meminta 2 orang ikhwan (saudara
laki-laki), untuk menyusul kami ke Gombong dan mengawal perjalanan kami kembali
lagi ke purwokerto malam nanti.
Perjalanan
terlewati kurang lebih 1,5 jam, tibalah kami di RS yang kami tuju. Selesai
shalat ashar dan berbincang sebentar aku dan mba dee langsung berangkat menuju
desa adik-adik yang sedang KKN di daerah setempat, sedangkan mba Annida dan Mba
fe menemani adik kami di RS. Petualangan sore yang luar biasa, karena tidak
faham daerah tersebut akhirnya setiap kali perjalanan berhenti untuk menanyakan
desa yang dituju, Alhamdulillah sampai di tempat tujuan masing-masing meskipun
sempat salah masuk posko KKN, karena kebetulan ada dua posko yang berdekatan
disana^_^.
Usai shalat
maghrib di salah satu posko, kami kembali ke RS dan ternyata 2 orang ikhwan
yang kami mintai tolong untuk mengawal pulang sudah datang. Singkat cerita,
akhirnya setelah keluarga adik kami datang, kami pun pamit pulang. Sebelum
melanjutkan perjalanan kami shalat isya dan makan malam dulu. Tepat pukul 20.00
kami pun melanjutkan perjalanan, cukup dingin udara malam itu, dan sepertinya
akan turun hujan karena sudah mulai terasa gerimis turun. Perjalanan malam itu,
pengendara motor bisa dihitung jari, banyaknya mobil-mobil besar, jalanan berlubang
dan penerangan sangat minim. Hujan mulai turun, maka butuh konsentrasi tinggi
untuk mengendarai sepeda motor. Alhamdulillah di tengah dingin dan suasana yang
cukup menegangkan (karena bagiku ini perjalanan malam pertama dalam jarak yang
cukup jauh), masih bisa mengendarai dengan lancar, dan sesekali harus maen
kebut-kebutan untuk menyalip mobil-mobil besar.
Perjalanan
hampir mendekati sebuah rel kereta,
tepatnya daerah Sumpiuh di depan ku sebuah truk besar tampaknya sedang mengurangi
kecepatannya karena akan melewati rel yang memang disana kondisi relnya tidak
begitu baik, arah rel yang sedikit melintang dan berlubang disana-sini. Tepat
di belakang kami sebuah truk siap menyalip rupanya, akhirnya aku mulai merapat
ke pinggir jalan yang semula kami
berjalan di pertengahan jalan yang lubang-lubangnya relatif lebih sedikit. Tapi
ternyata ketika sudah sampai di pinggir dan melewati rel ada sebuah lubang
cukup besar disana, akhirnya “Gubrak, Jeduk…”, ban motor yang kami kendarai
terselip di lubang tersebut dan akhrinya motor yang kami kendarai jatuh. Saat
itu yang aku rasakan hanya sedikit pusing karena sepertinya kepalaku terbentur,
alhamdulillah masih sadar dan masih mendengar suara mba dee saat itu, “ de
bangun de, tidak apa-apa kan?” tanyanya sambil menepuk badanku, saat itu luar
biasa mba dee yang aku bonceng tidak terluka sedikitpun, hanya memar di
beberapa bagian. Aku hanya diam karena tidak bisa terbangun saat itu yang aku
rasakan hanya sebuah ketidak berdayaan dan dalam hati aku bertanya, “Astaghfirullah,
Ya Allah kemana tanganku kok tidak ada”. Akhirnya aku di angkat orang-orang ke
posko penjaga rel kereta api. Kemudian ketengok tangan kananku, masih ada alhamdulillah
tapi aku tidak bisa merasakan apa-apa saat, sepertinya mati rasa, begitu
mungkin bahasa kerennya ya. Cukup panik suasana malam itu semua rombongan
kaget, dan langsung berpikir bagaimana caranya membawa aku pulang.
Alhamdulillah akhirnya
kami ingat ada seorang saudara kami yang berdomisili dekat lokasi kecelakaan,
sehingga kami meminta bantuan beliau untuk membawa kami pulang. Selama menunggu,
suasana cukup tegang juga karena ada polisi yang datang, was-was karena
khawatir polisi tersebut meminta surat-surat, kebetulan aku belum punya SIM
(Huf..!!!jangan dilaporkan yak dan jangan ditiru^_^). Dengan segera salah
seorang dari rombongan langsung mengajak beliau-beliau berbincang, untuk
mengalihkan perhatian mereka.
Akhirnya yang
kami tunggu pun tiba, langsung malam itu aku dibawa ke sebuah instalasi
radiologi, cukup jauh jaraknya dari lokasi kecelakaan tapi satu jalur dengan
perjalanan pulang. Dengan sigap para perawat disana menanganiku, karena kondisinya
sampai saat itu aku masih merasakan sebagian tangan kananku mati rasa akhirnya diputuskan
untuk melakukan pemeriksaan dengan rontgen. Kaget dan bingung, pasalnya aku
hanya memegang uang tidak lebih dari 30 ribu saat itu, dan yang aku tahu 3
orang mba-mbaku juga kondisinya tidak jauh beda, maklum akhir bulan saat itu=).
Tapi sudahlah urusan uang nanti pikirku saat itu, yang penting di periksa dulu.
Tepat jam 22.00 aku masuk ruangan rontgen dengan penuh ketegangan. Tidak lebih
dari 30 menit sepertinya, akhirnya keluar juga hasil rontgennya. Alhamdulillah,
hasilnya menunjukkan tanganku masih baik-baik saja, hanya karena terkilir dan
terbentur akibatnya tulang dibagian siku bergeser dan memar, tapi termasuknya
masih ringan. Kemudian tanganku dibalut kain cokelat (apa ya bahasa medisnya??^_^).
Dokter hanya bilang, “tangannya diistirahatkan dulu ya mba, jangan banyak
bergerak dulu, minimal satu bulan”. Sempat shock juga setelah mendengar pesan
dokternya, gimana caranya beraktifitas tanpa tangan kanan selama 1 bulan
(makan, nyuci, ngerjain skripsi, dan ngerjain aktifitas lainnya, Masya Allah,
Tidaaak…) batinku. Hanya bisa diam dan hanya bisa berdo’a, “Ya Allah hamba
tidak tahu ini rahmat atau musibah, hamba hanya bisa berbaik sangka padaMu,
pasti semuanya ada jalan”. Teman-teman satu rombongan pun terus menghibur,
akhirnya hanya bisa tersenyum saat itu, padahal sebenarnya ingin sekali menangis,
tapi ternyata air mata ini malu menampakkan rupanya. Dan yang aku tahu
sebenarnya teman-teman pun sedang kebingungan, gimana cara untuk bisa
mengeluarkan aku dari sini setelah selesai pemeriksaan (berhubung saat itu uang
yang kami bawa pas-pasan^_^)
Tepat 00.30
sampailah di markas dengan suasana penuh haru, akhirnya dengan berbagai cara teman-teman
bisa juga membayar biaya pemeriksaan, meski hingga kini aku tak tahu gimana
mereka akhirnya bisa membayar semua biayanya, semoga terganti dengan yang lebih
baik untuk mereka. Aku hanya bisa membayangkan hari-hari berikutnya saat itu,
sepertinya akan merepotkan kalian mba-mbaku di markas tercinta^_^, dan ternyata
benar mengharukan hari-hari setelah itu, setiap akan makan semuanya ribut
mengambil giliran untuk menyuapiku, semua keperluanku berebut mereka kerjakan, setiap
malam bergiliran menunggui karena sekali-kali terkadang aku terbangun mengeluh
kesakitan, terkadang demam atau sesekali aku mengigau dan yang lain pun
bergiliran menengok dan membawakan bingkisan kecil di setiap kedatangannya,
bahkan yang tidak berkesempatan menengokpun tak ketinggalan dengan kiriman
tausiyahnya lewat pesan singkatnya. Lebih terharu lagi, beritanya tidak hanya
tersebar kepada mereka yang berada di kawasan Purwokerto, sampai juga ternyata
kepada mereka yang berada di sudut-sudut kota lain, Ciamis, Indramayu, Garut
bahkan hingga ke Jakarta. Tak lupa di setiap akhirnya mereka selalu berkata, “hobbinya
kecelakaan ya ukh?”^_^
Kejadian hari
itu berarti kelima kalinya aku mengalami kecelakaan sepanjang perjuanganku
bersama mereka disini. Lagi-lagi di setiap momentnya selalu ada hikmah luar
biasa yang aku rasakan, dan selalu hangatnya ukhuwah ini yang menghiasi di
setiap momentnya. Saat itu yang mungkin aku rasakan sebuah musibah, tapi
ternyata disana pun Engkau mengkaruniakan sebuah rahmatMu ya Allah. Ya Allah
aku bersyukur Engkau mengkaruniakan hamba saudara-saudari sebaik mereka
kepadaku. Dan aku benar-benar merasakan orang yang paling beruntung bisa bersama
mereka dalam lingkaran ukhuwah ini. Tak ada ikatan nasab, darah, tapi ikatan
aqidahlah yang menyatukan kami disini. Semoga Engkau membalasnya dengan
sebaik-baik balasan kebaikan untuk mereka. Semoga setetes keringat ataupun
segores luka yang kami torehkan ini, bisa menjadi bekal untuk kami bertemu
denganMu kelak. Uhibukumfillah ikhwah..semoga Allah mempertemukan kita di
syurgaNya kelak..aamin. Alhamdulillah saat menulis ini, tangan kananku sudah
bisa beraktifitas normal dan atas ijinNya..tidak sampai satu bulan
Alhamdulillah atas ikhtiar semuanya, Allah memberikan kesembuhan dengan
cepat^_^.
Thank to: Ummi , teteh & Aa di rumah
atas do’anya yang tak pernah putus, Mba Annida, Mba dee, Mba fe, Akh Dian, Akh
ipung (Teman satu perjalanan malam itu). dr. yenni, dr. Nessyah, dr Arum (yang telah ikut merawat),
ummiku dan saudari2ku di lingkaran kecil syukron atas tausiyah&nasihatnya. Saudara/i
satu perjuangan yang tidak bisa disebutkan satu per satu jazakumullahu khoyr
atas semua do’a, bantuan dan motivasinya.
Sebuah nasihat dr salah satu sms yang
masuk: “pesan untuk para akhwat (saudari perempuan), jika mengendarai motor,
hati-hati ya karena biasanya akhwat-akhwat mengendarai motornya seperti
Lorenzo^_^” =)
“Tiada suatu musibah yang menimpa
(seseorang), kecuali dengan izin Allah, dan barang siapa beriman kepada Allah,
niscaya Allah akan member petunjuk kepada hatinya, Dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.” (Q.S. At-Taghabun:11)
Surat Sayang dari Allah SWT
Saat kau bangun pagi hari,
AKU memandangmu dan
berharap engkau akan berbicara kepada-KU, walaupun
hanya sepatah kata meminta pendapat-KU atau
bersyukur kepada-KU atas sesuatu hal yang indah yang
terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin ......
berharap engkau akan berbicara kepada-KU, walaupun
hanya sepatah kata meminta pendapat-KU atau
bersyukur kepada-KU atas sesuatu hal yang indah yang
terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin ......
Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan
diri untuk pergi bekerja......,
diri untuk pergi bekerja......,
AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap,
AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapa-KU,
tetapi engkau terlalu sibuk .........
Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama
lima belas menit tanpa melakukan apapun.
tetapi engkau terlalu sibuk .........
Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama
lima belas menit tanpa melakukan apapun.
Kemudian AKU melihat engkau menggerakkan kakimu,
AKU berfikir engkau akan berbicara kepada-KU
tetapi engkau berlari ke telephone dan menghubungi seorang teman
untuk mendengarkan kabar terbaru.
AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU
menanti dengan sabar sepanjang hari.
untuk mendengarkan kabar terbaru.
AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU
menanti dengan sabar sepanjang hari.
Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk
mengucapkan sesuatu kepadaKU.
mengucapkan sesuatu kepadaKU.
Sebelum makan siang,
AKU melihatmu memandang sekeliling,
mungkin engkau merasa malu untuk berbicara
kepada-KU,
itulah sebabnya mengapa engkau tidak
menundukkan kepalamu.
Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan
melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut
sebelum menyantap rizki yang AKU berikan,
sebelum menyantap rizki yang AKU berikan,
tetapi engkau tidak melakukannya.......,
masih ada waktu yang tersisa dan
AKU berharap engkau akan berbicara kepada-KU,
meskipun saat engkau pulang kerumah
kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.
Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV,
engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya,
kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.
Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV,
engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya,
tanpa memikirkan apapun dan hanya
menikmati acara yg ditampilkan.
Kembali AKU menanti dengan sabar saat
menikmati acara yg ditampilkan.
Kembali AKU menanti dengan sabar saat
engkau menonton TV dan menikmati makananmu
tetapi kembali kau tidak berbicara kepada-KU......
Saat tidur,
KU pikir kau merasa terlalu lelah.
Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu,
kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa
sepatahpun nama-KU,kau sebut.
Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu.
AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari.
AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain.
AKU sangat menyayangimu,
Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu,
kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa
sepatahpun nama-KU,kau sebut.
Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu.
AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari.
AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain.
AKU sangat menyayangimu,
setiap hari AKU menantikan sepatah kata,
do'a, pikiran atau syukur dari hatimu.
do'a, pikiran atau syukur dari hatimu.
Keesokan harinya......,
engkau bangun kembali dan
kembali AKU menanti dengan penuh kasih
kembali AKU menanti dengan penuh kasih
bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu
untuk menyapa-KU........,
Tapi yang KU-tunggu........ tak kunjung
tiba......
tak juga kau menyapa-KU.
Subuh....., Dzuhur......, Ashar......,
Maghrib......, Isya dan Subuh kembali,
kau masih mengacuhkan AKU.....,
Subuh....., Dzuhur......, Ashar......,
Maghrib......, Isya dan Subuh kembali,
kau masih mengacuhkan AKU.....,
tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a,
tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud
kepada-KU..........
Apa salah-KU padamu..... wahai Ummat-KU ????
kepada-KU..........
Apa salah-KU padamu..... wahai Ummat-KU ????
rizki yang KU-limpahkan, kesehatan yang KU-berikan,
harta yang KU-relakan, makanan yang KU-hidangkan,
anak-anak yang KU-rahmatkan, apakah hal itu tidak
membuatmu ingat kepada-KU............!!!!!!!
anak-anak yang KU-rahmatkan, apakah hal itu tidak
membuatmu ingat kepada-KU............!!!!!!!
Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan
AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa-KU,
Memohon perlindungan-KU, bersujud menghadap-KU......
Yang
selalu menyertaimu setiap saat........
Langganan:
Postingan (Atom)