Langkahkan kakimu, sejauh engkau sanggup melangkah, terus..terus..dan terus...ukir jejak-jejak asa dan harapan, untuk menemuiNya di kelak nanti^^

Sabtu, 21 Januari 2012

TaHu oh TaHu

Dimulai pencarian dari daerah kaliputih, karena ada satu rumah bertuliskan "JUAL TAHU", setelah tanya-tanya sang penjual, ternyata tahu yang kita cari tidak diproduksi. sebelum pamit, kita tanya tempat penjual tahu yang kita cari, dapatlah tuch alamat "KARANG NANAS", setelah dapat rute mulai kembali beraksi. Perempatan terminal baru belok kanan, belok kiri, cuma dengan modal itu  kamipun berangkat. Tak tahunya kan ada dua perempatan tuch, setelah dan sebelum terminal, akhirnya kita ambil belokan perempatan sebelum terminal, ambil kanan, dan belok kiri. Tapi nda nemu Karang Nanas, nemunya, Hos Cokroaminoto. lalu berhentilah, bertanya pada seorang bapak becak, tanya "bapak yang jualan tahu dimana", tanpa tahu itu karangnanas atau bukan, kita cuma tanya tukang tahu. Si bapak menunjukan jalan, perempatan lurus ngidul, ada gang masuk, pokoknya itu yang jualan orang tasik (tuing...tambah bingung aja, karena qta pada ga ngerti arah, kidul, kaler, kulon, wetannya). Perjalanan dilanjutkan dan untuk memastikan berhenti lagi di toko bangunan deket perempatan, lalu akhirnya dapat dech alamatnya, dengan klu tahu orang tasik. nyampe di sebuah rumah bata setengah bilik, di pinggiran sungai, sebelum masuk kami pastikan dulu bertanya ke tetangganya, ternyata benar itu tukang tahu yang kami cari^^, ni tukang tahu kretif banget yang pikirku, bikin pabrik dekat sungai, jelas pasti limbahnya langsung di buang ke sungai, huft..indonesia2, kretifnya kadang berlebihan merugikan aset negara:(pastilah tuch para penghuni sungai tercemar air sisa olahan tahunya, sayang banget....
 
Tiba di rumah itu, muncul seorang gadis perempuan, teman saya langsung bertanya "Maaf mba bla..bla..bla (sebagian teks lupa karena pake bahasa jawa^^v), jelaslah si ade langsung kabur, karena ga ngerti, kemudian muncul dech bareng sang bapak. Si dia tepok jidat, lupa kalau si anak kan bapaknya orang tasik, pastilah ga ngerti harusnya tadi yang bertanyakan si aku, pasti dia ga bakalan kabur begitu:)

Setelah berbincang ternyata, tahu yang kami cari juga nda di produksi disini, adanya cuma tahu tasik yang warnanya putih, bukan tahu kopong yang bisa diisi sayuran itu seperti yang kami cari.  Waduh..ni yang salah petunjuk arah si bapak kaliputih, atau si petualangnya yang salah (kita maksudnya). Maaf bapak ini desa Karang Nanas bukan?oh bukan Mba, ini mah daerah teluk, Karang Nanas masih sebelah sana, kalau tahu yang mba cari sepertinya ada di Karang Nanas...Waduh salah lagi, dan ternyata yang salah adalah si pencari, karena tadi tnya tukang becak bukan tanya daerah Karang Nanas, tapi tanya rumah tukang tahu^^v

Perjalanan dilanjutkan, saatnya mencari desa Karang Nanas, dengan bekal rute yang tadi dikasih si bapak tahu tasik itu...ingat tahu tasik tadi aku jadi terpikir, bisa-bisa ni purwokerto besok dipadati orang sunda semua, habisnya dari kemarin, ketemu tukang jok orang ciamis, tukang tahu tadi dari tasik, pas belanja di pasar pernah ketemu juga pedagangnya dari sunda, belum ni teman2 kampus banyak juga dari sunda. Lama-lama Pwt dijajah orang sunda dah rupanya:)

Setelah, tanya sana-sini sampailah di desa Karang Nanas, tepatnya tukang tahu yang kita cari itu ada di Gang Tahu, begitu alamatnya, medannya cukup lumayan, belok-belok, lewat beberapa tanjakan, turunan dan jembatan. Kalau dipikir, cuma 25 tahu harus perjalanan sejauh ini,berat di ongkoslah kayaknya...tapi demi tahu kualitas terbaik, gapapalah...

Bayangannya, dikasih nama gang tahu itu karena disana emang pemukiman tukang tahu, eh jebule,cuma ada 1 tukang tahu disana. Akhirnya nemu tahu yang kami cari, tapi......tapi.....sayang tak cocok di ongkos dan harga juga ukurannya:( Ya sudah, menyerah untuk hari ini, besok kita jelajahi saja pasar wage untuk menemukan tukang tahu yang cocok dengan selera rasa dan harga:)

Di perjalanan pulang, nemu ibu2 naik becak, bawa wadah-wadah persis penjual tukang tahu, niatnya tuch si ibu mau kita ikutin, biar nemu dimana rumahnya siapa tahu berjodoh sama tahunya, tapi sudahlah katanya temanku, Itu mah pekerjaan yang konyol, mbok dikira kita tukang intai bisa-bisa qta malah bukan nemu tahunya tapi dikeroyok warganya (emang tampang kita seserem apa si Ukh????>.<)

Pencarian hari ini selesai kita lanjutkan besok pagi...tetap semangat^^tahu oh tahu....ternyata tak mudah menemukanmu...



#tapitakapajaditahudaerah-daerahpesisisanpwt#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar